5

612 75 5
                                    

Part 5

"Ya! Ada apa disana?!" tanya Namjoon dari seberang.

"Jiae hilang!"

"Mwo?! Hilang?! Jinjja?! Ia ada disana tadi!" kata Jisoo

"Kami akan menuju kesana dan memberitaukannya kepada kalian" kata Taehyung.

Mijoo masih tidak bisa melepaskan pandangannya dari bercak darah di bawah sana, ia terkejut saat tiba-tiba Taehyung menyentuh bahunya.

"Jangan khawatir, kita akan menemukannya, ayo, kita harus segera menyusul mereka"

Ia pun mengangguk, Mijoo segera menuju ke ujung jembatan, perlahan-lahan ia mulai melangkahkan kaki di anak-anak jembatan itu. ia sudah mencapai bagian tengah jembatan, hanya beberapa langkah lagi.

"Bagus, ayo nuna, kau hampir sampai" kata Jungkook.

Akhirnya ia berhasil sampai di seberang, mereka menanyakan banyak hal tentang Jiae dan itu malah membuatnya bingung. Berada di hutan, teman-temannya mulai hilang, dan sekarang ia harus mengingat kejadian yang menimpa Jiae.

Teriakan Jiae sebelum ia menghilang masih menghantuinya, ia tidak ingin memutar itu di dalam pikirannya lagi.

"Sebaiknya jangan membicarakan hal itu sekarang, simpan pertanyaan kalian, Mijoo sedang syok, aku yakin kita semua begitu. Sekarang ayo kita lanjutkan perjalanan" kata Taehyung, entah bagaimana secara tiba-tiba Taehyung sudah berada di belakang mereka.

Akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan, karena Seokjin mengatakan kalau tempatnya sudah dekat, mereka pun mengerahkan seluruh sisa tenaga mereka untuk berjalan melewati hutan yang semakin lebat.

Sudah tidak ada jalan yang memandu mereka, semuanya tampak sama, tanah dilapisi rumput-rumput tanpa ada jejak apapun. Tali putih yang memandu mereka pun sudah tidak ada. Yang menjadi satu-satunya pemandu mereka adalah peta yang dipegang Seokjin.

"Ya! Kurasa kita sudah sampai!" seru Seokjin

"Jinjja? Bagaimana tempatnya?"

Mereka sudah tidak sabar untuk tiba di kawasan perkemahan, api unggun, pondok-pondok, pekemah lain, namun yang paling penting adalah mencari pemandu lain untuk menemukan Yoongi, Sujeong, dan Jiae.

Terlihat sebuah ruang terbuka tak jauh dari mereka, tak ada pohon dan tumbuhan-tumbuhan lain. Tapi Seokjin tiba-tiba berhenti tepat di ujung hutan.

"Kurasa ada sesuatu yang salah" gumamnya.

Mereka menyusul Seokjin dan akhirnya mereka melihat apa yang Seokjin lihat. Jauh dari perkiraan mereka, di tengah-tengah hutan, hanya ada 4 pondok yang sudah sangat tua.

Kayu-kayu yang menyusun pondok itu sudah terlihat sangat tua dan rapuh, sisi-sisinya sudah dipenuhi oleh tumbuhan merambat. Tak ada tanda-tanda pekemah lain ataupun pemandu disana, di tengah-tengah keempat pondok itu ada sebuah lingkaran hitam seperti bekas api unggun.

"Jinjja? Apa kita akan tidur disana?!"

"Hanya itu pilihan kita, mungkin akan jauh lebih baik daripada tidur diluar sini"

"Tapi pondok itu sangat menyeramkan!"

"Aku tau, maka itu kita akan mengeceknya sebelum matahari terbenam"

"Geurae, kaja"

Akhirnya mereka pun memasuki salah satu pondok yang terletak di paling ujung, kayu-kayu berderit saat mereka berjalan diatas teras pondok itu.

"KYAA!!!" tiba-tiba Jisoo berteriak sangat nyaring dan itu membuat mereka terkejut.

"Ada apa? Apa kau melihat sesuatu?"

WHO ARE U? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang