Setelah orang itu lewat, Aline melanjutkan aktivitasnya tadi. Tapi, tunggu dulu! Orang yang tadi itu? Sepertinya Aline mengenalnya!. Ia mengikuti arah kemana orang itu pergi dan... ASTAGA!!
---
Aline membekap mulutnya agar suara keras dari mulutnya tidak terdengar. Dengan mata melotot, Aline berusaha untuk sembunyi di antara rak buku yang besar.
"Aline.." Bisik seseorang yang sudah ada di belakangnya.
Aline terkejut. Dan saat ia memutar tubuhnya, ia bisa bernapas lega karena orang itu adalah jessie.
"Kenapa?" Jessie meminta penjelasan.
"Ssttttt"
untuk sekarang ia tidak bisa menjelaskannya pada Jessie. Ia terlalu takut dan bingung. Matanya mengawasi di sekitar rak buku, ia menghembuskan napas lega karena orang itu sudah tidak ada.
"Ada apa sih?" Desak Jessie.
Aline menarik napas lalu membuangnya perlahan. Ia harus tenang, ayo Aline tenangkan dirimu!
"Kau tahu, orang yg terjatuh karena kakiku?"
Jessie mencoba mengingat kejadian sial di cafe itu, lalu ia mengangguk ragu.
"Dia ada disini" ucap Aline datar.
"AP-"
sebelum Jessie berteriak keras, Aline sudah membekap mulutnya dan mengisyaratkan agar mengecilkan volume suaranya. Jessie mengangguk, Aline perlahan melepaskan tangannya yg membekap Jessie.
"Apa?" Ucap Jessie yg terlihat sangat syok, suaranya sekarang lebih kecil dari semut.
"Hm"
Jessie berdecak kesal, mengapa orang yang tidak diketahui namanya itu selalu mengganggu hidup sahabatnya.
"Sebaiknya kita pulang." Ucap Jessie menarik paksa lengan Aline.
"Tidak!" Aline melepaskan tangannya. "Aku masih mau membaca nov-"
Ucapan Aline terpotong saat Jessie membekap mulutnya. Aline mengerang dan berusaha meleaskan tangan Jessie, namun apa daya, tenaga Jessie lebih kuat dibangkan Aline.
"Jangan membantah, atau kau ingin kejadian sial itu terulang" ucap Jessie sambil menarik Aline turun dari tempat ini.
Setelah sampai di bawah, Aline menghentikan langkah Jessie yang sangat cepat itu.
"Dimana Mia?" Tanya Aline, sambil menahan tangan Jessie yang sudah mencengkram tangannya.
Jessie melihat ke sekeliling, Mia memang tidak ada. Ia memutuskan untuk mencarinya.
"Tunggu disini,aku akan mencarinya." Ucap Jessie memberi peringatan.
Aline mengangguk. Ia tidak mengerti mengapa temannya itu begitu khawatir dengannya? Mungkin Jessie merasa trauma akan kejadian sial itu.
---
10 menit.
15 menit.
25 menit.Sudah belasan kali Aline melihat arlojinya, kemana Jessie? Apa dia mencari Mia sampai ke ujung bumi? Aline sangat kesal dan bosan.
Ia memutuskan untuk melihat lihat sekeliling area toko buku. Sangat menarik! Buku buku ini, tertata rapih dari buku yang sudah paling lama sampai buku keluaran baru.
Saking asyiknya mengagumi buku buku tersebut, Aline tidak menyadari bahwa tali sepatunya lepas. Mungkin hal sepele jika Aline tidak menginjak tali sepatunya sendiri.
'BRUKK'
Sial! Aline terjatuh dan menimpa seseorang yang sedang mengikat tali sepatunya tepat di tempat Aline terjatuh.
"Aww " rintih Aline sambil mengusap usap pinggangnya yang sakit.
Beberapa orang yang melihat kejadian itu membantunya untuk berdiri. Dan yang sebagian lagi tertawa. Aline tidak peduli, sekarang ia harus membantu orang yang menjadi pahlawannya hari ini. Aline bersyukur karena orang itu, Bokongnya tidak tersentuh lantai yang keras.
Aline mengulurkan tangannya untuk membantu orang yang masih tersungkur di lantai itu. Ia akan berterimakasih sebanyak banyaknya. Uluran tangan Aline diterima dengan baik. Saat orang itu mndongkakkan tubuhnya, matanya dengan mata Aline bertemu. Aline menganga.
"KAU!" teriak orang itu, sambil mengepalkan tangannya.
Aline tidak menanggapi amarah orang itu, ia hanya ternganga.
Hai, update nihh, maaf kalo lama yaa, maklumlah gua udh kls 9 jadi lagi sibuk. Yg udh baca jgn lupa vote yaa. See you
*PriLi*
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think I Love You
Teen FictionAline. Gadis pintar yang polos.cantik,pintar tapi tidak mengenal cinta. Sampai pada akhirnya ia bertemu seseorang yang mengajarkan arti cinta itu padanya. Tidak disangka Aline jatuh cinta. Namun, ia dikecewakan. Apakah Aline akan tetap mempercayai...