He.. ♥

72 4 0
                                    

     Sayup-sayup terdengar suara seseorang dari luar kamar ku. Dengan mata masih setengah berat dan dengan niat bangun dari kasur sangat minim ditambah lagi gaya gravitasi di kasur ku sangat besar membuatku butuh tenaga ekstra untuk bisa benar-benar bangkit dari tempat tidur ku.

"Iyaa Ma..". Sangat yakin kalau suara berisik dari luar kamar ku adalah suara Mama.

     Dengan mata masih mengerjap-ngerjap. Akhirnya aku bisa benar-benar bangun dari ranjang ku. Dengan langkah gontai aku melangkah menuju kamar mandi.

     Dan tak butuh waktu lama semuanya sudah siap. Seragam, sepatu dan semua aksesoris MOS sudah lengkap melekat ditubuhku.

"Aduh Mama aku terlambaaat!!"

     Sial... ini akibatnya kalau disela-sela aktivitasmu yang menggunung tapi tidak diiringi dengan melihat waktu

Tidak..
Aku benar-benar terlambat
God help me

     Dan aku ingat peringatan dari kakak-kakak panitia MOS akan hukuman kalau datang terlambat.

Apa aku tidak masuk saja hari ini , kembali ke rumah lalu bersantai. Dari pada aku nanti dihukum- . Aku membatin

     Dan sangat tidak mungkin jika aku kembali ke rumah apalagi bersantai setelah bolos MOS. Mama pasti akan meletus ceramahnya meletup-letup di gendang telingaku. Dan hukumannya bisa jadi lebih parah.

~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~

Ya Tuhan..
Bunuh saja aku
Malu
Benar-benar
Memalukan

Hai katak... hai kambing... hai sapi... hahahah. Itu si ayam, bukan itu si bebek, nggak itu si anjing.. hahahaha... Suara sorakan peserta MOS yang lain ketika melihatku.

Damn! Kenapa lagi dengan hari ini. Apa hari sialku kemarin belum selesai.. Oh Ya Tuhan! Bagaimana aku bisa makan dengan tenang kalau setiap kali mereka melihatku layaknya binatang.

Tapi tiba-tiba....

Mataku terbelalak
Nafasku berat
Dan...
Jantungku
Rasanya....
Oh God
He.....

Laki-laki tampan itu. Dia yang mempermalukan aku tapi dia juga yang membuatku terpana..

Flashback

" Maaf kak saya terlambat " . Aku menunduk dengan nafas yang masih terengah-engah.
" Aduuuh ada yang tidak disiplin ya ". Saut Kak Puput pembawa acara MOS
" Iya kak maaf saya ta... " Ucap ku tapi terputus
" Sudah terlambat , membantah , tidak sopan pula ". Saut seseorang yang terdengar suara sepatunya melangkah mendekat
" Tidak sopan kenapa kak ? ". Tanya Kak Cyta.
" Nabrak orang bukannya minta maaf tapi malah kabur gitu saja ". Jelasnya
" Waah siapa yang ditabrak Kak ?. Tanya Kak Cyta lagi
" Yang pasti orang yang lebih tua dari dia dan lebih berkuasa "

Seketika itu aku mendongak, melihat siapa yang sedari tadi menyalahkanku

dan...

Oh My God... apa dia benar-benar manusia. Bukankah dia malaikat ? Wajahnya... sangat... menawan.

Who's he ?

Glek..

" Ma.. maaf Kak. Sa.. saya tadi tidak sengaja. Sa.. saya terburu-buru. Sa.. saya minta maaf ". Aku kembali menundukkan kepalaku ketakutan dan juga... gugup.
" It's oke, nah mari kita lakukan hukumannya ". Ucap Kak Puput santai dengan senyum sinis

Dan.....

     Kembali dipermalukan seperti ini. Apa takdirku memang jadi badut Ancol ? Badut Ancol dengan talent menirukan suara-suara hewan. Dengan muka diblonteng-blonteng pakai lipstick merah menantang. Mungkin setelah ini aku jadi most wanted  but this is shame.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang