EMILIA

5.

Malamnya Patrik terus memikirkan kejadian bertemunya dia dengan Emilia,dan cerita tentang emilia dari Dini,sewaktu per jalanan mereka kemabli ke kantor.dari kantor Dimas dan Emilia.

Karena tidak kuat kejadian tadi memebebani pikirannya Dini Pun teriak pelan dan singkat " aaaaaaaarrrrggghhhh" memebuat Patrik yang sedang menyetir kaget. Lalu menengok ke arah Dini

"Kenapa sih ..? tanya Patrik kesal dikagetkan. Dini menunduk dan memasang wajah sedih "gua cintaaa banget sama Dimas,bukan karena dia orang kaya dan ganteng,tapi karena dia ngertiin gua, pas pertama kali jadian gua kira , gua wanita paling beruntung,tapi pas dikenlin sama Lia,gua tau kenapa Dimas bisa ngerti gua, karena dia udah mengerti dan paham sifat Emilia,yang Dimas bilang jauh lebih buruk dari gua yang suka berisik sendiri"

"mereka udah lama kenal?tanya Patrik penasaran.

"mereka sahabatan dari SMA, sampai hari ini, gua dan Dimas udah jadian 1 tahun 3 bulan, dan 3 bulan ini kita udah tunganggan,2 minggu lagi hari H, tapi tetep aja gua suka cemburu ke Lia," sambul menarik nafas untuk bicara lagi "Dimas bilang sampai kapan pun dia dan Lia bakalan shabat dan hanya sahabat ,dan engak lebih, itu yang jadi pedoman hubungan gua dan dimas berjalan lancar, karena Dimas bilang hati Lia udah di orang lain, jadi engk mungkin bisa suka, hati Dimas pun udah buat gua, Dimas ngelakuin perhatian lebih ke sahabatnya itu, karena Lia depresi berat saat mereka ketemu lagi 7 ato 8bulan setelah lulus,. Dimas bilang dia harus nemenin Lia sampai dia nemuin pria yang bisa bawa Lia balik seperti dulu lagi, riang, penuh senyum, baik hati,humoris,, Lia yang Dimas kenal selama SMA" Ucap Dini serius

"Depresi..maksudnya..?"tanya patrik kaget

"yah depresi spesifiknya gua engak tahu, Dimas engak mau inget itu, terlalu menyedihkan banget untuk diinget oleh dia" ucap Dini mengambil jeda

"terus-terus.." pinta patrik untuk dilanjutkan,sambil menunggu lampu merah berganti.

"Makanya Dimas dan gua menceri pasangan buat Lia, supaya kalo Dimas dan gua udah nikah ada yang bisa jaga Lia juga, dengan perhatian tulus pastinya. Tapi kemarin pas mlm minggu gua ajak Tono,dan itu puncaknya, Tono ternyata suka ngeliatin Lia di cafe, dan Lia engak suka itu, di situ Dimas marah gara2 Lia engak bisa jaga emosi dia,terus Dimas nampar lia, eh lia bales nampar." Sambil menarik nafas panjang.

"Lia selalu dingin sama orang yang baru dikenalnya atopun udah lama di kenalnya,. Tapi malem itu gua liat Emosi lia yang paling parah, cantik tapi hatinya beku, sedih gua, gua merasa bersalah, aturan bukan Tono tapi orang lain. Biasannya , kalo ada cowok yang deket , emilia menghindar ato langsung pergi gitu aja, tapi kemarin dia pake marah2 dan suer itu menakutkan,aaahhhh sedih gua!"ucap Dini panjang lebar.sambil menutp wajahnya dengan ke2 telapak tangannya.

"temen2 gua yang gua kenalin ke Emilia, semua berakhir baik, rata2 mereka jadiin Lia sebagai tempat curhat,solusi, dan temen. Dimas bilang Lia yang dulu sedang berusaha keluar mengalahkan Lia yang sekarang, jauh dalam diri Lia , Lia mau berubah kaya dulu. Dan gua juga penasaran gimana Lia yang dulu , yang berubah drastis kalo kata Dimas"ucap Dini lagi.

"Emi yang penuh kebahagiaan" ucap Patrik tiba2, mengingat masa mereka bersama.

"apa..?"tanya Dini yang kurang mendengar.

"engak apa pap,ayo turun"ucap Patrik karena mereka udah sampe di Groun Kantor.

"berarti malem itu, Emi nangis gara2 berantem sama dimas,"ucapnya kepada dirinya yang mengingat emilia keluar cafe mengangis dan , Patrik memutuskan untuk pergi mengikutinya dari belakang mengunakan mobilnya,dan mengetahui dimana rumah emilia.