"Duh yang mau honeymoon, lengket banget sih glendotan terus. Takut banget Rizky digandeng cewe lain ya nis?"Anisa baru saja mendaratkan kaki jenjangnya di anak tangga terakhir, langsung di goda oleh tatapan Mom. Seketia itu pula bibirnya mengerucut kesal karena ulah orangtuanya.
"Gimana ga glendotan sih, Mom. Coba bayangin aja putri kesayangan yang biasanya bangun siang ini harus bangun pagi buta gini. Mata setengah merem, Trus aku harus turun tangga, heboh nan hebring bawa koper kaya mau perang dunia ketiga. Yang ada nyungsep lah kalo ga pegangan" sungut Anisa kesal.
Mommy, Daddy juga suaminya itu hanya tertawa kencang mendengar tuturan dari gadis cantik ini, "Halah gayanya doang bilang ini pagi buta, tapi nyerocosnya panjang banget. Pake acara ngeles segala kalo ga pegangan nanti jatoh. Bilang aja modus sama suami, ya kan?"
"Ih Daddy!!!"
Rizky berdecak dan menutup mulut Anisa, meredam kebiasannya yang selalu teriak menggelegar. "Ayam aja belum berkokok, kamu kebiasaan banget teriak-teriak mulu ih. Padahal belum diapa-apain juga"
Anisa berpaling memelototkan matanya sambil mengigit tangan suaminya itu dengan kencang, tentu membuat sang mpunya meringis sakit, "Gasukaaa! Kebiasaan banget ngomong jorok, padahal ada mom sama dad ih!" Kaki jenjangnya itu terhentak-hentak seperti anak kecil.
"Kamu juga kebiasaan nyiksa aku mulu!" sungut Rizky tak mau kalah.
"Ih si bangkot berisik amat sih" dengus Anisa kesal. Anisa melangkah ke depan mencium pipi kedua orangtuanya bergantian, "Aku pamit ya, doain si bangkot ini ga mengada ulah ya Mom, Dad. Kasian kan anak kalian yang cantik ini kalo tiba-tiba terlantar di negara orang"
"Hus! Kalo ngomong ada-ada aja ah kamu nis, masa suami baik ganteng begini mau jahatin kamu" dengan bangga sang menantu-Rizky tersenyum lebar membusungkan dada mendengar pujian dari ibu mertuanya itu. Anisa mencebik kesal sambil melengos jalan keluar rumah, meninggalkan sang suami dan kedua orangtuanya.
Dad menepuk pelan bahu Rizky dengan senyum khasnya, "Dad titip Anisa ya disana, kamu banyak sabar aja hadapin kelakuan Anisa yang ajaib itu. Mom&Dad percaya sama kamu, kami tunggu kabar baik dari kalian sepulang honeymoon ya ky. Dad udah gasabar punya cucu"
Sontak Rizky hanya bisa tersenyum masam, dalam hati dirinya tertawa kencang mendengar 1 kata yang selalu berakhir rumit.
Cucu.
Bukan hal yang besar kalaupun kedua orantuanya dan orangtua Anisa menginginkan segera menimang cucu, tapi bagi Rizky dan Anisa apa mungkin semuanya akan terlalu cepat? Terlebih lagi Anisa yang baru lulus kuliah dan belum sempat menikmati kursi kerjanya, mungkin tidak adil bagi Anisa jika dia harus langsung mengurus anak di usianya yang masih terbilang muda. Ya meskipun semalam Anisa sendiri yang mengatakan bahwa dia sudah siap memberikan kewajibannya, tapi menunda momongan sebentar tidak ada salahnya kan?
***
Hampir 15 jam terjebak dalam perjalanan ditambah dengan jam penerbangan dan transit yang begitu panjang, membuat tubuh Anisa remuk seketika. Begitu pula yang dirasakan dengan pria berparas tampan di sebelahnya-Rizky. Pemandangan hamparan laut luas yang begitu memukau, kini tak lagi menjadi perhatian penting bagi Anisa. Sesampainya di Resort, objek pertama yang dicari oleh gadis cantik ini tetapah satu,
Ka-sur.
Tempat yang dipastikan menjadi tujuan utamanya saat ini, untuk melanjutkan aktivitas tidur yang sempat terganggu dini hari tadi.
"Haaa, cape!" Anisa berteriak tertahan diantara wajah cantik dan setumpuk banyal yang menenggelamkan wajahnya, membuat Rizky menggelengkan kepalanya melihat tingkah Anisa yang selalu childish dan men-dramatisir keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
unexpected love
FanfictionSaat Anisa Rahma harus menerima keinginan Orangtuanya untuk menikahkannya dengan pria pilihan mereka, Yang notabene-nya Pria yang tidak dicintainya sama sekali. Tapi betapa kagetnya Anisa ketika dia mengetahui bahwa pria yang dijodohkan-nya adalah P...