Cahaya matahari masuk melalui celah-celah pentilasi jendela,seseorang terbangun dari tidur lelapnya. Setelah mengucek mata dan minum air putih yang memang selalu tersedia diatas nakas kamarnya,gadis itu bangun dari perbaringannya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh berkeringatnya.
"pagi Bun.."sapa gadis itu seraya mencium pipi kanan sang Bunda
"pagi sayang.."balas sang Bunda sambil mempersiapkan sarapan pagi untuk sang suami dan buah hati yang saat ini sudah beranjak dewasa
"maaf Bun,Fira telat bangun hari ini"sesal sang gadis yang kini telah duduk dibalik meja makan seraya menunggu sang Ayah turun dari kamarnya
"sudah tidak apa,Bunda ngerti. Kamu kan lagi sakit sayang"jawab sang Bunda lembut yang dibalas senyuman manis oleh Fira
"bagaimana keadaan kamu nak?"tanya suara berat khas lelaki dari arah belakang yang ternyata adalah sang Ayah
"Alhamdulillah baik Yah,ini berkat dari doa Ayah sama Bunda"balas Fira tidak lupa tersenyum
"yasudah kalau begitu ayo sarapan dulu,keburu makanannya dingin nanti"ujar Bunda yang langsung dituruti oleh Ayah dan Fira
<><><><><>
Setelah berpamitan dengan Bunda,Fira langsung pergi menuju tempat yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap paginya dengan mengendarai sepeda motor hadiah dari sang Ayah.
Dan disinilah Fira sekarang,Taman Paud,atau ya Dan disinilah Fira sekarang,Taman Paud,atau yang lebih dikenal dengan Rumah Kasih. Berawal dari perkenalannya dengan Silva,teman barunya yang sekarang yang memang berprofesi sebagai guru paud. Fira pun diajak ikut bekerja diRumah Kasih tersebut karena sedang kekurangan guru.
"buk Filaaa.."panggil anak bocah 4 tahun itu dengan gaya cadelnya seraya berlari kearah Fira dengan merentangkan lebar-lebar keduaa tangannya
"hei..Icha,jangan lari-lari sayang,nanti jatuh lho.."sahut Fira yang ikut berlari kearah Icha karena takut bocah itu nanti jatuh
"Icha kangen Buk Filaaaa.."ucap bocah cilik itu dengan memeluk Fira
"Buk Fira juga kangen kok sama Icha,tapi Icha gak boleh lari-lari lagi seperti tadi. Icha mengerti??"balas Fira dengan lembut sambil memeluk Icha pula
"iya,Icha ngelti Buk Filaaa''
"kemalin Buk Fila kemana,kenapa enggak masuk?"tanya Icha lagi dengan kedua pipi yang digembungkan pertanda ngambek
"kemarin Buk Fira dirumah sayang,Buk Fira lagi gak enak badan."jawab Fira
"tapi tenang,sekarang Buk Fira udah sehat kok,liat nih.. Buk Fira udah bisa peluk Icha lagi kan??"tambah Fira cepat karena melihat raut wajah sedih dari Icha
"yasudah,kalau gitu ayo kita masuk kelas sayang,Buk Fira juga kangen sama teman-teman yang lainnya nih"ajak Fira yang dapat anggukan dari Icha,lalu menggandeng tangan Icha menuju kelas yang akan diajarkannya
<><><><><>
YOU ARE READING
Dibalik Kerudung
Spiritualketika harus dihadapkan dengan dua pilihan antara hati dan takdir,aku akan memilih hati... namun takdirku berkata lain. Dia berhasil membawaku kepada cintanya.