page 7

51 15 0
                                    

Malam sudah menunjukan pukul 23.00, seluruh badanku terasa remuk. Calum sudah pulang dari kedai kopi tersebut pada pukul 22.00, terkecuali ashton. Ashton menungguku sampaiku ingin pulang. Ia mengantarkanku kerumah.

"Istirahat ya y/n. Michael barusan titip pesen buat lo" ash mengucapkannya sebelumku turun dari mobilnya. Aku pun hanya bisa mengangguk semua yang dikatakan ash yang tentu saja menyangkut michael.

Ku berjalan ke arah kamarku dan langsung membantingkan badanku ke kasur. Dan tertidur begitu saja tanpa hal apapun yang sempat ku lakukan kembali.

Sampai pada akhirnya , bunyi kicauan burung di keesokan pagi harinya dan alarm hp yang membangunkanku. Badanku sulit untuk digerakan karena semalam. Ugh menyebalkan!

Dari balkon atap rumahku, ku dapat menatap langit-langit sydney di pagi hari yang disertai dengan suara latar kicauan burung. Hpku terus bergetar diatas meja. Lagi-lagi itu berasal dari contact michael. Ia menghubungiku terus menerus. Ingin rasanya ku menjawabnya, namun tanganku enggan melakukannya.

Satu kali lagi telepon berdering dari michael. Entah sepenting apakah ia menghubungiku. Apakah aku harus mengangkatnya?

"Give him a second chances, y/n. Kesempatan belom tentu akan dateng lagi" batinku berteriak.

Akhirnya dengan keberanian dan percaya diri, aku menggerakan tanganku untuk mengangkat telepon dari michael tersebut.

"Halo?..."

"Maafin gue y/n gue nelepon lo bukan bermaksud buat ganggu lo tap--"

"Buat apa mike?nanyain gue?gue baik-baik aja." kesalku.

"Okay okay. Gue tau lo masih kesel garagara gue telat ngasih tau lo dan ngediemin lo kemaren sampe-sampe lo nangis terus. Really sorry y/n :( but gue minta lo baca surat yang gue taro di depan rumah lo tadi malem. gue sayang banget sama lo." ucapan michael tergesa-gesa, padahal aku tak akan menutup teleponnya sampai aku puas mendengarkan setiap kata-kata yang ia ucapkan.

Surat?

Kapan ia menaruhnya? Semalam pun tak ada sesuatu barang di depan rumahku.

Tanpa sengaja, ku mematikan ponselku dan bergegas menuruni anak tangga demi anak tangga dan berjalan keluar rumah. Dan ternyata benar sekali. Terdapat sebuah kotak yang terbungkus rapih dengan surat diatasnya.

Aku membukanya di mejaku dan mulai melihat isinya. Ternyata ia memberikanku sebuah sweater rajutan yang pernah kulihat sebelumnya dan sebuah gelang biasa bertuliskan "everything is happen for a reasons" .

Ku kenakan semua barang yang diberikannya dan memulai membaca suratnya.

To : y/n

Page 1
Hey pretty girl! So gue kasih ini buat lo karena sesuatu hal yang mungkin bisa lo ngertiin pas baca halaman berikutnya setelah halaman ini. Gue bermaksud baik dan gue harap lo ga marah lagi setelah gue kasih ini ke lo. Jadi gue mohon lo bisa ngertiin halaman berikutnya.

Where Do The Broken Hearts Go?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang