Plans Return

1K 87 6
                                    


Setumpuk dokumen terlihat menggunung di atas meja. Di sisi lain, suara ketikan keyboard terdengar seraya helaan nafas seseorang yang keluar. Akashi tak pernah menyangka tugas di kantornya akan bertambah lagi hanya dengan kurun waktu 2 jam dan tiada henti menggodanya untuk menggoreskan tinta ke kertas putih bisu itu. Keadaan tubuhnya juga kurang baik saat ini akibat kurangnya waktu tidur (ia khawatir dirinya mulai terkena insomnia), ditambah lagi ia masih kepikiran mengenai permasalahannya dengan si baby blue.

Ah... Dia amat rindu pada malaikat birunya.


Chapter 6 is Ready!

Please Don't Copy

Happy Reading...


Akashi menggeleng – gelengkan kepala, mencoba menghentikan lamunannya. Ia harus cepat mengerjakan semua pekerjaan laknat ini agar ia dapat segera pulang. Enggan ia akui bahwa ia pulang pun pasti tempat tinggalnya saat ini sangat sepi karena kekasihnya sering mengurung diri di kamarnya. Tapi dirinya juga ingin cepat pulang agar dapat membujuk si mungil untuk baikan.

Ya, Akashi akan memperbaiki hubungannya dan bertanya mengenai insiden 'itu'. Ia sudah tidak kuat untuk tidak bertemu atau berbicara dengan si surai biru langit walau baru berjalan 4 hari lamanya.

Namun, AC yang menghembuskan udara dingin mulai membuat si surai merah merasa ngantuk. Sudah beberapa kali Akashi menguap, mencoba menghirup oksigen sebanyak – banyaknya demi mempertahankan kesadaran otak briliannya. Kepala itu sempat terantuk – antuk dan tangannya sempat mati rasa lantaran setiap sendinya telah terasa remuk. Entah itu karena pekerjaannya atau cobaan hidup tidak bisa mencium bahkan memeluk Tetsuya-nya.

Akashi Seijurou dipastikan telah mengalami kelelahan jasmani dan rohani.

Mata dipaksa untuk tetap terjaga, sedikit lagi tugasnya selesai dan dia akan dapat segera baikan dengan Kuroko walau kemungkinannya masih kecil, setidaknya ia ingin segera pulang ke kasur tercinta (sebenarnya dia lebih berharap Kuroko berada disampingnya ketika tidur). Tapi mau bagaimanapun, matanya tak sejalan dengan rencana yang ia susun saat ini. Tiba – tiba telinganya seperti menangkap bisikan – bisikan ghaib nista yang tak diketahui dalangnya,


" Tutuplah matamu... Tidurlah......


...., kalau bisa sampai selamanya... "


Damn. Seijurou merutuki jin mana pun yang telah berani berbisik macam itu. Jika jin itu memiliki wujud seperti Aomine Daiki, ia tak segan – segan melempar puluhan gunting sakti kebanggaannya sekarang juga. Terutama saat moodnya sedang buruk seperti ini, hukuman ganda dipastikan terealisasi detik itu juga. Lagipula, yang bisa menyuruhnya 'menutup mata selamanya' itu hanyalah Kuroko Tetsuya kesayangannya.


Ya ngga begitu juga, Akashi... Kalo kubuat begitu, Kuroko akan menggunakan teknik ignite pass padaku sambil berderai air mata.


Menghiraukan hal itu, Kedua tangannya tetap dipaksa untuk mengetik beberapa proposal yang akan dia butuhkan. Di sela – sela kegiatan itu, kadang tangan kanannya berpindah ke samping guna mentanda tangani kertas – kertas yang seakan berteriak minta diisi. Demi lucky item shintarou, rasa kantuknya tidak mau mengalah sama sekali seperti sifat keras kepalanya Kuroko! 

Give Me Inspiration!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang