3

61 4 0
                                    

Aline turun dari motor ninja Kevin, dan langsung menuju ke pagar putih rumahnya.
"Terimakasih sudah mengantarku." ucap Aline pelan.
"Harusnya aku yg berterimakasih karena kau sudah menemaniku."
Aline tersenyum samar. " Kevin, sudah malam,sebaiknya kau pulang sekarang."
"Baik, nyonya besar" Ucap Kevin lalu menyalakan motornya. "Sampai nanti." kevin menghilang di balik kegelapan.

---
Aline menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Ia sangat lelah hari ini. Namun, entah mengapa ia merasakan sesuatu yg berbeda. Astaga Aline, usir pikiran kotormu itu!
Aline memijat pelipisnya pelan, lalu ia merasakan ada sesuatu yg bergetar dari saku celananya, ponselnya bergetar, ternyata ada pesan masuk.

From: Kevin Dranville
Nyonya besar, terimakasih sudah mau menemaniku malam ini, semoga kau tidak kapok. Oh ya, jangan lupa mandi, sungguh, bau badanmu tercium sampai ke kamarku.

Aline tersenyum saat membaca pesan dari Kevin. Aline sempat mengutuk Kevin dalam hati karena ia memanggilnya nyonya besar.

To:  Kevin Dranville
Jangan panggil aku nyonya besar!
bau badan? Kau bermimpi ya? Selama hidupku aku tidak pernah memiliki bau badan. Mungkin kau sedang mencium bau badanmu sendiri!

                        *****

KEVIN POV

Form: Aline Lack
Jangan panggil aku nyonya besar!
bau badan? Kau bermimpi ya? Selama hidupku aku tidak pernah memiliki bau badan. Mungkin kau sedang mencium bau badanmu sendiri!

Kevin tertawa saat membaca pesan dari Aline. Ini yg ia tunggu! Ia senang jika melihat Aline marah. Entah mengapa itu merupakan hal yg menyenangkan bagi dirinya. Tidak heran kalau ia suka menjahili Aline di kelas, alasanya adalah, ia suka melihat Aline marah.

Kevin merenung sebentar, lalu ia mengingat perbuatannya yg sudah keterlaluan mempermainkan Aline. Menurutnya Aline cantik, tapi sampai sekarang ia belum punya pacar. Sedangkan dirinya? Dalam setahun, bisa 12 kali berpacaran. Itu artinya selama satu bulan, ia selalu gonta ganti pasangan. Menurut Kevin, sebelum ia menikah ia harus mencoba semua wanita yg ada di sekolahnya. Dan jangan salah, walaupun ia jail, namun Kevin mempunyai paras dan tubuh yg ideal menurut kaum wanita. Tinggi,putih, hidung mancung, rambut cepak, pandai memainkan gitar dan piano. Itulah dirinya yg membuat wanita mabuk cinta padanya.

---

05.00 AM

Kringg...kringgg...kringgggg

Dengan susah payah, Aline mematikan alarm sialan yg telah mengganggu tidurnya. Ia ingat,bahwa hari ini ia akan berolahraga pagi dengan Jessie dan Mia. Sebenarnya Aline teramat sangat malas berolahraga. Namun berhubung Mia yg menyuruhnya,ia tidak tega menolaknya, karena temannya itu baru pulang dari Jepang minggu lalu dan Mia sangat ingin bertemu dengannya.

Aline telah bersiap dengan kaos lengan pendek berwarna putih, dan celana pendek berwarna hitam ditambah sepatu larinya yg bewarna hitam juga. Saatnya berangkat!

Aline berlari kecil di sekitar kompleks, ia mendapati Jessie dan Mia sedang berlari ke arahnya.

"Aline... aku merindukanmu" ucap Mia sambil memeluk Aline.
"Aku juga, Damia Osakawa." Ucap Aline lalu melepaskan pelukannya Mia.
"Astaga! Kau tambah cantik"
"Ahh, tidak"
"Hei, sampai kapan lagi kalian akan terus seperti anak kecil?" Ucap Jessie sambil melipat tangan di dada.
"Oh God! .. aku lupa! Baiklah kita berolahraga sekarang!" Ucap Mia lalu merangkul Aline dan Jessie.

Setelah 8 kali mereka mengelilingi kompleks, akhirnya mereka menyerah juga. Rasanya sudah seperti ingin mati saja. Mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke kedai kopi dekat kompleks untuk meminum kopi dan sarapan disana.

"Roti panggang dan coffe latte panasnya tiga" ucap Mia pada pelayan lalu ia duduk di tempat Jessie dan Aline.
"Kau tadi pesan apa?" Tanya Jessie
"Roti panggang dan coffe latte" sahut Mia ringan.
"Astaga! Kau tahu berapa lemak yg ada di dalam roti panggang?" Ucap Jessie dengan mata melotot
Mia mengangkat bahu.
Jessie terlihat sedang depresi saat ini.
"Memangnya kenapa?" Tanya Aline prihatin.
"Aku diet"
*hening*

Tawa Mia dan Aline meledak saat itu juga dan membuat Jessie menatap tajam ke arah mereka berdua. Saking senangnya Aline tertawa ia tidak menyadari bahwa kakinya yg keluar dari bangku telah membuat seseorang tertimpa musibah.

*brukkk*
Seseorang tersandung dan pesanan kopinya tumpah. Semua mata tertuju pada orang itu. Aline yg menyadari kesalahnnya langsung buru buru minta maaf. Namun, orang itu menatap sinis ke arah Aline dan membuat bulu kuduk Aline berdiri karena takut.


Halo, sampai sini dulu ya, ceritanya bakal dilanjutin minggu depan. *Kok lama? *
Wkwkw, lagi persiapan buat UCUN sodara sodara harap maklum ya.

*PriLi*

I Think I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang