6.

10 0 0
                                    


Senin pagi pun datang dam masyarakat Jakarta mulai memadati jalanan kota ini,tidak untuk Emila, karena dia sudah berada di kantor dan mulai mengurus semua yang terlambat akibat sakit kemarin,

Dimas pun baru sampai , lalu menengok keadaan sahabanya yang sepertinya biak2 saja. Di kantor tempat Dini dan Patrik bekerja pun seperti biasanya, ramai dengan bunyi mesin pencetak, foto kopi, tv yang di biarkan menyala ,telefon yang berdering, waktu menunjukan pukul 7.30 . dan semua sibuk akan fikiran mereka masing2.

Cindy pun sedang mempersiapkan mental,untuk pernikahannya dengan Samuel untuk hari jumat nanti, begitupun samuel.

Kembali lagi ke Dimas, datang keruangan Emilia dan Hanya berbincang soal pekerjaan, sambil mengamati sahabanya yang di bilang cindy berubah, bila di lihat dari penampilan masih seperti biasanya, namun dari aroma parfum sudah berbeda, dan 1 lagi.. selalu ada senyuman tipis menghiasi raut wajahnya emilia

Karena merasa di perhatikan emilia to the point "kenapa merasa aneh dengan wajah gua ini..?"tanya Emila

Karena kaget Dimas mengeles "aaahh kata siapa..? ke GRan elo mah!" ucapnya sambil menyender kebelakang. Emili ters memeriksa dokumen-dokumen untuk dia konfirmasikan ke perusahaan yang belum mengirimkan invoice atau upgrade invoice.

Karena berfikir Dimas khuatir akhirnya emilia mulai berbicara "kemarin gua ke mall depan, sama seseorang,kita makan nonton dan seperti orang2 lainnya,."lalu tersenyum ramah

"emilia yang dahulu bersama elu di sekolah udah kembali ,Dim!"ucap emilia santai

"masih dalam proses sih, doakanlah sahabatmu ini Dim"ucap emilia memohon dan mengembalikan map yang sudah tidak digunakan lagi ketempatnya.

"gimana bisa, ada angin apa, sehebat apa orang itu?"tanya dimas penasaran.

"dia engak hebat kok, tapi karena dia ... telah mengembalikan ½ emilia nya ke gua"ucapnya membuat Dimas binggung.

"ahh bahasanya ribet deh,." Dimas kesal karena paling benci bila emilia memakai pola bahasa yang berputar2.

"oke 2,hari selasa oke di cafe , ajak Dini juga jam 6!"ucapnya bahagia.

"bukan Tono kan?"

"eh engak boleh gitu, Tono sebenernya orang baik.. gua aja yang berengsek!"ucapnya kesal terhadap dirinya dulu,membuat Dimas kaget.

"kan semakin elu begini menakutkan tahu!"

"gua serius kali!"

Dimas mengambil air dan menciprat2kan ke wajah emilia seakan kerasukan hantu.

"udah ah balik kerja"

Meja dekat kaca ,sedang diduduki oleh mereka ber empat, saling bertukar pandang penuh pertanyaa.!

Dimulai oleh Dini, "Kalian pertamakali ketemu di parkiran,kan? Sewaktu Lia pingsan"ucap dini meyakinkan, emilia dan patrik saling bertukar senyuman.dan patrik menjawab "haha kita ketemu 10 tahun lalu" jawabnya sambil senyum ke emilia,dan kalian mesti tahu, mereka sedang berpegangan tangan di bawah meja,membagi energi listrik cinta satu sama lain,

"okeey, patrik adalah Teman SMP gua , yang namanya engak pernah gua kasih tahu ke elu, dim"

Sambil menyadari sesuatu "aah, makanya pas emilia pingsan elu, megang tangannya terus?"sambil menganguk.

"yah dia ½ kebahagiaan gua di dia, dan makanya gua selalu bahagia di sebelah dia" dan tersenyum lagi ke emilia,

"kenapa bisa dengan mudah emilia berubah..?tanya dimas penasaran

EMILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang