Part 3

5K 235 0
                                    

Langsung deh, mumpung lagi good mood, aku langsung publish sampe part 3 dalam satu hari. Selamat membaca.

Haruo POV

Entah mengapa aku datang lebih cepat dari jadwal yang aku buat. Ini semua karena ibu, aku memikirkan keinginan ibu yang ingin aku segera menikah. Semuanya jadi kacau. Bahkan aku kehilangan gairah untuk bekerja, belum lagi aku harus mengurus proyek terbesarku yang hampir dimulai. Kalau saja aku lebih teliti,mungkin hal seperti ini tak terjadi. Sebenarnya ini masalah kecil tapi kalo aku biarkan pasti akan menjadi masalah yang besar dan dapat menghancurkan segalanya.

"Sekretaris Kuroshaki, apakah kau sudah menyiapkan semuanya? Aku ingin ini cepat selesai dan ini harus berjalan sesaui dengan rencanaku." Ujarku memastikan pada pria yang sedari tadi melamun.

"Sudah Presdir." Jawab Yoshida yang sedikit terkejut.

"Ku perhatikan kau dari tadi melamun. Sebaiknya lupakan semua masalah pribadimu saat bekerja. Tunjukkan profesional kerjamu. Aku tak ingin ada kesalahan lagi." Ujar Haruo dingin.

"Baik, Presdir."

Yoshida POV

Apa yang ku lakukan? Kenapa aku jadi melamun begini? Ini semua karena wanita yang berebut taxi denganku. Wanita dengan wajah yang manis memiliki dua lesung pipi yang dalam, kulitnya tidak seperti orang jepang dan matanya bulat memancarkan keanggunan. Ah... bisa-bisa aku jadi gila memikirkannya. Oke, fokus Yoshida, jangan buat kesalahan. Kau tak ingin Tuan Fujio marah padamu, kan?

Haruo POV

Ada apa dengan sekretaris ku ini? Biasanya dia mengoceh tak penting saat di luar kantor. Tapi biarlah, aku suka dia tidak menggangguku saat suasana hatiku yang kacau ini. Mungkin dia tau kalau suasana hatiku kacau.

Sepuluh menit kemudian

Dua orang wanita datang ke arah ku. Aku sempat tercengang melihat salah satu dari mereka. Dia wanita yang cantik dengan rambut yang coklat gelap dan kulit yang putih. Dia wanita yang cantik.

"Tuan Haruo Fujio?"

"Ya, maaf anda?"

"Saya Louisa Alair."

"Maaf, anda tidak seperti orang asing, maksudku anda orang Jepang?" ujarku penasaran.

"Oh, saya orang berkebangsaan Jepang dan saya keturunan Prancis-Jepang." Jawab Louisa sekenanya.

"Oh, silahkan duduk. Saya kira anda bukan orang Jepang karena nama anda seperti nama orang Eropa pada umumnya. Baiklah langsung ke poin pentingnya saja, oh ya sebelumnya anda ingin minum apa dan dia siapa?" tanya Haruo sambil melambaikan tangan pada seorang waiter.

"Oh ini teman saya, dia hanya menemani saya, apakah anda keberatan dia berada disini?" jawab Louisa dengan singkat.

"Saya tidak keberatan. Nona Luoisa,aku tau ini hal yang rumit bagi anda. Secara tiba-tiba anda di suruh untuk meninggalkan rumah sekaligus tempat anda bekerja. Saya sudah telusuri bagaimana hal ini bisa terjadi. Saya pun sudah melaporkan pria bernama Fredd Hemswrose ke polisi atas dugaan pemalsuan sertifikat tanah anda. Tapi disini saya ada peenawaran yang bagus untuk anda. Di atas tanah anda nanti, perusahaan saya akan membangun sebuah pusat perbelanjaan dan apartemen. Mega Apartment nama proyeknya. Saya harap anda mau bekerja sama dengan saya."

"Bekerja sama seperti apa? Aku bukan pebinis yang hebat seperti anda. Yang memiliki perusahaan yang besar. Aku hanya seorang penjual es krim. Aku tak mengerti tentang bisnis sebesar ini." Ujuar Louisa ketus.

"Begini, setelah pembangunan Mega Apartment selesai, saya menjamin anda mendapatkan tempat yang bagus untuk kedai es krim anda. Bahkan saya akan memberikan modal yang besar untuk kedai es krim anda. Bagaimana apakah anada bersedia?" kataku optimis.

MY FAKE FIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang