Part 4

49 2 0
                                    


Fira akhirnya menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan permintaan Icha untuk menemaninya tidur malam itu.

Tanpa diketahui oleh Fira dan Icha,sosok pria dewasa yang dipanggil Papa oleh Icha tersenyum lembut melihat sebegitu ingin anaknya tidur didalam pelukan guru TK kesayangannya itu,begitu pun dengan guru itu yang mengabulkan keinginan anaknya walau sebenarnya itu merupakan keputusan sulit untuknya,Furqan tau itu. Bagaimana tidak,seorang gadis sepertinya harus menginap dirumah seorang pria dewasa yang sudah menduda selama enam tahun untuk tidur dengan anaknya yang sebenarnya adalah anak didik disekolah yang dia ajar.

Fira kembali menggendong Icha dan membawanya masuk kedalam rumah untuk menemui ayahnya Icha lalu mengatakan kesanggupannya untuk menemani gadis cilik itu tidur.

"maaf karena gara-gara Icha merindukan mamanya,buk Fira jadi harus menanggung semuanya"ucap Furqan pada Fira setelah mendengar penjelasan Fira

"enggak apa Pak,anggap saja ini sebagai kado ulang tahun untuk Icha"jawab Fira dengan menampilkan senyum terbaiknya

"buk Icha udah ngantuk,ayo kita tidul.."ajak Icha seraya menarik-narik tangan Fira

"iya sayang,iya..iya..."

"jangan ditarik-tarik gitu buk Fira nya sayang,nanti kalau buk Fira nya jatuh gimana?"ujar Furqan membuat Icha tidak lagi menarik tangan Fira

"iya Papa"jawab Icha dengan menggembungkan kedua pipinya

"sebelum tidur jangan lupa gosok gigi,cu..."

"udah Papa.."potong Icha

"cuci tangan dan cuci kakinya juga"

"udah Papa"

"jangan lupa wu.."

"udah Papa,Icha udah lakuin itu semua tadi sama buk Silva"potong Icha lagi yang membuat Furqan mengangguk mengerti

"Icha?"panggil Furqan karena Icha telah melupakan sesuatu,terbukti karena Icha tidak mempedulikannya dan berjalan kekamar tamu dengan menggandeng buk Fira

"ada apa Pa?"

"kamu melupakan sesuatu sayang"

"oh iya Icha lupa"

Icha berlari kearah Papanya yang disambut Furqan dengan merentangkan kedua tangannya lalu menggendongnya. Setelahnya Icha mencium dahi Furqan,lalu kedua mata yang sengaja dipejamkan,kedua pipi dan berakhir dengan kecupan dibibir. Kemudian gantian Furqan yang melakukannya diakhiri dengan sebuah pelukan hangat.

"Love you"ucap Icha dengan tersenyum

"Love you too"balas Furqan juga tersenyum

"good night and sweet dream princessnya Papa"

"good night and sweet dleam too Papa telsayang"

Furqan menurunkan Icha dari gendongannya,lalu beranjak naik ke lantai dua dimana letak kamarnya berada setelah Icha dan Fira hilang dari balik pintu berwarna coklat dihadapannya.

Kamar tamu

*****

10:00 wib

Selesai mandi,Fira turun dari kamarnya menuju ruang keluarga untuk menemui Ayah dan Bunda yang sedang menonton film keluarga di stasiun televisi swasta yang saat ini sedang eksis.

Fira membawa nampan yang berisi tiga cangkir teh hijau dari daerah asalnya dulu lahir dan besar. Bandung

Dan juga satu toples kue kering untuk melengkapi nikmatnya minum teh dipagi Minggu.

"bagaimana ceritanya Icha sampai memintamu untuk tidur dengannya?"tanya Bunda memulai pembicaraan pagi ini

"aku juga tidak tau Bun,tapi dia selalu mengatakan sangat merindukan mamanya"jawab Fira seraya menyesap teh hijau

"kemana mamanya?"tanya ayah masih fokus pada Koran pagi ini

"sudah almarhumah,Yah"

"Innalillahiwainnalillahi raji'un"ucap Bunda dan Ayah sekalian

"aku juga baru tau dua hari yang lalu. Silva yang ceritain"ujar Fira sendu

"semalam Silva juga ikut tidur dengan kami,jadi Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir akan terjadi fitnah atau hal buruk lainnya. Kamar Pak Furqan pun berada di lantai dua,jauh dengan kamar yang kami tempati Bun,Ayah.."sambung Fira yang khawatir akan Bunda dan Ayahnya yang cemas

"kami percaya samamu nak"jawab Ayah dengan tersenyum lembut kearah Fira,begitupun dengan Bunda





Jangan lupa Votement ya Ukhti :)

....

Dibalik KerudungWhere stories live. Discover now