Tiba-tiba...
Pesawat kertas??? Apa ini??
"Ehh..sorry itu punya gue"ucap seorang wanita menghampiriku.
"Ini punya loe??"tanyaku
"iya itu punya gue..gue yg bikin pesawat kertas itu!"
"Ohh..nih"ucapku mengembalikan pesawat kertas miliknya.
"Prilly...lo gue cariin ternyata disini"seorang wanita berambut panjang.
"Ehh iya mil..gue disini! Yaudah yuk mil kita pulang"
"Yuk!!"
Dua orang wanita itu pergi meninggalkanku. Entah siapa itu aku tak tau?? Tapi yasudahlah...
Daripada lama2 disini mending pulang aja dehh!!
*****
Author pov.
Prilly wanita yang tadi bertemu dengan Ali. Dia adalah Prilly Mahatei Latuconsina putri dari Rizal Latuconsina Jaksa terhormat dan Bunda Ully Djulita yg memiliki Butik terbesar di Ambon. Keluarga Latuconsina juga memiliki perusahaan besar bernama Lasina Company yg memiliki banyak sekali karyawan.
Prilly sedang berada di kamarnya. Ia sangat bingung. Ia mempunyai seorang kekasih yg lumayan tampan tapi bisa dibilang matre. Mengapa tidak seorang lelaki yg berpacaran dengan anak wanita orang kaya raya.
Prilly pov.
"Kenapa gue bisa jatuh cinta coba sama dia?? Buat gue sih gak masalah klo gue yg terus2an bayarin dia,tapi masa iya sih dia datang ke gue cuma ada butuhnya doang,klo pun dia juga orang kaya tapi gak seharusnya juga yg bayarin ceweknya. Jadi bingung gue ahh"ucapku sendiri yg sedari tadi berbaring di king size milikku.
Apa gue telfon dia aja yaa??
Aku pun mengambil hp ku lalu menelfon Halik kekasih ku.
"Hallo sayang..."ucap halik
"Hallo.. halik kamu bisa anterin aku gak ke toko buku"
"Yahhh..maaf ya sayang aku gak bisa,aku lagi nemenin mamaku lagi arisan gak papa kan"
"Hmmm..yaudah deh"
"Yaudah aku tutup ya telfonnya bye"ucap halik memutuskan telfonnya.
Aku benar2 tak habis fikir selama ini dia memang tidak ada sedikitpun waktu untukku.
"Yaampun..lama2 gue capek dehh pacaran sama dia,gue pengen cowok yg bener2 selalu ada buat gue,gue gak peduli meskipun cowok itu kaya kek nggak kek..yg paling penting bisa buat gue nyaman dan bahagia. Huftttt.."ucapku sendiri.
Author pov.
Prilly yg sedari tadi bingung. Begitupun dengan Ali yg berada di balkon rumahnya. Memang tak sebesar rumah yg lain. Tetapi itu tak jadi masalah untuk ali. Yang terpenting Ali dan keluarganya bisa nyaman dengan tempat tinggal nya.
"Hmmm... gue harus fokus dulu belajar,sbentar lagi UN gue harus bisa buktikan klo gue itu bisa mendapatkan nilai yg paling memuaskan. Li lo harus semangat"ucap ali sendiri.
*****
Pengumuman kelulusan pun telah di umumkan. Kepala sekolah sudah mengumumkan bahwa 99% siswa di sekolahnya dinyatakan LULUS.
Ali dan Gio berdiri di parkiran sekolahnya. Ada senangnya karena mereka sudah Lulus tapi ada sedih nya karena mereka berdua harus berpisah.
"Li...lo jangan sampai lupain gue ya broo"ucap gio