1.

59 2 0
                                    

. . . . . .

" Ada masalah..? Kenapa liat gua terus?" Emilia nyolot kepada salah satu pelangan pria di Cafe daerah Kuningan itu yang terus memperhatikan Emilia dari ujung kepala sampai ujung kaki,dan melirik setiap kali emilia meminum isi cangkir itu dan,pada akhirnya dia keluar Cafe,yang niatnya untuk bersantai seperti jadwalnya hari selasa ke cafe deket kantor. Namun Pada saat yang sama dia engak sadar ada pria berkacamata yang memperhatikannya dari meja depan luar kafe melihat emilia dia pun mengejarnya "Emilia,Emilia," Teriak pria itu dari belakang dan terus berlari ke arah Emilia,dan Emilia pun berhenti melangkah.

"Siapa yah? Gua kenal elo?kalo engak! Mending enyah aja dari sini" Emilia engak peduli dan mulai melangkah lagi.

"Patrik,Gua Patrik, temen SMP Mutiara Elisabeth dulu, inget!!"Jelas pria itu yang bernama Patrik,sambil melepaskan kacamatanya.

Sambil mengingat-ngingat. "Ahh..! Patrik anak A , temen sekelas gua,betul..?"tanya Emilia sambil menunjukan telunjuknya ke arah Patrik untuk memastikan.

"Betul ,betul banget kita sering ke kantin bareng,ngerjain tugas bareng gitu .. apa kabar elu? Kerja kerjja dimana sekarang?" Tanya Patrik

"Baik, gua kerja dareah sini. Okay.. udah jam setengh 8 dan gua mau pulang,dah" Emilia melihat jam di tangan kirinya mengakhiri pertemuan itu. Dengan datarnya

Mungkin sisi Emilia yang dulu ingin terus berbincang dengan Patrik, namun Emilia yang berdiri dihadapan Patrik,bukanlah Emilia dahulu.

"Gua baru pindah kerja di daerah Kuningan ini. Oh okay,hati-hati di jalan yah, see ya!"ucap Patrik dan mereka pun berpisah.

Sampai di rumah pun Patrik masih penasaran kenapa Emilia berubah hebat,dari yang ramah,murah senyum,friendhip banget, tipe cewek yang dia suka waktu SMP bahkan sampai sekarang, selalu terekam kenangan mereka dengan baik,bukan di dalam kepalanya, tapi di hatinya.

"Eh Patrik,udah sampe rumah aja kamu,nak" sapa mama Patrik dari ruang tamu,yang sedang nonton sinetron dan tidak menyadarai anaknya pulang.

"Emang mama , engak dengar suara mobil?"ucap Patrik sambil cipika-cipiki ke mamanya,lalu istirahat di bangku dekat mamanya

"Lagi seru episodenya,sayang"

Mama Patrik memukul paha anaknya lembut. "Ehh.. mama lupa kasih tahu,kalo besok lusa hari kamis pagi mama,papa mau ke Jogja, sepupu kamu si Tami mau nikahan, 4 hari di sana sampai hari H nya sabtu. mama udah bilang Sammy sih."kata mama Patrik mengingatkan.Sammy adik Patrik berbeda 5 tahun, dan sedang kuliah.

"Oh ya engak apa-apa,salam aja buat Tami sama Om Derry sama Tante Reni,maaf sibuk kerja,gitu yah mah"ucap Patrik dan melangkah pergi ke kamar untuk bersiap mandi.

"Mah.."

"Apa sayang? Mau oleh-oleh?"tanya mama Patrik

"Bukan itu mam, mama masih inget temen SMP Patrik yang suka main kerumah dulu,cewek si Emilia?"tanya patrik yang tiba2 teringat Emilia.

"Yang mana yah sayang mama lupa tuh,udah umur sih"ucap mama Patrik sambil terus mengingat

"Aduh si mama,itu loh yang pernah minta kembang Geranium,temen SMP"ucap Patrik berusaha agar mamanya ingat.

Mama Patrik terus berusaha"yayaya, mama inget.. yang ramah,terus perinang itu"

"Betul kan?"kata mama Patrik meyakinkan

Sambil mengingat kejadian di Cafe itu"iyah..tadi ketemu di cafe,Patrik mampir terus ada dia disana,engak sempet ngobrol banyak sih"ucap Patrik menyesal.

EMILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang