Willy Story 5

7K 396 2
                                    

5

Sementara itu, Justin yang sejak datang ke Dallas karena mencemaskan keadaan Willy sama sekali belum kembali ke New York. Dia sedang makan siang bersama Queen saat Max datang setelah terlambat 10 menit.

“Maafkan aku. Willy baru saja pergi, karena itu aku juga baru bisa datang sekarang…”ujar Max cepat sambil mengambil tempat duduk di sebelah Queen. Mereka bertiga makan siang di restoran hotel tempat Justin menginap.

“Bukan masalah. Jadi sekarang Willy sudah pergi??”tanya Queen sambil meletakkan pisau makannya dan kemudian meneguk jus jeruknya.

Max mengangguk. “Apa yang sebenarnya terjadi pada Willy?? Kami tahu kalau sudah terjadi sesuatu pada Willy walaupun Willy menyangkalnya mati-matian.”tanya Queen lagi yang kali ini lebih serius.

“Aku tidak terlalu mengerti tapi yang aku tahu Willy seperti itu setelah seorang pria menemuinya dua hari yang lalu.”jelas Max.

Justin langsung menatap Max dingin,”Pria?? Apa itu Mark??”tanya Justin terdengar cemas.

“Bukan! Kalau Mark, aku pasti sudah mengenalinya. Dia bukan Mark. Pria ini lebih tinggi dan lebih tampan. Rambutnya hitam, bukan coklat seperti Mark. Matanya juga hitam.”jelas Max sambil mengingat-ingat ciri-ciri Marvin.

“Kenapa kau bisa berpikir kalau pria itu Mark?? Dia tidak mungkin berani kembali kesini setelah semua yang kau lakukan padanya.”gumam Queen pelan.

Max meneguk kopinya,”Begini, setelah kalian pulang malam itu, Willy menerima telpon dari seseorang yang bernama Mr. Bergmann. Kalau melihat reaksi Willy saat bicara dengannya, aku yakin dia pria yang sama dengan yang datang malam itu.”

“Darimana kau mendapat keyakinan itu??”tanya Queen butuh bukti.

“Willy langsung membanting telpon pada telpon pertama.”jawab Max yakin.

Justin tersenyum geli,”Bahkan semarah apapun Willy padaku, dia tidak pernah membanting telponku.”

“Marvin Bergmann. Taipan Dallas, dan vice direktur dari Bergmann Coorporate.”ucap Queen tiba-tiba. “Bagaimana kau mengenalnya??”tanya Max penasaran.

“Aku sudah bertemu dengannya tiga kali kalau saat pestamu juga dihitung. Aku menemani Dylan rapat bisnis dengannya. Dia benar-benar hebat. Hanya dia yang berani mendebat Dylan, Michael sekalipun paling enggan berurusan dengan Dylan. Tapi aku yakin kalau dia tidak mengenaliku.”jawab Queen pelan.

Justin hanya terdiam mendengar penjelasan Queen. Justin yakin kalau ini bukan kedua kalinya dia mendengar nama Bergmann. Tapi dimana dan kapan??

Mata Justin menatap undangan pernikahan yang dibawa Queen. Dan tiba-tiba sebuah kenangan muncul begitu saja dalam ingatannya. “Aku tahu dimana aku pernah mendengar nama Bergmann lainnya…”ucap Justin tiba-tiba membuat Queen dan Max langsung menatapnya ingin tahu. “Diana Palmer, temanku sewaktu di dunia modeling menikah dengan seseorang yang bernama Franklin Bergmann. Aku tidak tahu apa hubungan pria bernama Frank ini dengan Marvin. Dan ada orang yang bernama Bergmann juga yang mendahuluiku mendapatkan pentahouse di apartementku yang ditempati Willy sekarang…”jelas Justin yang langsung bangkit dari tempat duduknya.

“Kau mau kemana??”tanya Queen curiga.

“Mencari Marvin Bergmann.”jawab Justin cepat.

“Jangan ikut campur lagi Justin. Willy sudah dewasa, dan dia tahu bagaimana cara mengatasi masalahnya sendiri. Ingatlah kalau kau sudah berjanji pada Mom dan Dad kalau masalah Mark adalah yang terakhir kalinya kau turun tangan. Willy akan meminta bantuan kita kalau dia memang membutuhkannya. Sampai saat itu tiba, tolong, percaya padanya.”ucap Queen tenang.

Willy Story (Murphy Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang