Dini kurang siap untuk memulai kerjanya hari ini,karena kemarin malam lembur dan paginya harus ikut event. "huaaa,,diriku ngantuk.. kenapa lama sekali ini mobil kantor sampai." Lalu melirik keteman teman-teamnya yang sedari santai menunggu ,ada yang baca majalah,ngerumpi sale yang ada di mall dekat kantor mereka,akhirnya dia memutuskan untuk ngobrol juga "Patrik,rik.."panggil Dini,menganggu konsentrasi Patrik.
"Apa?
"Tanya bos kek,kapan mobil nya dateng"
"gua lagi message nihh.."
Creenng.. bunyi sms Patrik,dan dia mulai membaca isi smsnya ,lalu menyampaikan ke teman2nya,"guys..kita pake mobil pribadi aja,bos bilang van kantor kejebak macet.mending kita jalan sekarang,Tono bawa mobil kan elu?"tanya patrik ke salah satu anak buahnya temannya.tapi tidak terlalu mendengar Patrik memangil.
"Van yang malang, pasti dia capek kejabak macet,pake mobil derek aja pasti nanti cepet"ucap Dini asal dan Patrik melirik ke Dini dengan tampang binggug dan geleng2..mungkin bertanya2 kenapa nih temen gua engak berubah yah.
"Tonooo" pangil Patrik menaikan nada suarnya,lalu Tono nengok ke ketua nya "iyah Pak"
"kita brangkat pake Mobil kamu aja, "jelas Patrik lagi.
"ayo lah lets go,eh spanduk jangan lupa,pamflet juga"ucap Tono mengingatkan. dan mereka langsung menuju parkiran.
"Rik,dulu di elu cabang Bekasi ketua juga yah??"tanya Dini yang sambil memegang pamflet2 itu. Dini Jarang memangil Patrik 'Pak' bila mereka sedang ngobrol,kecuali rapat atau ada teman teamnya.
"iyah,rollinng jauh gua nih, sebelum di utara, di bekasi kan..tapi rumah kan di priok,ke bekasi pake mobil cepetlah, ini, ke kuningan kaya ke Bogor."ucap Patrik kesal kemacetan kota jakarta makin menjadi.
Dini mangut2 aja"gua engak sangka ternyata kita satu PT beda cabang doang, tapi emang duluan elu sih..hehehe.." sambil nyengir kuda "gimana udah masuk 2 bulan kan elu,enakan team mana?"tanya Dini
"sama aja lah yang penting sukses sama2kan"ucap Patrik lalu menaruh spanduk dan Pamflet yang dibawa Dini di garasi belakang Tono.
Patrik dan Dini teman SD di daerah Priok walau beda kelas,karena 1 ekstrakulikuler aja mereka kenal, lalu SMP mereka misah. Dan Patrik bertemu dengan Emilia.yang ternyata rumah mereka hanya berbeda RT ,Emilia RT3 sedangkan Patrik RT 10..jadi agak jauh kalo jalan kaki.. bukan RT 3 RW 5,,itu lirik lagu dangdut. wahaha
Begitu pula dengan Dimas dan teamnya yang telah di perjalanan menuju tempat yang sama.
Siang matahari akhirnya muncul,menemani makan siang Samuel dan Cindy. Di rumah makan Padang.mereka memesan menu yang sama,dan tambahan sambal ijonya,dengan minum air putih dan teh tawar.
"Gimana keadaan si Emilia? Masih suka diem di kamar?"tanya Samuel tunangan cindi,calon kaka iparnya Emilia
'udah engak sering sih,tapi masih lebih mencintai komputernya itu." ucap Cindy sambil menyuer daging ayam dari tulangnya.
"Gua inget pas pertama kali gua main kerumah,dia bilang 'kalo kak Samuel engak apa2 ajak Cindy,Emilia setuju.' Haha gua bahagia loh dia bilang gitu."
"Tapi bener dia berubah karena abis lulus dia belum kerja,giliran kerja malah resign terus lama ngangur ,dan semenjak itu di depan komputer terus,engak tau ngapain sama tuh komputer"lanjut Samuel kuatir ke calon adik iparnya itu
"Kalo pas Lia ngomong gitu mah pas kita baru mau jadian dan dia masih SMA,waktu itu mama mau bawa dia ke psikologi,!"ucap Cindy kesal sambil mengingat ke jadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMILIA
Teen FictionKisah kehidupan tentang cinta,pengorbanan dan hal-hal unik menyatu di cerita ini.. pertemuan cinta yang mebuat kita sadar arti cinta sebenarnya.#semangatuntukcinta#sabar#berkorban