Samuel dan Cindy sampai di tempat penyewaan gaun,dan sedang melihat2 gaun di buku katalok." Emilia berubah?," Samuel bertanya senang.
"iya,bahkan dia goreng lumpia tadi pagi,kerenkan dia,terus dia ketawa gara2 engak ingetin gua kalo mau liat gaun hari ini sama elu,gua engak tau dia kenapa..! tapi gua tau dia lagi berusaha"ucap Cindy sambil tersenyum senang
"amin deh kalo gitu, senangnya gua.. tadi dia siapin gua minum juga loh.."samuel tersenyum puas.
Emilia berubah,karena teringat masa masa SMP yang indah dengan Patrik, walau mereka terkadang bertengkar hal yang engak perlu, tapi mereka selalu happy .. dan tanpa disadari malam itu Emilia menangis sambil memegang gantungan kunci bunga geranium.lalu terlelap. Di malam dia membeli gantungan itu.
Sementara Dimas siap untuk malem mingguan dengan tunanggannya, Emilia pun juga sedang ikut siap siap untuk pergi dengan Dimas.. mereka bertemu di Cafe. Dekat kantor mereka Cafe, Yang mempertemukan emilia dan patrik. Begitupun Tono dan Dini, mereka juga siap siap untuk ke kafe tersubut.
Heemm.. mungkin Saturday Night emang harus keluar kali yah,.hahaah
Pukul 19.30, kafe udah ramai dengan pergi dan datangnya pelanggan , tapi masih ada 3 pelanggan yang menduduki meja berkursi empat itu, Dini,Tono, dan Dimas,ternyata mereka sedang menunggu kedatangan Emilia..
Emilia sedang berjalan untuk memasuki kafe,dengan menggunakan kaus putih lengan panjang dan rompi jeans,dengan celana leging hitam,sepatu coklat simpel elegannya dan tas coklatnya yang iya beli beberapa hari lalu.
Sambilcipika cipiki ke Dini"sorry gua telat,"ucap Emilia dan duduk di sebelah Dini berhadapan dengan Dimas ,disamping Dimasi ada Tono.
"apa kabar Din?"tanya Emilia ramah,
"baik ,ini kenalin temen gua yang mau gua kenali ke elu,namanya Tono"ucap Dini memperkenalkan
Tono pun mengulurkan tangan unutk berjabat tangan dengan Emilia, Emilia pun berjabat tangan dengan Tono.tapi karena Tono lama sekali melepaskan,buruburu Emilia tarik tangannya paksa Tapi ada hal yang menganggu fikiran Emilia,sepertinya emilia pernah melihat Tono sebelumnya.
"Gimana menurut elo?"tanya Dimas
"Oke ? kalo Oke Gua sama Dini mau langsung jalan"ucap Dimas mencairkan suasana,ternyata Tunagan Dimas itu Dini..siapa tahu Tono.. hahahaha
Sambil berfikir keras"Gua pernah liat elu loh Ton,tapi gua lupa kejadiaanya dimana"ucap Emilia membuat Tono gelisah.
"perasaan elu aja kalo udah pernah liat,mungkin kemistri kali ya, hahaha"ucap Dini asal
Sambil melirik sinis ke Dini "engak gua beneran ,Din. Kemistri engak ada dalem kamus kehidupan gua sekarang"ucap emilia terus berfikir.dan sepertinya dia ingat ..
Sambil mengoyang2kan tangannya mungkin membantu memorynya dan berhasil"ahhh,, gua inget.. Elo cowok yang ngeliatin gua pas gua lagi di kafe ini, oh god..."ucap emilia sedikit meninggikan nada suaranya.
"yang ngeliatin gua dari ujung kepala sampe ujung kaki,itu elo gua yakin" ucap Emilia panas
"iya gua kira elo bakalan engak inget, dan engak liat elo ternyata temen gua ngenalin langsung ke elo, dari jauh udah cantik,pas deket begini engak Cuma cantik manis juga" ucap Tono terus
"gua engak mau liat orang ini,engak bagus!" Bicara emilia ke Dini dan tangan emilia sambil menunjuk ke Tono
"tapi kalian bisa kenalan dulu"ucap Dini
KAMU SEDANG MEMBACA
EMILIA
Teen FictionKisah kehidupan tentang cinta,pengorbanan dan hal-hal unik menyatu di cerita ini.. pertemuan cinta yang mebuat kita sadar arti cinta sebenarnya.#semangatuntukcinta#sabar#berkorban