Perpustakaan

8 2 0
                                    

     Nyaman.... di sini tempatnya nyaman dan sunyi. Padahal perpustakaan di sini sangat luas, koleksi bukunya pun lumayan banyak, tapi pengunjungnya minim sekali. Perpustakaan dengan interior gaya modern dan dinding kaca yang bening mengahadap langsung ke arah taman, benar-benar perpaduan yang sempurna.

     Aku mencari beberapa buku Biologi di sini. Aku juga mencari buku Matematika. Bukan karna aku juga ahli Matematika, itu salah besar. Justru aku sangat lemah dibidang Matematika. Sedangkan aku mendapat banyak tugas Matematika. Sesekali aku mencari novel dan buku-buku cerita fiksi. Aku memang suka membaca... sangat suka.

     Jika ada mata pelajaran yang kosong aku langsung menuju kemari. Tempat yang cocok untuk mencari sebuah  ketenangan.

" Huuuufft.... buku Matematika yang mana ? ". Gerutuku bingung memilih buku Matematika.

     Saat sedang sibuk dan bingung mencari, tiba-tiba....

" Suka Matematika ya ? ". Suara lembut seseorang tapi terdengar cool
" Enggak kok, ini cum...... ".

Mataku terbelalak..
Jantungku
Berdetak lebih dari normalnya...

Apa ? Dia bicara pada siapa ? Apa dia bicara padaku ? Dia yang bak pangeran, wajah tampannya, mata coklatnya, hidungnya yang  terpahat sempurna. Tapi mana mungkin dia bicara pada gadis pendek berkacamata, berkawat gigi dengan rambut yang selalu dikuncir kuda kebelakang, dan yang pasti terlihat culun.- aku membatin.

Aku menolah kanan kiri memastikan siapa yang diajaknya bicara. Tapi.... tidak ada... cuma ada aku dan... dia...

" Cum... ? ". Tanyanya aneh
" Ehh maksutnya enggak cuma... cuma itu... mau ngerjain tugas kak iya.. hehe ". Ucapku sedikit terbata dan yang pasti gugup.

Benar... dia bicara padaku. Apa aku mimpi ? Ohh come on sadar Shar - batinku lagi.

" Ooh ". Katanya singkat namun membuatku terkesima.

Diih sikapnya dingin sekali seperti es... tapi sangat mempesona...

" Iya kak... aku ke sana dulu ya kak ". Sambil menoleh ke arah meja baca.

     Dan dia menjawabnya singkat dengan sekali anggukan kemudian berlalu. Bahkan sedingin itu dia tetap mempesona..

     Aku duduk di meja tepat di samping jendela. Mungkin ini tempat ternyaman pertamaku di sekolah ini.

" Looh kok gini ya ? Emmm.... duuh kok ga ada hasilnya iihh... Masa salah perasaan udah bener kok " . Gerutuku sambil sesekali memukul kepalaku dengan pulpen.

" Itu x-nya dikeluarin trus itu dikali silang dulu.. "

Suara seseorang yang entah siapa itu...

" Haah... ? " . Aku terkejut ketika mendapati siapa si pemilik suara itu. Dan si pemilik suara itu... si pangeran tampan... Satriyo Nugroho

" Itu loh ". Kak Rio menunjuk ke arah buku tulisku
" Ohh... emmmmmhh...... gini ? "
" Bukan.. gini loh.. ".

    Dan dia duduk di sebelahku... Oh God... I can not breathe.. Kenapa muka ku tiba-tiba panas.. Haasssh.... Mimpi apa aku semalam ? Apa semalam aku bertemu pangeran berkuda putih ?

" Naah gini ". Sambil menyodorkan buku tulis ke arahku.
" Oohh salah disitu ya hehehe ". Aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal
" Gampang gitu kok ga bisa ".
" Ga bisa kak susah ".
" Yaudah sini aku ajarin " Katanya lembut tapi mampu membuat jantungku berdegub lebih dari normal

   Apa.. ? Tadi Kak Rio bilang apa ? Ajarin ? Astaga apa ini nyata ? Apa aku masih tidur ? Apa ini mimpi ?  Aduuh Shar kamu jangan PD ya mungkin dia salah ngomong, atau aku yang salah dengar -batinku

     Dan yaa benar saja, satu jam saja sudah cukup. Dan semua tugasku selesai. Tak butuh waktu lama bagi seorang Master Mathemathics untuk mengerjakan soal belasan butir saja. Tapi bagiku lebih baik mengerjakan 50 soal Biologi daripada 1 soal Matematika.

     Dia mengajariku semua teknik dan cara cepat mengerjakan Matematika. Tapi apalah dayaku kalau guru yang mengajarku seperti dia, semudah apapun cara yang dia ajarkan tidak akan masuk dalam otakku. Cause why ? Karena yang masuk dalam otakku adalah setiap inci dari wajahnya. Suaranya yang besar dan maskulin, dan senyumnya yang menawan.

     Sharon Please ! Berhenti membayangkannya ! . Aku memukul kepalaku dengan bolpoint.

" Yaudah aku mau balik ke kelas. Kamu nggak balik juga ? ". Pertanyaannya sedikit mengagetkanku
" Aah... nggak kak lagi free class "
" Ohh.. " Dia menjawabnya dengan ber-oh ria saja.

     And this is first moment with him yang ga bakalan bisa aku lupakan . Bye my handsome teacher. See you next time.

--------------

Gimana dengan part yang ini ?
Maaf ya updatenya lama, lagi ga mood mengarang-ngarang indah hehehe

But next update InsyaAllah bakal cepet kok.. ciyus :D

See you next time :*
Please vote and comment ya, don't be silent readers. Author masih butuh banyak masukan juga dukungan dari kaliaan :* {} ♡♥♡♥♡

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang