Bbbbbb"
"Suara hape Sapa tuh"
"Meneketempe"
"Afin nih pasti?"Bahkan di luar itu, gue gak merasa handphone gue berbunyi apalagi bergetar. Gue lagi kerjain PR sekaligus tugas. Di saat itulah cerita gue di mulai...
Pelajaran ke empat, mata pelajaran guru killer yang selama ini terkenal di sekolah gue sejak masa kakak gue masih SMA dan sekarang lulus Kuliah, tuh guru masih bertahan mengajar di sekolah.
Cuma gue satu- satunya yang paling sabar mengahadapi segala yang terjadi di banding sobat gue, Ridwan. Dia sahabat gue semenjak gue duduk di kelas 4 SD. Sekarang ketemu lagi sama situ bocah.
"Even if the firstly"
Gak ada yang namanya nggak bisa ataupun gak mampu jika belum di coba', kata- kata almarhum kakek gue masih terngiang- ngiang di kepala. Maklumlah, anak rawatan kakek nenek. Waktu itu, gue masih kecil banget dan gak ngerti apa-apa. Sesaat cerita anonim ini, gue bahas.
Kala itu orang tua gue sibuk kerja masing- masing. Tapi, masih pengen deket ama anaknya. Gue bangga sama ortu gue, juga sama kakek nenek gue yang rawat gue semenjak dari kecil. Kadang kalau di inget, gue hampir hujan air mata. Ingat kakek gua waktu sakit gara- gara payungin gue waktu hujan.
Gue merasa bersalah tapi, kata ortu itu bukan salah gue. Itu karena TBC kakek yang terlalu lama di tubuhnya, sehingga sudah kronis.Di sisi lain gue lega, tapi di satu sisi merasa kehilangan sosok sang kakek. Gue gak pernah lupa kejadian yang pernah terjadi seumur hidup gue.-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Song For Life
Fiksi PenggemarMenceritakan kisah seorang siswa bernama Afin yang bertemu pujaan hatinya di kotanya. Lalu menciptakan sebuah puisi yang di jadikan lagu untuk kekasihnya yang bernama Tania.