"sayang sekali kamu tidak hadir kemarin Ra,padahal kemarin para donator datang kesekolah kita untuk mengecek dan melihat perkembangan Rumah Kasih ini"ujar Silva yang dibalas senyum oleh Fira
"salah satu dari mereka juga ada yang menanyakanmu Ra"tambahnya membuat Fira mengernyitkan dahinya
"siapa?"tanyanya penasaran
"wali dari anak kesayanganmu itu!"
"anak kesayanganku,siapa? Tidak ada yang namanya anak kesayangan Sil,aku menyayangi semua anak didikku"kilah Fira tidak menyukai pendapat Silva yang mengatakan bahwa dirinya memiliki anak kesayangan. Karena walau bagaimanapun,itu memiliki arti bahwa dirinya memilah-milih anak didiknya
"kamu tau maksud aku Ra,dia bahkan sangat dekat dan manja terhadapmu"goda Silva yang semakin membuat Fira harus berfikir keras siapa yang dimaksud oleh Silva
Saat ini mereka sedang berada dikantin,mengisi perut yang sedari tadi sudah keroncongan minta diisi. Bukan kah didalam sana terdapat makhluk kecil yang juga harus diberi jatah makan oleh tuannya. Allah Swt telah menciptakan semua makhluk beserta fungsi dan rezekinya masing-masing,dan hewan kecil tersebut mendapatkan rezekinya dari asupan yang kita masukkan kedalam tubuh kita setiap harinya.
"aku ti... maksudmu Icha?"tanya Fira yang dibalas senyum menggoda oleh Silva
"kamu salah paham Silva. Aku tidak hanya menyayangi Icha,aku menyayangi semua anak didikku"tambahnya setelah melihat senyuman menggoda dari sahabatnya itu
"aku tau itu"
"aku serius mengatakannya Silva"
"aku juga serius mengatakannya Fira"
"tapi kam..."
"Buk Filaaaa... Buk Silvaaa...??"panggil seorang gadis kecil dengan cerianya
"kamu belum pulang sayang?"tanya Silva yang terkejut dengan kehadiran Icha ditengah-tengah mereka padahal jam pulang sudah 30 menit yang lalu. Icha menggelengkan kepalanya dengan lucu membuat Silva dan Fira tersenyum gemas melihatnya
"tadi Icha lupa kasih ini untuk Buk Fila dan Buk Silva"ujarnya seraya memberikan sesuatu kepada Silva dan Fira yang sepertinya merupakan subuah undangan mungkin?
"apa ini sayang?"kali ini Fira yang bertanya
"itu undangan ulang tahun Icha,Buk Fila dan Buk Silva halus datang ya??"jawab Icha antusias dengan mata yang berbinar-binar
"Insyaallah ya sayang"ucap keduanya secara bersamaan
Diujung kantin,lebih tepatnya dipintu masuk kantin berdiri seorang pria dewasa dengan pakaian rapi dan resminya sedang memandang kearah dua gadis cantik yang sedang bercengkrama dengan sesosok gadis kecil yang sangat ceria dan bersemangat dalam menceritakan sesuatu.
Tawa yang diciptakan dari kedua gadis dan bocah cantik itu mengundang gelak tawa bagi pria itu juga. Kedua gadis cantik itu menggunakan kerudung,yang satu memakai kerudung hijau tosca,dan yang satunya lagi menggunakan kerudung merah hati. Yang menarik perhatiannya kini adalah wanita berkerudung merah hati itu yang sekarang ini sedang mengelus kepala gadis kecil itu penuh sayang. Terpancar jelas dari matanya,bahwa wanita itu sangat menyayangi gadis kecil yang diketahui bernama Icha. Satu lengkungan tipis menghiasi dikedua sudut bibirnya.
"diakah orangnya?"tanya pria itu pada dirinya sendiri
Merasa ada yang memperhatikan,gadis berkerudung merah hati tersebut mencoba mengitari setiap sudut kantin untuk melihat siapa gerangan orang yang telah memperhatikannya,ataukah itu merupakan perasaannya saja. Tidak ada,tidak ada satu orang pun yang sedang memperhatikan gadis itu,semua pengunjung kantin sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing hingga tanpa sengaja kedua matanya bertemu dengan kedua mata sosok tegap berbalutkan setelan jas resmi yang memang sedang melihat kearahnya dengan pandangan yang sangat intens. Maybe
YOU ARE READING
Dibalik Kerudung
Spiritualketika harus dihadapkan dengan dua pilihan antara hati dan takdir,aku akan memilih hati... namun takdirku berkata lain. Dia berhasil membawaku kepada cintanya.