Seven

2.1K 100 0
                                    

Rizky melangkahkan kakinya kembali menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemuni papa Anisa. Papa Anisa yang menyadari kehadiran Rizky langsung mempersilahkan rizky duduk.

"Ky, om mau tanya Anisa itu sebenernya kenapa? Dan kok bisa sama kamu? Soalnya setau om, Anisa mau ketemu inez"

"Jadi gini om, kebetulan Rizky ketemu di restoran waktu anisa lagi sama inez. Dan gasengaja Anisa keserempet motor diluar resto, dan kebetulan rizky lagi disitu" jelas Rizky

Papa Anisa terlihat kaget dan cemas dengan keadaan Anisa, rizky yang mengetahui kekhawatiran papa anisa pun mengenggam tangan papa Anisa meyakini bahwa anisa baik-baik saja.

"Om tenang aja, rizky sudah bawa anisa ke rumah sakit tadi dan sudah ditangani dokter. Sekarang juga kan anisa lagi istirahat"

"Terima kasih banyak ya ky, untung kamu ada disana waktu itu. Om gatau gimana jadinya kalo gaada kamu. Kamu itu memang calon mantu idaman ya, om percaya pasti kamu bisa jaga dan bahagiain Anisa tentunya"

Papa Anisa merangkul Rizky dan menepuk pundak rizky dengan senyum mengembang dibibirnya. Dan pada saat itu juga rizky menjadi dilema, karena ketika kepercayaan itu diberikan padanya, justru sebenarnya rizky sudah memulai permainan dengan anaknya lebih dulu. Dengan terpaksa Rizky pun menganggukan kepalanya dan ikut tersenyum pula.

"Semoga rizky gak akan ngecewain kepercayaan om ya" jawab rizky tersenyum

"Aamiin. Yaudah mending kamu nginep aja, toh ini udah kemaleman kan" tawar papa Anisa

"Tapi om..."

"Udah gausah tapi-tapian, lagian nanti juga kamu bakalan tinggal disini kan ky. Ya itung-itung penyesuaian"

"Hmm.. Gimana ya om.."

"Udah gapapa, nanti biar om minta bibi siapin kamar tamunya. Ok?"

"Hmm.. Yaa udah deh om, biar Rizky hubungin mama dulu ya"

Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan papa Anisa. Rizky diantar oleh bibi ke kamar tamu yang akan ditempatinya, yang kebetulan ada dilantai 2, disebrang kamar Anisa.

***
On the phone

"Halo ky, kamu dimana? Kamu gapulang?"

"Rizky dirumah Anisa.Rizky diminta om adjie buat nginep ma"

"Loh ada apa? Tumben ky?"

"Iya ma, jadi tadi kebetulan rizky ketemu anisa. Dan pas rizky ketemu, anisa kecelakaan kecil" jelas Rizky

"Hah?? Kecelakaan apa?! Terus sekarang keadaan anisa gimana? Anisa baik-baik aja kan?"

"Duh mama gausah lebay gitu kali ma. Anisa gapapa ko, keserempet motor dan luka ringan kok ma. Rizky udah bawa ke rumah sakit tadi, sekarang makannya rizky anter pulang ma" jelas rizky sekali lagi

"Yaudah yaudah. Pokonya kamu harus tetep disana sampe anisa sembuh! Besok mama sama papa kesana ok?"

"Tapi ma, aku kan harus kerja? Besok aja aku harus bolos. Mau berapa lama sih ma, nanti kalo kerjaan di kantor numpuk gimana?" tolak Rizky

"Yaampun Rizky Nazar, mama ga abis pikir ya sama kamu. Itu calon istri kamu lagi sakit, kamu masih sempet-sempetnya mikirin kantor ya. Emang kantor itu punya orang lain, ini kan punya papamu. Tenang aja kenapa sih"

"Ya tapi kan ma..."

"Udah udah pokonya gak pake bantah ya ky. Kamu mau bikin mama kambuh apa? Pokonya diem disitu ok! Udah ah bye anak kesayangan mama"

"Iyaiyaaa. Bye ma"

Rizky menghela nafas berat mendengar ocehan sang mama. Belum menjadi suami saja Rizky sudah harus mengurus anisa yang sakit. Kalo bukan karena celotehan sang mama, mungkin besok pagi setelah bangun Rizky akan langsung kabur dan pulang ke rumahnya.

