Part 4

3.3K 166 2
                                    

Author POV

Malamnya mereka berkumpul di cafe tempat biasa mereka ngumpul. Setelah memesan makanan mereka mengobrol.

"Woi main yuk."ajak Adit."Main apa." tanya Vita."Gimana kalau main TOD."usul Rian.

Sheila mengeluarkan pulpen dari tas nya."Guys gue bawa pulpen ni. Jadi muterin nya pakai pulpen aja."semua mengangguk.

Pulpen di putar mengenai Adit."Aaaa Adit kena."Sheila tertawa diikuti semuanya kecuali Adit."Loe yang ngajak main loe yang kena."timpal Rian

"Apes banget sih gue."kata Adit dengan muka yang membuat mereka semua bergidik.

"Ih najis banget muka loe."kata Ali."Bisa ngomong juga loe li."kata Vita yang langsung dapat toyoran pelan dari Ali.

"Lu kira gue bisu."kata Ali."Dari tadi loe diam aja gue kira loe bisu."kata Vita sambil mengusap kepala nya yang di toyor Ali.

"Udah2 kembali ke permainan."Rian menengahi."Bener tuh kata Rian."Sheila berkata.

"Iya lah kata Rian betul,orang kalian saling suka tapi nggak berani ngungkapin."ucap Adit.

BLUSH.....

Pipi Sheila dan Rian memerah."Cielah blushing."ucap Adit dan Vita bersamaan.

"Alah kaya loe berdua nggak aja."kata Ali. Sekarang pipi Adit dan Vita yang memerah. Semuanya tertawa kecuali Adit dan Vita.

"Apaan sih kalian ni kembali ke TOD."kata Vita."Ok."kata Sheila berhenti tertawa diikuti semua.

"Truth or dare."tanya Rian."Dare." ucap Adit."Biar gue yang kasi tantangan."kata Ali.

"Silahkan."kata Sheila."Awas loe Li jangan macam macam."kata Adit.
"Nggak macam macam kok cuma suruh loe nyatain perasaan loe ke Vita."ucap Ali. Sontak semuanya terkejut.

"Apaan sih Li."kata Adit."Alah loe nggak usah pura pura gue tau kok loe suka sama Vita."ucap Ali lagi.

"Iya bro sebelum di tikung orang bro."kata Rian."Emang perempatan di tikung."canda Adit."Kita nggak becanda."kata Ali,Rian,dan Sheila bersamaan. Vita hanya terdiam.

"Iya iya."Adit lalu berdiri."Eh Dit mau kemana."ucap Sheila. Vita hanya memandang punggung Adit dengan kekecewaan.

Pergi dari HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang