Shockbeat - Part 3

145 56 10
                                    

Yuppy!
Udah masuk chapter 3 nih..
Ayo Vommentnya mana?
Yang semangat donk..




With endless Love,
   -Sarah Amara-


*******

Anna Pov

Aku merasa Will selalu memperhatikanku.
Atau semua ini hanya perasaanku saja?

Aku juga sangat senang saat Will mengatakan bahwa seseorang akan sangat beruntung bila bersahabat denganku.
Terlebih lagi dia yang mengatakan hal itu.

Mm..maksudku..
*tersipu malu*

Namun , Memikirkan itu hanya membuatku teringat pada ancaman Luciana yang begitu mengerikan.

Aku ingat kalau Di Canteen tadi dia memberiku isyarat bahwa dia akan melakukan suatu hal yang kejam padaku jika aku berani mendekati Will.

Oh iya .
Perasaanku bercampur aduk saat Will menggenggam dan menarik tanganku tadi.
Entah aku harus merasa senang atau sebaliknya.
Terlebih lagi Anak pemilik sekolah ini sudah menyukainya.
Dan setiap yang disukai Luciana , dia pasti akan mendapatkannya.
Bagaimanapun caranya dia akan dan Harus mendapatkan apa yang diinginkannya , termasuk Will.

Tapi aku benar benar bingung.
Haruskah aku menjauhi Will?

Tidak mungkin bagiku menjauhi Will tanpa memberitahu sebabnya.
Lalu apa yang harus aku lakukan?

Ayahku selalu mengajarkanku agar selalu berbuat baik pada sesama jika kau ingin hidup tenang.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya.

Apa kata Will nantinya jika aku menjauhinya tanpa sebab?
Mungkin dia akan berpikir bahwa aku tak menghargainya sebagai seorang teman.

Mungkin dia berpikir bahwa aku orang yang tidak baik.

Tapi bagaimana dengan ancaman Lucy tadi?
Bagaimana caranya aku menghilangkan rasa Bimbangku terhadap permasalahanku ini?

Rasanya tidak mungkin kalau Ayah dan Angella kuberitahu tentang hal ini.

Aku tidak ingin membuat ayah khawatir terhadapku.
Dan Angella?
Dia hanya akan memperparah masalah dengan cara bicaranya yang cenderung Blak Blakan itu.

Bagaimana lagi aku harus memutar otakku untuk menyelesaikan masalah ini?

Andai aku seorang putri Istana yang di sayangi rakyatnya.
Andai aku seorang superhero yang tak satupun dapat mengancamnya.
Andai aku bisa hidup dengan tenang tanpa gangguan dan ancaman dari siapapun di dunia ini.

Aku hanya menginginkan ketenangan dan ketentraman.Tanpa Konflik , Intrik ,masalah lainnya.

Mengapa aku terjebak dalam masalah yang cukup serius ini?
Padahal aku tak pernah menginginkan Adanya masalah dengan Lucy.
Sungguh Aku tak ingin bermasalah dengannya.

Aku ingin menjadi seorang yang pemberani. Agar Lucy tak lagi menggangguku.
Dan benar saja.Selama ini dia sangat membenciku entah mengapa.
Dia juga selalu mengambil apa yang menjadi hakku.
Termasuk beasiswa yang seharusnya diberikan padaku. Tapi aku tak dapat berbuat apa apa.
Dia juga sering mempermalukanku di depan banyak orang.
Aku tak dapat berbuat banyak.

Aku tak ingin mengecewakan ayahku dengan dikeluarkannya aku dari sekolah ini.

Karna Luciana selalu mengancam bahwa dia akan mengeluarkanku dari sekolah ini apabila aku tidak mengikuti perintahnya.

Tapi begitulah.
Walaupun merasa tertindas , aku tetap tak dapat berbuat banyak .
Aku hanya berpasrah , karna dibandingkan dia aku bukanlah apa apa.

*********

Gimana readers?
Mohon Vomment nya ya!!
Maaf agak pendek.!!

I love you All!!
Sampai ketemu di part 4 ya!!

********

The Real ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang