tidak terlalu buruk

59 5 0
                                    

Full part Rendi

Rendi Pov

Gadis itu sungguh menyebalkan, setelah ia membuat keributan tadi malam, kini ia membuat mama terjatuh sampai kesakitan, sungguh tidak akan aku maafkan!!!!

Aku sudah mengusirnya sekarang, dan mama sudah kuberi salep agar sakitnya tidak terlalu terasa. Awas saja kalau sampai mama luka dalam. Aku akan mencarinya sampai keujung dunia!

"Dia tadi itu siapa ren ?" tanya mama yang masih berbaring diranjang.

"Pasien aku ma.." aku menjawab sembari masih mengurut pinggangnya.

"Dia nggak seperti orang gila, kenapa dia bisa diruangan mu ?" tanya mama lagi.

"Dia emang nggak gila ma, dia cuma mengidap kelainan tidur, yang sampai sekarang belum ada dokter yang meneliti" aku menyelimuti mama.

"Dia semalam membuat keributan dibandara, aku bertemu dengannya ketika masih dikorea dan dikorea aku pernah menyembuhkan penyakit yang mirip dengan penyakitnya, tapi karena aku harus kesini, aku tidak sempat mengobatinya" lanjutku sambil menyalakan AC ruanganku agar suhunya tidak terlalu panas.

"Jadi dia pasien kamu ? Kenapa malah kamu usir tadi ? Dia kan butuh kamu ren.." kata mama membelanya. Sungguh menyebalkan.

"Udahlah ma, dia emang selalu membawa keributan, dan tadi dia malah buat mama jatuh, mending kita cek sekarang punggung mama baik-baik aja atau nggak" mama menggeleng keras.

"Mama nggak apa-apa ko, tadi cuma kaget sedikit mending kamu cari gadis tadi lalu tangani dia" perintah mama yang membuatku semakin jengkel.

"Dokter.. Farel anak kecil yang tadi pagi menangis kabur, dia tadi dijemput oleh orang tuanya tapi dia langsung lari" suara seorang suster ketika ia masuk keruanganku.

"Ma aku keluar dulu sebentar" aku meminta izin pada mamaku lalu keluar mencari Farel.

"Dari kapan dia kabur ? Terakhir dia ada dimana ?" aku berlari keluar rumah sakit.

"Sudah 1 jam yang lalu tapi belum ketemu juga, terakhir dia diruang rawat anak" jawab si suster.

Aku memutuskan untuk mencari dibelakang rumah sakit. Setelah hampir sejam aku mencari hasilnya nihil.

Aku memutuskan untuk ketaman sebentar, beristirahat sebentar. Untung saja hari ini aku tidak ada pasien, bukan tidak ada tapi tidak ada yang terlalu urgent.

Aku berjalan kearah taman dan melihat lambaian tangan saat aku memanggil Farel.

Aku menemukan Farel bersama gadis aneh yang ku tahu namanya Shalin.

Kini aku dan Shalin berada didepan ruang rawat anak. Aku sungguh penasaran bagaimana bisa Farel bersikap seperti ia mengenal Shalin.

Shalin meraba tembok sambil memegang kepalanya. Tubuhnya limbung, untung saja bisa kutangkap.

"Hei.. Kamu kenapa ?"tanyaku sambil melihat wajahnya. Matanya terpejam.
"Ak.. Aku.. Aku.. Makan.." suaranya sangat kecil. Lebih seperti desahan. Yaampun.. Ternyata dia belum makan juga, padahal tadi aku hanya mengarang soal meminta izin menemaninya makan.

HealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang