LOUIS POV
Jam tanganku sudah menunjukan pukul sembilan pagi. Aku akan ada kelas jam sembilan ini. Aku berjalan menuju kelas Mr. Ryan. Aku berjalan memasuki kelas. Di dalam kelas hanya ada beberapa kursi yang tersisa.
"Hey Lou!" aku menengok ke asal suara. Luke.
"Luke!" aku berjalan kearahnya lalu duduk di sampingnya.
"Wassup bro?" aku menepuk pundaknya pelan sambil tersenyum.
"Ba-" belum Luke menyelesaikan kalimatnya, Mr. Ryan sudah masuk ke kelas.
"Selamat pagi, selamat datang di semester yang baru. Seperti yang sudah kalian ketahui, saya akan mengajar sejarah". Ucap Mr. Ryan dengan bangganya. Ada apa dengan dia? Aku tidak terlalu suka sejarah. Menurutku itu membosankan.
"Setelah saya menjelaskan materi, saya akan memberi kalian tugas yang dikerjakan berdua. Kalian bisa memilih pasangan sendiri".
Apa-apaan guru ini?? Ayolah! Ini hari pertama! Dan langsung diberi tugas rumah?? Astagaaaa
"Hey Lou! Bagaimana jika kita sekelompok?"
"Tentu." aku menjawab singkat.
Luke tersenyum dan berbalik menghadap Mr. Ryan lagi.
Kelas sejarah pun dimulai.
Skip-----
Kami- aku dan Luke melangkah keluar kelas dan berjalan menuju kantin. Saat kami memasuki kantin suasana kantin yang ramai dan berisik langsung menyerbu pendengaran kami. Aku memilih tempat, sedangkan Luke yang membeli makanan. Aku berjalan ke pojok kantin, disana adalah tempat favorit kami. Aku mengambil handphone ku dan memainkan permainan disana sambil menunggu Luke datang. Setelah beberapa menit, Luke datang dengan satu porsi meatballs dan dua ice tea di nampan yang ia bawa.
Kami mulai menikmati makanan kami. Maksudku Luke, karena aku tidak memesan makanan, hanya minuman saja. Luke melahap meatballsnya.
"Lo..uu..ii aa..paa.. Kau.. a..da.. Ke...las... Se..te...lahhh.. I..ini??" ucap Luke dengan mulut penuh meatballs.
"Telan dulu" ucapku datar. Luke menelan meatballsnya hingga tersedak. Ia menyambar minumnya dan meminum ice tea nya.
"Ekhemm baik , Louis... Apakah kau ada kelas setelah ini?" ucap Luke mengulang pertanyaannya.
"Ehh... Ya, aku akan ada kelas seni setelah ini" ucapku santai lalu meninggalkan Luke dan berjalan ke kelas selanjutnya. Saat aku ingin bangkit berdiri, Luke menahanku. "HEI! Kita harus mengerjakan tugas Mr. Ryan! Kapan kita akan mengerjakannya?"
Aku memutar mataku.
"Aku akan datang ke rumahmu jam lima nanti" kataku, lalu mengambil ice teanya dan segera menyeruputnya."Hei!!"
aku berjalan meninggalkan Luke.Skip-
LUKE POV
Aku sudah menelepon Louis berpuluh-puluh kali tetapi belum juga ada jawaban. Sepertinya handphonenya tidak aktif. Ini sudah jam enam seperempat, dan pria itu belum datang?!! Oh astagaaaa
"ARRRGGGGG KEMANA BOCAH ITUU??! AAAHHH" aku menghempaskan tubuhku ke ranjang. Dan memposisikan tubuhku tengkurap.
Aku merasakan ada yang duduk di tepi ranjang ku. Aku menghadapkan kepalaku ke arah orang itu. Eleanor."APA YANG KAU LAKUKAANN"
"Hei!! Bahkan aku baru masuk kamarmu dan kau langsung membentakku? Ada apa?!" tanya Eleanor menghadapku."Louis bilang dia akan datang ke sini, tetapi sampai sekarang dia belum datang juga" jelasku.
"Ohh" ucap adikku santai kemudian meninggalkan kamarku.Hanya 'ohh' sama sekali tidak membantu
Aku menyusulnya yang ternyata sedang ada di ruang tengah. Aku duduk di sampingnya lalu menidurkan kepalaku di pahanya. Memejamkan mataku, aku dapat mendengar Ele berdecak kesal. Tanpa sadar aku tertidur di pangkuannya.
ELEANOR POV
Luke tertidur di pangkuanku.
TING TONG.... TING TONG.....
-----------------------------------------
HAAAIIII KURANG PANJANG YAK....APANYAAA
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
PARTNYASORRY KALO ADA TYPO-TYPO GITU. INI GUA BIKINNYA DIEM-DIEM GUA LAGI LES -kan
GUA TAU INI RECEH
DON'T FORGET TO GIVE VOMMENTS!!THANK YOU, all the love
-kan,key,zen,sam-xx