E-07

6.9K 601 10
                                    

Dahiku berkerut, aku mendengus dan memutar bola mataku searah jarum jam saat menemukan sebuah gaun panjang yang sederhana berwarna biru laut dengan lengan sesiku, dari batas pinggang kebawah bagian dalamnya halus dan berbahan jatuh, sedangkan bagian luarnya yang  berbahan transparan mengembang dan mekar, gaun ini sederhana dan tampak indah. Tapi aku tidak terbiasa memakai gaun sejak kecil.

Tadi pagi, saat aku baru saja membuka mataku, Qing dan Peliyn memang memaksaku untuk memakai gaun ini, kata mereka, saat sampai di Istana nanti aku akan disambut oleh seluruh penghuni Istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadi pagi, saat aku baru saja membuka mataku, Qing dan Peliyn memang memaksaku untuk memakai gaun ini, kata mereka, saat sampai di Istana nanti aku akan disambut oleh seluruh penghuni Istana. Ya ampun, mereka berlebihan.

Aku akan ada di perjalanan yang panjang dengan menaiki kuda, dan aku harus menggunakan gaun ini? Oh ya Tuhan, tidak bisakah kugunakan sweater dan jeans kesayanganku saja? Ini pasti akan sangat merepotkan.

Aku selesai memakai gaun, tapi kata Qing aku harus berdandan cantik karena aku adalah seorang putri kerajaan Evergenity.

Sungguh, sebenarnya aku tidak peduli dan tidak ingin berdandan, ini semua benar-benar merepotkan. Namun setelah kupikir-pikir, akhirnya kuturuti sajalah, mungkin memang seorang Putri harus terlihat cantik dan rapih?

Aku mulai mengeringkan rambutku dengan hairdryer yang sudah kuambil dari dalam koper, lalu mencepolnya keatas. Mengambil flatshoes kesayanganku yang tergeletak malas di pojok ruangan, yang kebetulan warnanya senada dengan gaun ini. Lalu memakai sedikit bedak dan lipstik yang berwarna natural, juga tak lupa mengolesi sedikit blush on ke pipiku, dan yang terakhir, mengambil tas kecil berwarna hitam yang tergantung di sudut kamar.

Semua barang-barangku termasuk koper-koper berat itu, sudah diangkut ke Istana tadi pagi oleh orang suruhan Bibi. Bibiku yang seorang Ratu itu memerintahkan salah satu prajuritnya untuk mengambil barang-barangku. Kecuali seluruh alat make up yang barusan kupakai, akan kutinggalkan dan kuberikan pada Peliyn.

Aku turun ke lantai bawah dan langsung disambut oleh keluarga bahagia yang tersenyum kearahku, kecuali pangeran es itu, siapa lagi kalau bukan Qing. Aku membalas senyuman mereka, dan lalu menarik kursi disebelah Qing, bisa kulihat Peliyn melongo menatapku, begitu juga dengan ekspresi Dad dan Mom yang menatapku dengan tatapan.. kagum?

"Boleh aku bertanya?" Ujarku membuka pembicaraan yang langsung dibalas senyuman oleh Mom, Dad, and Peliyn. Sedangkan Qing tetap dalam ekspresi favoritnya, datar.

"Silahkan." jawab Mom halus dengan senyum menenangkannya.

"Apa Qing orang penting di Istana?" Tanyaku karena aku memang penasaran akan hal itu. Bagaimana tidak, tidak mungkinkan ada orang biasa yang boleh keluar masuk Istana, apalagi seenaknya tinggal di Istana, hal itu tidak mungkin dilakukan kalau orang itu tidak punya kepentingan atau jabatan di Istana.

"Ya. Aku panglima tertinggi di kerajaan Evergenity ini." jawab Qing dengan santai dan mataku membulat menatapnya.

••

EvergenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang