Entanglement

201 16 6
                                    

Dulu, di awal usia 20-an, Dara selalu berpikir bahwa hidupnya jauh lebih bahagia di Kota Busan daripada di Kota Incheon, karena setidaknya dia berada jauh dari jangkauan keluarganya serta tuntutan-tuntutan mereka terhadapnya. Dia menikahi InSung lewat penjodohan yang ditentukan ayahnya. Usia Insung hampir dua kali lipat usianya sendiri, tapi laki-laki setengah baya itu kaya raya, kharismatik, dan tidak mempunyai keinginan untuk memiliki keturunan, jadi menurut Dara, penjodohan itu tidak terlalu buruk.

Pernikahannya dengan Insung menghasilkan hal penting bagi Dara, jarak yang membentang antara dirinya dan keluarganya sehingga dia tidak perlu memenuhi semua permintaan mereka ataupun menjaga adik-adiknya yang masih kecil. Sementara keluarganya juga mendapatkan apa yang mereka mau, uang.

Saat menyetujui perjodohan yang dibuat oleh ayahnya, Dara tidak tahu dia akan merasa sangat kesepian di kota baru itu. Tidak lama setelah menikah, Dara sadar bahwa yang InSung inginkan bukanlah dirinya, melainkan statusnya sebagai wanita terhormat yang terlahir dari keluarga terpandang.

Tapi, di usianya yang ke 29, selama satu tahun penuh, Dara tidak sama sekali merasa kesepian. Dia justru merasa bahagia untuk yang pertama kalinya.

Foto itu diambil pada sebuah acara piknik bersama, 'si dia' tidak seharusnya berada di sana, di dalam foto. Saat Dara sedang berpose, 'si dia' kebetulan sedang berada di dekatnya. Bertahun-tahun yang lalu, Dara menggunting foto tersebut agar bayangan 'si dia' menghilang dari pikirannya. Tapi, di foto itu masih terlihat seberkas tangan 'si dia', tangan seorang laki-laki, yang nyaris bersentuhan dengan tangan Dara. Anehnya, tangan itu bukan milik suaminya.

Suara gaduh datang dari atas, Dara mendengar Krystal tidak bisa diam di dalam kamar, berbicara dengan diri sendiri, dan menggeser barang-barang. Dara tidak tahu apakah dia harus khawatir dengan perkembangan sikap putrinya. Hari ini, Krystal lama sekali mengambil minyak cadarmom, apalagi Peach Sulli bilang stoknya belum siap. Pasti Krystal melakukan hal lain.

Membayangkan Krystal mengenal kehidupan lain di luar tembok rumah ini adalah sesuatu yang tidak lazim dan karenanya membuat Dara merasa sangat terganggu. Dia telah menyerahkan semua yang dia miliki untuk kehidupan ini, rumah ini, uang ini, Krystal juga harus melakukan hal yang sama.

Dara mendengar suara gaduh lagi, sebuah benda berat yang digeser di atas lantai kayu di kamar tidur Krystal.

"Krystal!" panggil Dara lantang, menyelipkan foto yang dipandanginya tadi ke bawah bantal.

Satu menit berlalu tanpa ada respon.

"Krystal!" panggil Dara sekali lagi.

Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan di pintu kamar Dara. Krystal membuka pintu itu degan perlahan dan melangkah masuk. Dara tahu bahwa dia bukanlah ibu yang baik bagi putrinya sendiri, tapi jika dia mengingat semua hal buruk yang dilakukan Krystal saat masih kecil, semua barang-barang yang dipecahkan, adegan ngambek di depan umum, semua cakaran dan lebam yang dia sebabkan, Dara yakin dia bisa memaafkan putrinya apabila Krystal tidak memiliki paras wajah yang sangat mirip dengan mendiang suaminya, InSung.

Ketika masih hidup, seminggu sekali InSung akan mengajak Krystal berkeliling dengan mobil, suatu kebiasaan yang terlahir dari paksaan Dara terhadap InSung karena diluar itu, mendiang suaminya tidak pernah hadir dalam kehidupan mereka.

Selama sembilan tahun setelah kelahiran Krystal, Dara hanya bisa menatap kecewa ke arah putrinya yang tidak cantik dan sangat manja, dia bertanya-tanya dalam hati apakah kehadiran Krystal merupakan suatu hukuman baginya. Dara memutuskan untuk mengandung Krystal karena dia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, tujuan utamanya adalah membalas dendam terhadap InSung. Jadi, mungkin memang kehadiran Krystal adalah suatu hukuman bagi Dara. Karena bahkan setelah Krystal lahir, InSung masih saja melanjutkan perselingkuhannya dengan banyak wanita.

Krystal The Sugar QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang