Lonely Girl

sebelas

Sehabis kita piknik dia menyuruhku bangun, dia berkata kejutannya belum selesai. Masih ada 1 kejutan lagi. Aku bangun dan mengikuti langkat kakinya meninggalkan taman berserta perlengkapan pikniknya. Dia bilang akan ada orang yang membereskannya jadi tak usah khawatir. Aku menaiki motornya, dia melajukan motornya. Aku tau kemana dia akan membawaku, ini jalannya, ini arahnya. Apakah harus sekarang, bukankah tadi kita cukup bersenang-senang walau sebentar. Kenapa kamu ingin menghancurkan kenangan yang baru kita buat. Tidak bisakah kau tunggu hingga hari esok. Ingin rasanya ku menangis, tapi ku tahan karena ku tahu ini akan terlihat bodoh jika dia menyadariku mencintainya. Beum terlambat jika aku ingin kabur, tapi cepat atau lambat aku harus menghadapinya. Cepat atau lambat dia tetap akan mengenalkanku keorang specialnya. Kenapa mesti sekarang, dia baru mengenalku beberapa hari ini dan ini kedua kalinya dia ingin mengenalkankku dengannya.

Hai ranesta, are you okay. Katanya.

I'm not okay kataku dalam hati. Tapi aku hanya mengangguk, seperti mengatakan I'm okay kepadanya.

Bisa kita masuk sekarang, orang special ku telah menunggumu dari kemarin. Aku selalu membicarakan mu dengannya, katanya.

Membicarakan aku, memangnya aku siapa sampai bisa menjadi topik obrolan kalian berdua. Tapi aku hanya mengabaikan omongannya dan masuk kedalam rumah itu. Aku dipersilahkan duduk, tak lama ada seorang mbo yang menyediakan minum untuk ku lalu meninggalkan ku lagi. Beberapa menit ku menunggunya, akhirnya dia datang dengan seseorang yang katanya special. Dia merangkulnya dan menduduki perempuan itu disofa sebelahlu duduk. Ku tau dari tingkahnya dia memang orang yang special, dari caranya menatap dan merangkul perempuan itu, ku tau perempuan itu memang special. Tak seharusnya aku bersedih atau galau karena aku memang tak sebanding dengannya.

Hayooo kepo nggak siapa orangnya??? Apa udah ketebak siapa orangnya. Yah gagal deh aku bikin penasaran, so baca next chapternya ya...