***

Anisa menggeliatkan badannya ketika aroma Coklat dan bread toast, mengganggu penciuman dan aktivitas tidurnya. Anisa membuka matanya dan langsung terlonjak kaget ketika melihat Rizky duduk ditepi tempat tidurnya.

"Loh ko ada disini sih?" Tanya anisa bangkit dari tidurnya

"Iyalah, orang semalem gaboleh balik sama bokap lo. Disuruh nginep tau, liat aja nih baju masih yang kemaren" jawab rizky kesal

Anisa memerhatikan penampilan rizky yang memang ternyata masih mengenakan kemeja kemarin, tapi kini bedanya lengan kemejanya digulung sampai siku, juga 1 kancing atas yang dibuka. Rambut rizky yang sedikit acak-acakan dan ditambah muka bantal khas orang bangun tidur, kian menambah ketampanan rizky yang justru terlihay lebih sexy.

Anisa masih serius memerhatikan rizky dengan perasaan-perasaan aneh yang dirasakannya ketika melihat penampilan rizky pagi ini.

"Eh? Suutt? Malah bengong lagi! Itu gue bawain sarapan" jelas rizky

"Eh.. Hah? Apaan?? Sorry sorry"

"Itu gue bawain sarapan lo. Tadi bibi juga nganter sarapan ke kamar gue yaudah sekalian, gue aja yang nganterin. Gue fikir juga lo masih belum bisa jalan ke bawah kan?"

Anisa hanya menganggukan kepalanya pelan sambil menyunggingkan senyumnya.

"Hmm iya thanks ya. Sorry gara-gara bokap gue juga lo jadi gabisa balik semalem" sesal anisa

"Santai aja. Toh nanti gue juga bakal sering direpotin sama lo setelah nikah" cibir rizky

Anisa mendenguskan nafasnya kesal. Baru saja ia merasa tersipu dengan perhatian rizky pagi ini, kini malah rizky kembali ke sifat awalnya, menyebalkan.

Anisa mengalihkan pandangannya ke sarapan yang rizky bawa disebelahnya. Dilahapnya roti bakar yang sedari tadi menganggu penciumannya. Rizky pun bergidik melihat anisa.

"Ih lo gamau gosok gigi dulu apa baru bangun tidur?" Tanya rizky

"Engga ah, nanti aja abis makan. Lagian gigi gue bersih nih hiiii, nafasnya juga wangi kok. Nih kalo gapercaya hahhh"

Rizky hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anisa yang selalu aneh tiap kali sedang bersamanya. Rizky masih diam ditempatnya dan dengan serius memerhatikan Anisa yang tengah melahap roti bakarnya.

"Kenapa sih ngeliatin? Mau?" Tanya anisa sambil menyodorkan rotinya

"Engga kok, gue udah sarapan juga tadi" tolak rizky

Anisa mengangguk paham, dan kembali melanjutkan aktivitasnya. Pandangan rizky beralih ketika sebuah panggilan masuk tertera di layar hpnya. Senyuman rizky mengembang ketika mengetahui siapa penelfonnya kali ini.

"Halo sayang, good morning" sapa rizky pada sambungan telfonnya sambil bangkit bergegas pergi ke balkon kamar Anisa.

***

Anisa menikmati sarapannya sambil sesekali melirik rizky yang asik dengan sambungan telfonnya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, anisa bergegas turun dari tempat tidurnya. Dengan langkah perlahan-lahan dan tertatih, anisa menuju kamar mandi.

"Mau kemana??" tanya Rizky yang kini sudah merangkul pinggang Anisa

"Ya ke kamar mandi lah, galiat?" Jawab anisa sewot

"Udah sana ah, gue bisa sendiri!"

Anisa menyingkirkan lengan rizky yang berada di pinggangnya, dengan langkah yang dipercepat anisa meninggalkan rizky yang masih diam ditempatnya. Anisa membanting pintu kamar mandi dengan keras.

***

unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang