Bian berlari menuruni anak tangga dengan kuci yang ia putar-putar di jari telunjuknya, senyumnya mengembang membuat ayah, bunda dan kaka perempuannya mengerutkan kening bingung.
Melihat ekspresi ketiganya membuat Bian menaikan salah satu alisnya, menampilkan ekspresi songong yang paling di benci Andrea kaka perempuannya." mau kemana bi?" Tanya Andrea yang tadi sempat memalingkan wajahnya.
" malem mingguan mba, sama Dara." jawab Bian mengedipkan sebelah matanya genit, membuat Andrea mendengus jijik sedangkan ayah dan ibunya menggelengkan kepala karena kelakuan anak-anaknya.
"Cih.. Kaya berani nembak aja," ledek Andrea dengan senyum miring tercetak di bibirnya.
"Status mah ga penting mba, yang penting hati dan niat bikin bahagianya.. Ya kan bun?" Tanya Bian meminta dukungan, sedangkan sang bunda hanya tersenyum melihat anaknya yang mulai tumbuh menjadi laki-laki dewasa, anak laki-laki yang mulai mengerti bagai mana itu cinta.
"Jangan pulang malem-malem, apalagi bawa anak gadis orang," kata sang ayah yang di jawab anggukan oleh Bian.
•••
Disinilah Bian berada, di depan pintu rumah Dara.
Senyumnya mengembang saat pintu sudah di buka dan menampilkan perempuan dengan piyama tidur menatapnya bingung."Ngapain?" Tanya Dara menaikan sebelah alisnya, bukannya menjawab pertanyaan Dara, Bian malah mendorong nya masuk.
"Diiih gue ga nyuruh masuk jugaaa!" pekik Dara yang tidak di acuhkan oleh Bian, karena kini Bian sudah berjalan menuju ruang keluarga, membuat Dara mengerucutkan bibirnya sebal.
"Fabian putra, ini rumah gue!" Kata Dara berdiri di hadapan Bian dengan tangan berkacak pinggang.
" berisik Adara, ganti baju sana, gue mau ajak loe ke festival," kata Bian yang kini sudah tiduran di pangkuan Nadin, mama Dara.
"Seriusan? Asiik.. Tar deh gue ganti baju." tanya Dara dengan mata berbinar kemudian berjalan menuju kamarnya, sedangkan Bian masih asik bermanja-manja dengan Nadin tidak perduli bahwa dari tadi Zaki mencibirnya, bagi Bian rumah Dara sudah seperti rumah keduanya, kehangatan orang-orang di dalamnya membuat siapa saja betah berlama-lama di rumah ini termasuk dirinya, bahkan Bian tak ragu menginap dan merusuh di kamar Zaki yang sudah seperti kaka dan sahabat untuknya.
"Ma, bang Zaki jomblo yah? Ko malem minggu mager di rumah?" Tanya Bian yang di jawab kekehan oleh Nadin dan jitakan oleh Zaki.
"Ma, Bian di getok bang Zaki masa, sakit ma yang ini," tunjuk Bian dengan nada manja yang sangat ketara membuat Nadin menggeleng dengan kelakuan sahabat anaknya ini.
"Ngadu loe bocah! Awas awas! Mama gue ini issh." kata Zaki mendorong badan Bian agar menjauh dari Nadin.
"Apasi bang, pinjem bentaran kenapa, pelit amat." jawab Bian mencoba bertahan di tempatnya namun gagal, karena kini mereka sudah pidah kelantai dengan tangan saling menyerang, sedangkan Nadin hanya menatap bingung dua laki-laki yang sedang berguling-guling di hadapannya.
"Bian gila! Jangan ngigit dodol!" Teriak Zaki menggetok-getok kepala Bian yang kini sedang menunduk menggigitnya.
"Adududuh... Bang Zakiii! Jangan jambak rambut guee..Gue mau kencan ih.. Tar gantengnya ilaaang, aduuuuuh!" Kali ini Bian yang sibuk memukul-mukul tangan Zaki yang sedang menjambak rambutbya.
Sedangkan Dara yang baru saja datang menatap dua orang di depannya dengan bingung, mengalihkan pandangan pada sang mama meminta penjelasan namun hanya mendapat gedikan bahu, lalu menatap sang papa yang memutar-mutar jari telunjuk di samping kepala menandakan bahwa dua orang yang sedang berguling-guling itu sudah gila.
"Stop it!!" Pekik Dara yang langsung menghentikan kegiatan dua orang di hadapannya.
"Bocah dasar! Cepet ah Bian keburu malem." kata Dara yang di jawab anggukan dari Bian, mereka pun berpamitan lalu pergi.
"Bawa jauh-jauh makhluk itu de, kalo pulang pait pait biar dia ga ngikutin!" Teriak Zaki saat Dara dan Bian hampir mencapai pintu.
" iya bang gue nginep! Gue juga tau loe kesepian! " teriak Bian membuat Dara tertawa karena kelakuan kaka dan sahabatnya.
" loe cantik deh kalo ketawa gitu,"
" najis loe!" jawab Dara yang berakhir dengan tawa renyah keduanya.
●●●
Jangan lupa vote dan comment nya yaaaaaaaa😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE..LOSE..
Teen Fictionbagaimana jika seseorang mencintaimu tanpa kamu sadari? mencintaimu dalam diam.. menjadikanmu prioritas.. dan tanpa kamu sadari dia selalu menjadi alasanmu tersenyum bahagia.. dia.. berharga tanpa kamu duga.. *** Cerita ini bisa di hapus kapan saja