Part 2 "Surat untuk.. Siapa?"

684 46 2
                                    

Pukul 08.30, Hari Minggu, Apartemen Hasouko, kamar 731 -Akane-

Akane POV

Aku membereskan barang-barangku. Tirai jendelaku masih tertutup rapat jadi agak sedikit gelap. Entah apa yang merasuki pikiranku, tetapi ia seperti merengek minta agar kamarku ini dibersihkan.

Ting.. Tong.. Bel rumahku berbunyi.

"Tapi siapa yang datang ke rumahku?" Batinku. Tapi pikiranku ini merengek lagi dan meminta agar ia diperbolehkan masuk ke dalam apartemenku. Akhirnya Aku membukanya tanpa rasa curiga.

"Hayato?"

"Dasar nenek-nenek tua! Aku kan kesini mau menceritakan kamu sesuatu!" Ujarnya sambil masuk ke apartemenku tanpa kupersilahkan.

"Eh, sesuatu?" Tanyaku kebingungan.

"Sesuatu yang amat penting. Karena kurasa kamu sudah pantas mengetahuinya," ucapnya lagi sambil membuka tirai jendelaku yang belum sempat kubuka dari tadi.

"Tapi, kok, Aku gak tahu kamu mau kesini," Ucapku.

"Ya iya lah kamu gak tahu! Soalnya kamu kan kemarin sibuk bicara sama si gi-" ucapnya terpotong.

"Hai," ucap seseorang. Suara itu, kami kenal.. Karena barusan kami bicarakan..

Author POV

"Hai," ucap seseorang. Suara itu, kami kenal.. Karena barusan kami bicarakan..

"Si gila itu!" Batin Hayato.

"Aah, Hayato. Barusan kamu mau bilang apa?" Tanya Runa memastikan.

"Dasar! Jadi orang kok kepo banget!" Batin Hayato mulai kesal. Ia sebenarnya sudah membenci Runa sejak melihatnya Karena dianggap akan merebut Akane darinya.

"Kalau Aku kepo memang kenapa?" Tanya Runa lagi.

"Dia bisa membaca pikiranku?!" Batin Hayato kaget.

"Maaf ya, Hayato. Pikiran kita ini sama," ucap Runa lagi.

Hayato yang mendengar itu, blush on seketika :3

"Huh, apa-apaan dia!" Batin Hayato lagi.

"Ahahah, Joudan yo! Joudan!" Ucapnya yang mengatakan bahwa tadi itu hanya bercandaannya.

"Maaf, ya, Hayato. Sebenarnya ini bakat bukan kekuatanku. Lagipula Aku melakukan ini untuk sesuatu," Batin Runa.

"Jadi, kau ingin mengatakan apa?" Ucap Akane memulai pembicaraan.

"Umm.. kau tahu tentang yang kau katakan kemarin? Tentang 'penyihir arwah bintang," ucap Hayato.

"Ah, ya. Memang ada apa dengan mereka? Bukankah kemarin kau tidak tahu apa-apa?" Tanya Akane.

"Bukan begitu. Sebenarnya kau adalah-" ucap Hayato terpotong, Karena..

Runa sudah tahu Hayato ingin mengatakan apa kepada Akane. Tapi ia merasa Akane belum berhak untuk mengetahui itu. Pada saat yang tepat, Runa membungkam mulut Hayato. Lalu melepaskannya.

"Uh, apa-apaan sih?!" Marah Hayato kepada Runa.

"Belum saatnya bagi dia untuk mengetahui hal itu kan?" Tanya Runa yang sepertinya mengetahui pokok permasalahan.

"Dia sok tahu! Aku benci orang yang sok tahu! Tapi.. tadi dia mengatakan 'hal itu'. Apa sebenarnya, dia mengetahui permasalahannya? Siapa sih sebenarnya dia?!" Gerutu Hayato sebal di dalam hati.

"Tentu saja Aku tahu, bodoh! Karena Aku ini juga sama sepertimu," Batin Runa.

Tiba-tiba ada suara merpati dari arah teras apartemen. Benar saja, seekor merpati tengah berdiri di teras apartemen. Merpati itu kelihatannya tengah membawa sepucuk surat yang diikatkan di atas punggungnya.

Surat? Untuk siapa? Batin ketiganya.

Bersambung ke 12 Zodiac Star Sirius Part 3!!

Maaf membuat anda penasaran :3 di Part 3 nya akan dijelaskan sedikit tentang arwah arwah bintang roh. Dan.. akan ada character baru!!
Author lagi suka sama cerita ini dan pengen ngelanjutin supaya para readers juga bisa baca :3 Jadi jangan lupa Vote and Vomment-nya dan ikuti terus cerita ini ya, para Readers!!

よろしくみんな!!

12 Zodiac Star SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang