Part 7

4.4K 152 1
                                    

Aku kembali lagi.... Yang belum cukup umur menjauhlah dari cerita ini. Cerita ini mengandung cerita dewasa. Terimakasih untuk perhatiannya. Selamat membaca...


Haruo POV

Aku bahkan tak bisa tidur nyenyak. Aku hanya tidur tiga saja setelah bercinta. Aku masih takut jika aku bangun tidur nanti Louisa tidak ada disampingku. Aku seakan tak bisa lepas darinya. Sepanjang pagi buta ini aku hanya memandanginya, sesekali mengelus perutnya. Aku benar-benar berharap sudah ada setitik kehidupan didalamnya. Lucu memang bahkan aku tidak tahu kapan masa subur Louisa. Dia bahkan tak terganggu dengan semua gerakan yang ku lakukan padanya.

Sekarang udah pukul 6 pagi, aku rasa Louisa sudah mulai bangun karena dia menggeliat seperti ingin mengakhiri tidur damainya.

"Selamat pagi sayang?" sapaku sambil mencium bibirnya. Aku rasa dia terkejut.

"Ya Tuhan tubuhku rasanya remuk." Ujarnya belum sadar sepenuhnya.

"Apakah tidurmu nyenyak, sayang?" Kataku lagi.

"Haruo! Apa yang terjadi? Kenapa aku... ya Tuhan ternyata ini tidak mimpi. Kau jahat Haruo. Harta berharga ku yang seharusnya aku jaga sebelum menikah sudah kau..." dengan cepat aku kecup bibirnya untuk menghentikannya.

"Sayang, kau akan segera menikah denganku. Aku usahakan dalam dua minggu ke depan kita akan menikah. Dan sekarang bagaimana kalau kita lakukan serangan fajar? Agar kita cepat memiliki bayi." Kataku dengan mengeluarkan senyuman nakal dan sambil mengelus perut ratanya.

"Haruo, kau tak.... hmmp....." ku bungkam bibirnya dengan ciuman yang sangat lembut dan menuntut.

Aku teus mencium bibir seksinya perlahan dan semakin kasar. Tak berapa lama dia membalas ciumanku dengan membuka bibirnya. Saat itu juga ku gerakan lidahku masuk kedalam mulutnya. Ciuman kami semakin liar dan saliva kami menyatu. Tanganku tak tinggal diam meremas lembut payudaranya yang tidak terbungkus bra sejak semalam. Tubuh kami yang masih telanjang sejak semalam memanas dan saling bergesek. Ciumanku pun turun keleher dan aku memberikan tanda baru padanya. Semakin lama ciumanku turun ke payudara Louisa dan disana aku menghisap puting payudara sebelah kanan dan kedua tangan ku bergerak meremas payudara sebelah kirinya dengan tangan kanan dan tangan kiri turun ke selangkangan Louisa.

Louisa juga tidak tiggal diam, dengan cepat dia menarik kepalaku yang sedang menjilat dan menghisap payudaranya kearah bibirnya. Dia menciumku dan semakin lama ciumanya turun ke adam apple ku dan dia memberikan tandanya disana. Tangannya juga ikut aktif mengelus dadaku kemudian dia memelukku dan kembali menciumku. Aku tahu kalau gairahnya kembali muncul. Aku senang dia mulai menikmati permainan kami dan membalas semua perlakuanku dengan tidak terpaksa.

Aku terus menggesek klitorisnya dan memasukkan jariku secara berangsur. Aku memainkan selangkangannya hingga dia merasa akan klimaks, tapi aku gantung karena aku tak ingin dia klimaks sekarang. Aku lepas jariku dan aku tahu dia sedikit kecewa.

"Tenang sayang, aku tidak akan menggantungmu. Hanya saja aku tak ingin kau menikmatinya sendiri, aku ingin kita menikmatinya bersama." Kataku sambil mengurut kejantananku yang sudah menegang dan sudah siap untuk menjamah vaginanya yang sudah sangat basah dan licin.

"Kita mulai ya sayang. Aku mencintaimu." Kataku dan mencium bibirnya lembut.

Aku pun mulai memasukkan kejantananku perlahan dan ternyata masih sangat sempit. Denagan sedikit sentakan aku berhasil masuk. Setelah beberapa detik, aku mulai menggenjot vaginanya. Rasanya aku ingin terbang dan ku dengar dia mendesah, desahan yang menurutku sangat seksi dan semakin membakar gairahku.

"Cep...pat.. tolong... cep... mmp.. pat, Haru...o..." racaunya.

"Dengan senang hati, sayang..." kataku dengan semangat mempercepat gerakanku.

MY FAKE FIANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang