Three (kabar buruk)

42 5 0
                                    

   Pagi ini kanza terlihat tak semangat seperti biasanya. Kanza masih memikirkan keadaan ayahnya.

Kanza sedang berjalan dikoridor sekolah. Kanza berjalan dengan menunduk. Sampai akhirnya kanza menabrak seseorang.

Dug. . .

"Heh jalan tuh liat-liat dong, pake mata. Jadi nabrak gue kan. " ketus seorang cewe.

"Maaf ka . . ka mo-nica" jawab ku gugup. Aku melihat namanya dari nametag yang dipakai kaka kelas itu yang bernama monica.

Ini kan kaka kelas yang katanya populer disekolah yang terkenal cantik, jutek, dan segudang mantannya itu. Tapi emang bener sih dia cantik. Batin ku.

"Maaf maaf . . Pantat lo maaf. Awas gue banyak urusan, gak penting banget ngomong sama lo." kaka kelas yang bernama monica ini mendorong bahu ku sampai aku terjatuh kelantai.

Aww . .

Padahal kan aku udah minta maaf. Batinku
Yaudah lah gak usah dipikirin, toh aku udah minta maaf. Aku ceroboh banget juga sih dari tadi melamun terus.

Kanza melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.

Kanza telah sampai dikelasnya dan lucy telah menyambutnya dengan senyuman.

"Ko cemberut sih. Kenapa?" tanya lucy

"Gak kenapa-kenapa ko." jawab ku Lalu duduk disebelah lucy.

"Oh ia om masuk rumah sakit yah. Aku ngehubungi kamu tapi handphone kamu gak aktif terus aku telpon kerumah kamu. Katanya om masuk rumah sakit. Maaf yah aku gak bisa nemenin kamu, aku jagain bunda." jelas lucy panjang lebar.
Aku hanya mengangguk.
"Ia gak apa-apa ko. Lagian papah udah pulang udah membaik. Cuma kecapean aja."

"Sabar yah." lucy mengelus pundak ku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

Bu desy memasuki kelas, bu desy ini guru matematika.

"Selamat pagi bucan (ibu cantik)." celetuk salah satu murid laki-laki yang duduk dipojok kelas yang bernama tomi.

"Apa itu bucan. Siapa bucan?." tanya bu desy.

"Bucan itu Ibu cantik." jawab murid laki-laki yang duduk sebangku dengan tomi dengan gaya ala chibi.

"Sudah sudah. . . sekarang kumpulkan PR kalian." perintah bu desy. Dan semua pun mengumpulkan tugas mereka.
Lalu bu desy menilai satu persatu tugas murid-muridnya itu.

"Kanza." panggil bu desy.

"Ia bu ada apa?."

"Liat nih nilai kamu."

"Kenapa bu sama nilai saya." jawab ku lalu berdiri dengan wajah kawatir. Ada apa yah bu desy manggil aku pake suara tinggi gitu. Aduh jadi deg degan.

"Ini nih nilai kamu . . . kamu dapet nilai sempurna lagi. 100. Ibu bangga sama kamu" jawab bu desy dengan senyuman.

Aku menghela nafas lega.
"Hm makasih bu,itu semua karena saya belajar bu." jawab ku menunduk malu. Terlihat jelas dari pipiku yang memerah.

Haduh kenapa ibu pake muji aku didepan temen2 lagi. Kan jadi malu.

"Terus pertahankan nilai kamu."

Aku menggangguk. Lalu kembali duduk.

"Ih aku ngira nilai bakal turun, soalnya ngerjainnya juga lagi ga konsen." ucap ku kepada lucy.

"Tapi untungnya gak seperti yang kamu kira." jawab lucy.

"He-eh."

Bel istirahat berbunyi. . .

"Za ke kantin yok." lucy menarik-narik lengan baju kanza (mirip narik-narik leher kucing tau gak :D)

"Biasa aja lucy. Ga usah narik-narik segala." kanza menatap lucy sebal.

"Hehe sorry za. Udah gak kuat laper nih." lucy cengengesan.

Saat dikantin. . .

"Bang baso nya satu." Lucy melambaikan tangan memberi isyarat kepada abang-abang baso.

Lalu abang-abang baso menghampiri lucy dan kanza.
"Satu apa neng, satu biji atau satu mangkok neng?" tanya abang baso dengan wajah polos.

"Ya satu mangkok lah bang."lucy terlihat jengkel.

"Oooohhh , dikira satu biji doang neng." abang baso cuma cengengesan memperlihatkan gigi ompongnya.
Lucy cuma mangap-mangap kaya ikan kekurangan air.

Hari gini masih aja ada spesies manusia kaya gitu. Batin lucy

Kanza yang disamping lucy tertawa ngakak melihat tingkah lucy.

"Za kenapa malah ketawa, kamu mau pesen apa?."

Kanza hanya geleng-geleng kepala sambil terus tertawa.

"Aduh cape ah. "Kanza memegangi perutnya yang terasa sakit karena terus tertawa. "Kamu aja deh yang pesen aku lagi gak laper."

"Yaudah kalo gitu, itu aja deh bang."

"Oh ia neng tunggu yah neng."ucap abang baso dan pergi untuk membuatkan pesanan lucy.

Tiba-tiba kanza merasa ada yang bergetar disaku roknya. Itu getaran yang berasal dari ponselnya. Menandakan ada panggilan masuk.

"Siapa sih yang nelpon"kanza merogoh saku rok nya.

"Hallo . . . "

". . . ."

"Hah apa! . . .

Kanza diam sejenak dan hanya menampakan raut wajah terkejut . .

"Kanza ada apa hey." lucy mengguncang tubuh kanza. Lucy heran dengan kanza, lucy penasaran kanza mendapat telpon dari siapa sehingga membuat kanza sangat terkejut.
Kanza hanya diam.

"Kanza jawab."

Kanza tetap diam

"Kamu kenapa? Za jawab dong."

Tes . . air mata jatuh dimatanya.

Prakk. . ponsel kanza terjatuh dari genggaman kanza.

Bersambung . . .

°°°°°°°
kira2 kenapa yah? Ada yang tau? pasti GAK penasaran. Tuh kan bener :D

KanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang