2 - Rumor

835 105 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Awalnya Mikka ingin mencari pekerjaan tambahan di luar sana untuk bisa membayar uang sewa apartemennya. Namun sejak perjanjiannya dengan Kasumi, dia membatalkan rencananya.

Sebagai gantinya dia harus membantu Kasumi untuk balas dendam pada pria yang sudah mematahkan hati sahabatnya itu. meskipun dengan susah payah Mikka menolak, tapi akhirnya dia tidak memiliki pilihan lain selain membantu Kasumi. Karena bagaimanapun Kasumi telah berjanji akan membantu dirinya juga untuk membayar uang sewa apartemennya.

Mikka kini berdiri di depan pintu apartemen Hide. Sudah lebih dari 20 menit dia hanya berdiri di sana tanpa mengetuk pintu. Mikka masih berfikir dan menimbang-nimbang tentang apa yang harus dia katakan dan bicarakan jika sudah bertemu dengan Hide.

Sejujurnya, normalnya seorang teman sekelas tidak seharusnya takut bertemu dengan teman sekelas lainnya. Tetapi untuk kasus Yamashita Hide, ini sangat berbeda untuk Mikka. Jika saja Hide adalah pria baik yang ramah dan bersahabat ... hal-hal seperti ini tidak harus ia lakukan, tetapi masalahnya adalah Hide bukan tipe pria baik seperti yang ia harapkan.

Mikka bahkan belum sempat untuk mengetuk pintu dan masih melamun, tetapi tiba-tiba pintu di hadapannya terbuka. Di sana, di depan kedua matanya .. Yamashita Hide berdiri.

Mikka cukup terkejut dengan Hide yang berdiri begitu dekat dengannya. Selama ini di sekolah, ia tidak pernah melihat Hide dari jarak sedekat ini. Mikka merasa bahwa Hide sebenarnya memang sangat tampan. Tidak heran banyak orang tergila-gila padanya, termasuk Kasumi.

Meskipun Hide memiliki kepribadian yang sangat dingin dan tidak bersahabat, namun wajah tampannya menghapus semua pikiran buruk semua orang terhadap dirinya.

"Apa yang kau inginkan ? kenapa kau berdiri di depan pintu ?" Mikka spontan terkejut, dan sadar bahwa saat ini Hide benar-benar ada di hadapannya

"Aku ... aku .. itu ... aku ..." Mikka tidak pernah bisa menyelesaikan ucapannya karena terlalu gugup

"Jika tidak ada yang ingin kau katakan, minggirlah ! jangan halangi jalanku" Hide keluar dari apartemennya, menutup pintu dan pergi begitu saja tanpa perduli dengan Mikka

"Yamashita Hide" Panggil Mikka. Hide menghentikan jalannya dan berbalik

"Kau mengenalku ?" tanya Hide

"eh ???" Mikka benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa Hide tidak mengenalinya, sejak mereka sudah menjadi teman sekelas selama 2 tahun di sekolah

"kau tidak kenal denganku ?" tanya Mikka

"Kenapa aku harus mengenalmu ?" kini giliran Hide yang bertanya

"Tapi kita teman sekelas. Dan kau tidak mengenalku. Itu aneh"

"teman sekelas ? kau dan aku ?" Hide bertanya sekali lagi

"Ya" jawab Mikka singkat. Ada jeda beberapa saat, seolah Hide mencoba mengingat ... namun pada akhirnya ...........

"Maaf. Aku tidak mengingat orang-orang yang tidak harus ku ingat" jawab Hide kemudian pergi begitu saja. Mikka tampak marah dan emosi. Dia tidak perduli jika memang Hide tidak mengenalnya sebagai teman sekelas, karena pria itu memang tidak bersahabat dengan siapapun. Tapi jika pria itu mengatakan bahwa dia tidak harus mengingat orang yang tidak harus ia ingat, itu hanya keterlaluan untuk Mikka.

"Dia benar-benar tidak punya sopan satun sama sekali. Jika dia tidak mengenalku sebagai teman sekelasnya, tapi setidaknya dia bisa menghormatiku !!!!! dasar pria dingin !!!! Lihat saja, aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku. Mengemis cinta dariku. Setelah itu aku akan menendangmu jauh-jauh seperti apa yang kau lakukan pada sahabatku. LIHAT SAJA NANTI !!!!"

Mysterious Next DoorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang