Chapter 1

4.6K 386 47
                                    

Title : MY (LOVELY) BASKETBALL LEADER
Cast : Kwon Soonyoung, Lee Seokmin, Seventeen's members
Genre : Boy X Boy, School Life, Fluffy, Comedy, Sad
Rated : T
Lenght : Chaptered
Author : Seunghoney17

Disclaimer : Cerita ini pure milik author, dari hasil imajinasi author. Tokoh selain OC pure milik mereka masing-masing. Jika ada kesamaan adegan atau bahasa itu tanpa disengaja. Warning! Typos everywhere, please anticipate. Enjoy the story and please give ur review :)

Pledis Senior High School

Seseorang sedang tertidur pulas di pojok ruang kelas. Anak laki-laki dengan handband dan headband yang menjadi ciri khasnya. Sekarang adalah jam kosong, tidak ada guru yang mengajar hari ini. Soonyoung nama anak laki-laki itu. Dia lebih memilih tidur daripada ikut ribut bersama dengan teman-temannya yang lain. Namun tidurnya terusik saat salah seorang temannya menepuk pundaknya berulang-ulang dan memanggil namanya.

"Ada apa Kim Mingyu? Jam pulang masih lama. Aku masih mengantuk."

Bukannya bangun tapi Soonyoung justru mengubah posisi kepalanya membelakangi seseorang yang dipanggilnya Mingyu itu.

"Bangunlah, Soonyoung-ah. Seokmin pingsan."

"Apa urusannya denganku? Tunggu saja nanti juga sadar."

"Dia tidak akan mau sadar kalau bukan kau yang membangunkannya. Dia berada di lapangan sekarang."

Soonyong mengangkat kepalanya dengan malas. Menatap Mingyu dengan wajah tanpa ekspresi, kemudian mencoba berdiri dan berjalan menuju lapangan. Banyak murid lain yang berkerumun disana. Untuk apalagi kalau bukan mengerubungi seseorang bernama Seokmin yang sedang pingsan.

"Kau hobi sekali merepotkanku pinnochio."

Soonyoung berjongkok dan menepuk beberapa kali pipi Seokmin. Perlahan mata Seokmin terbuka dan dia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Seokmin sempat tersenyum saat melihat wajah Soonyoung. Namun kembali pingsan saat melihat ke arah seseorang yang berdiri di sebelah Soonyoung. Soonyoung menarik kepalanya melihat siapa orang di sebelahnya.

"Yak! Jeon Wonwoo buang bola di tanganmu itu! Kau membuat Seokmin pingsan lagi."

Saat mendengar teriakan Soonyoung, Wonwoo segera melempar bolanya ke sembarang arah dan tersenyum. Menampakkan senyum khasnya.

"Bantu aku mengangkatnya dan membawanya ke ruang kesehatan." Pinta Soonyoung pada rekannya yang lain.

Setelah sampai di ruang kesehatan, Seokmin segera ditangani oleh dokter yang berjaga. Bukan sebuah luka parah, hanya hidungnya yang mengeluarkan darah karena terkena lemparan bola basket. Kali ini yang bertugas adalah seorang dokter muda yang bernama Jun.

Ibu Seokmin terpaksa datang ke sekolah untuk melihat keadaan Seokmin. Setelah sebelumnya sang ibu ditelpon oleh pihak sekolah dan memberitahu bahwa Seokmin pingsan saat jam pelajaran tambahan.

"Bagaimana ini bisa terjadi Soonyoung-ah?" Tanya ibu Seokmin pada Soonyoung.

"Entahlah ahjumma, aku hanya tau dia sudah pingsan di lapangan. Setauku hari ini guru Kim memberikan pelajaran tambahan untuk anak-anak yang harusnya mengikuti ujian ulang praktek bermain bola basket." Jawab Soonyoung seadanya.

"Ibu Seokmin? Bisa kita bicara sebentar?" Ajak Dr.Jun kepada ibu Seokmin.

Soonyoung mengikuti kedua orang tadi dan duduk di kursi sebelah ibu Seokmin.

"Begini nyonya, apa Seokmin memiliki trauma dengan bola basket atau yang berhubungan dengan bola?" Tanya Dr.Jun.

"Setauku memang Seokmin tidak terlalu suka bermain bola. Entah itu sepak bola atau bola basket. Dia memiliki trauma saat dia masih kecil. Memangnya kenapa dokter?"

"Akan sangat berbahaya jika traumanya dibiarkan saja seumur hidupnya. Kita tidak akan tau apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi jika traumanya dibiarkan berkepanjangan itu akan sangat berbahaya bagi psikisnya. Selamanya Seokmin akan hidup dalam ketakutan."

"Apa sebahaya itu dokter?"

"Mungkin kami bisa saja merekayasa nilai olahraga Seokmin. Tapi bagaimana jika Seokmin masuk universitas dan mengharuskan dia berkegiatan dengan menggunakan bola?"

"Tapi bagaimana cara menghilangkan traumanya dokter? Aku sebagai ibunya juga tidak tau caranya."

"Soonyoung-ah..." Dr.Jun menatap pada Soonyoung.

"Apa? Aku tidak tau caranya menyembuhkan trauma. Jangan memandangku seperti itu hyung. Kau melihatku seperti itu seolah-olah aku ini seorang tersangka pembunuhan."

Soonyoung memang memanggil dokter Jun dengan sebutan hyung. Karena Jun adalah sepupu Soonyoung.

"Tapi Soonyoung-ah, yang aku herankan. Kenapa setiap kali pingsan hanya kau yang bisa menyadarkan Seokmin?"

"Mana aku tau. Dia saja yang aneh." Soonyoung terlihat kesal.

"Lalu dokter bagaimana cara menyembuhkan trauma Seokmin?" Ibu Seokmin mencoba mengembalikan topik pembicaraan.

"Begini saja, untuk sementara waktu jangan biarkan Seokmin bermain atau melihat bola. Aku akan memikirkan bagaimana solusinya."

"Baiklah dokter. Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit ibu Seokmin.

"Iya nyonya, terima kasih sudah menyempatkan datang. Saya akan mengantar Seokmin jika dia sudah sadar." Dr.Jun beranjak dari tempat duduknya.

"Aku dimana?" Tiba-tiba terdengar suara Seokmin dari ruang rawat.

Dr.Jun, ibunya dan Soonyoung segera menghampiri Seokmin yang masih memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

"Kau sudah sadar sayang?" Ibu Seokmin membelai rambut hitam Seokmin penuh kasih sayang.

"Eomma? Kenapa eomma ada disini? Soonyoung-ah? Kau juga ada disini?" Seokmin menepis tangan ibunya dan justru beralih memandang Soonyoung yang berdiri di belakang ibu Seokmin.

"Bagaimana keadaanmu Lee Seokmin? Kepalamu masih sakit?" Tanya Dr.Jun untuk memastikan.

"Aku baik-baik saja dokter." Mata Seokmin belum beralih dari wajah Soonyoung.

"Yak! Jangan melihatku seperti itu bodoh! Kau membuatku takut." Protes Soonyoung pada Seokmin.

"Aku senang kau berada disini dan menjagaku." Seokmin berkedip beberapa kali.

"Menjijikkan. Kau membuatku sakit perut dengan ekspresimu itu. Kau pingsan dan kebiasaan burukmu sejak dulu adalah kau tidak akan bangun kalau bukan aku yang menolong." Akhirnya emosi Soonyoung tak bisa dibendung lagi.

"Ya tapi biasanya kau akan segera pergi setelah membawaku ke ruang kesehatan tanpa mau menungguku."

"Lagipula siapa yang menunggumu? Aku disini karena Jun hyung, maksudku dokter Jun mengajakku bicara. Sudahlah aku mau pergi dari sini."

"Mau kemana?"

"Ke lapangan basket. Apa kau mau ikut? Mau kulempar dengan bola basket?"

"Tidak, tidak." Semangat Seokmin mendadak sirna mendengar kata lapangan dan bola basket.

"Ya sudah tidak usah bertanya."

Soonyoung pergi begitu saja tanpa berpamitan lagi pada Seokmin, Dr.Jun dan ibu Seokmin. Soonyoung sudah terlalu muak dengan makhluk benama Lee Seokmin.

***

Jja! Part pembukaan XD
Pemanasan dulu lah .. nanti kalo banyak yg suka bakalan di update lagi hahaha ..
Ngeselin gak sih Soonyoung nya? XD *abaikan*

Boleh dong Vote dan Comment nya ^^

MY (lovely) BASKETBALL LEADER [SoonyoungXSeokmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang