Senangnya bisa berteman dengan mu. Mungkin awalnya hanya pertemanan tapi kuyakin cepat atau lambat kau akan jatuh cinta kepadaku. Kenapa tidak dari dulu kumemberanikan diriku berkenalan dengannya. Mungkin sekarang kita sudah lebih dari sekedar teman. Aku senang respon awal sudah baik, semoga akan lebih baik dan lebih baik lagi. Aku janjian dengan anggar, untuk pulang sekolag berasama. Dia bilang dia akan menjemputku dikelas. Aku sudah tak sabar menunggu bel pulang untuk bisa bersama dengan mu.
Skip bel pulang sekolah berdering >>>>>
Aku menunggunya dengan tidak sabar. Aku sudah merapikan semua peralatan sekolahku. Tak sabar menantikan kedatangannya. Tak lama teman-teman sekelas ku satu persatu meninggalkan kelas hanya tinggal beberapa orang saja termasuk aku. Sahabatku pun liana telah pergi karena dia sudah dijemput pacarnya, dasar sahabat tak setia kawan. Tapi tak lama dia menghampiri mejaku, orang yang kutunggu akhirnya datang. Aku mengikuti langkah kakinya meninggalkan kelasku, beberapa orang dilorong sekolag melihatku berjalan dengan anggar. Mereka saling berbisik seperti ngomongin aku. Tapi apa peduliku. Aku berjalan menuju parkiran, dia menyalakan motornya dan aku naik dibelakang. Aku tidak berpegangan pada pinggangnya, aku takut disangka cewek tukang ambil kesempatan. Tapi tak lama tangannya memegang tanganku dan menaruh dipinggangnya. Perut ini geli seperti ada ratusan kupu-kupu.
Berpeganganlah pada pinggangku, jika kau tak mau jatuh ranes. Ucapnya.
Baiklah anggar, kataku.
Mau kemana kita anggar? Bukankah kau bilang kita akan pergi kesuatu tempat sebelum kamu mengantarku pulang. Ucapku
Kita akan pergi menemui orang yang special buatku ranes. Diamlah dan jangan bertanya sebelum kita sampai. Karena pertanyaan mu akan mengganggu konsentrasi mengemudi ku. Ucapnya.
Hatiku hancur seketika. Ternyata dia sudah ada yang punya. Pantas dia tidak dekat dengan satupun siswa disekolah, karena ternyata orang yang specialnya itu ditempat yang berbeda. Rasanya ingin aku meneteskan air mata, tapi aku harus kuat. Mungkin memang takdir menemukan kita, tapi menemukan untuk saling bersama hanya sebagai teman tidak lebih. Hancurnya hati ini, tapi jika kamu bahagia bersamanya, aku pun bahagia untuk kebahagian mu..
Ternyata hari ini tak seindah siang tadi saat aku mengobrol dengannya dibawah pohon. Semua begitu indah tapi sekarang haruskah ku menyesal memberanikan diriku mendekatimu. Lagi-lagi kau sulit diraih. Lagi-lagi kau dekat dimata jauh dihati. Lagi-lagi akan selalu ada kamu dihatiku, tapi tidak ada aku dihatimu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely Girl
RandomSendiri pun cukup tapi lengkap dengan kamu.. Bacanya cerita aku yang kedua, sorry kalau masuh suka typo. Jangan lupa kalau udah baca tinggalin jejaknya. Buat saran biar cerita gue lebih bagus.