Onegai...?

1.2K 103 8
                                    


Mentari masih malu – malu menampakkan diri. Udara sejuk dengan cicitan kecil penuh penghayatan keluar dari beberapa burung yang hinggap di dahan pohon. Tampaknya bunyi itu tak mengganggu pemilik surai merah yang tengah bergelung di kasur tercinta untuk terbangun. Saking terlelapnya, kelopak matanya enggan membuka seinchi pun saat itu juga. Hasrat milik Akashi Seijurou terus memaksa dirinya untuk tertidur hingga───


" Baik, Mayuzumi-kun... Aku akan pergi denganmu, terima kasih atas sarannya. "


──Ia mendengar suara sang baby blue yang (sepertinya) tengah menelpon seseorang, yang ia ketahui sebagai jelmaan hantu modus bertajuk editor sang kekasih yaitu Mayuzumi Chihiro.



Chapter 3 Ready !!!!

Please don't copy

Happy Reading ~



Manik heterochrome seketika membulat. Telinga terpasang dengan baik mode:on.


" Kapan bertemu ? Hari ini aku tidak sibuk. Baik, jam 11 siang saja. Sekali lagi terima kasih, Mayuzumi-kun. Sampai nanti. " Suara yang diketahui milik Kuroko Tetsuya tersebut berucap salam kemudian terdengar menutup ponsel. Tanda pembicaraan berakhir. Kemudian suara yang tertangkap di pendengaran Akashi selanjutnya adalah langkah – langkah kaki yang mulai menjauh dari tempat semula. Akashi menarik hipotesa, yang terkasih nanti pasti akan pergi bersama si lolicon itu. Akashi yakin sekali ia tak salah.


Ya, karena Akashi Seijurou tak pernah salah. Ia absolute....


... Walau dihadapan kekasih birunya itu tidak ada apa – apanya sih.


Akashi melirik sekilas, jam 06.47, masih ada banyak waktu sebelum mengintrogasi sang kekasih. Selimut dikibaskan. Mengingat petuah ibunda di masa lalu, Akashi tak lupa menata kembali kasur yang berantakan (ditambah bekas cakaran penuh amarah) akibat ulahnya. Badan masih berbalut piyama itu bergegas menuju kamar mandi, beranjak membersihkan tubuh sebelum sarapan jika ia tak mau diomeli oleh sang 'calon' istri nantinya.


Tak lupa ia memikirkan berbagai cara untuk memberi hukuman 'manis' untuknya.

.


.


.

" Ohayou, Sei-kun ... " Akashi menoleh, mendapati Kuroko tengah meletakkan semangkuk sup tofu hangat diatas meja makan beserta lauk pauk lainnya dan secangkir teh hangat. Akashi tak langsung menjawab, lebih memilih memperhatikan Tetsuya-nya yang kini tengah memakai apron (celemek) berwarna putih berenda.

Ah... Pagi – pagi indah ini ia sudah disuguhkan malaikat rupawan.

Kaki melangkah mendekati si mungil hingga tak ada spasi diantara mereka. Wajahnya perlahan mendekat, mencium mesra bibir kenyal yang membuat candu berkepanjangan. Matanya tak tertutup, berbeda jauh dengan Kuroko yang memejamkan mata dengan pipi merona. Kecupan itu tak berlangsung lama, tapi sanggup menarik topeng datar milik Kuroko Tetsuya. " Ohayou, Tetsuya.. " Ucapnya. Senyum hangat disungging untuk kekasih tercinta.

Give Me Inspiration!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang