Saat aku mengingat kembali rumah itu, tubuh aku semakin lemah ..
"Bertahanlah ... " ujar Fany
Akhirnya kami pun sudah berada di depan pintu rumah Fany dan ketika Fany membuka pintu aku pun jatuh pingsan, Fany pun kaget. Dia pun membawaku ke kamar dan Aku pun teringat kapan aku ke rumah ini.
Kejadian ini terjadi sekitar pada saat aku berumur 8 tahun dan sekarang aku sudah berumur 16 tahun, sudah lama sekali kejadian ini.
Aku dan Ricky berniat untuk pergi ke taman tersebut untuk melihat pesta kembang api. Pada saat di jalan kami pun sempat membeli 2 kembang api berukuran kecil.
Pesta kembang api itu berlangsung dari jam 9 sampai jam 1 malam. Dan Ricky berniat untuk menonton pesta kembang api itu sampai selesai, mau ga mau aku harus mengikuti dia karena aku paling takut pulang sendirian di malam hari. Aku pun sempat membujuk dia untuk mengantari aku pulang tapi dia engga mau, aku terus membujuk dia tetap saja tidak mau .
Jam pun sudah menunjuk angka 12, masih tersisa 1 jam lagi. Rasa bosan dan ngantuk pun mulai muncul, aku tidur di rerumputan sedangkan Ricky sedang asik melihat kembang api yang bersinar di langit.
Ricky pun melihat wajah ku yang sudah mengantuk ini,
"lebih baik kamu tidur saja ... " ujar Ricky
"kapan kita main kembang apinya?"
"Nanti aku bangunkan ..."
"jangan bohong ..."
" iya jerapah!!!"
"Heee, jangan memanggil aku jerapah!"
"Makanya jangan nambah tinggi terus, masa aku lebih pendek dari kamu, kan ga lucu.."
"lah biarin, sudah aku mau tidur aja."
Akupun tertidur 1 jam tepatnya aku bangun jam 1 pagi.
"Hey Bangun! dasar tukang tidur"
Karena mendengar suara itu , akhirnya aku bangun. lalu aku melihat ke arah langit ternyata pesta kembang apinya sudah selesai.
"Kenapa kamu tidak membangunkan aku?! aku kan berniat mau melihat puncak pesta kembang apinya!"
"Salah sendiri, aku sudah membangunkan kamu dari setengah jam yang lalu tapi kamu tidak bangun"
"Baiklah aku salah"
Walaupun pesta kembang apinya sudah berakhir, masih saja ada beberapa anak yang sedang bermain kembang api. Di taman ini cuma ada aku dan Ricky, 5 anak perempuan seusia aku, dan seorang anak perempuan berkacamata yang sedang duduk di bangku taman.
Ricky mengajakku bermain kembang api yang sudah dibeli tadi sebelum pesta kembang api dimulai. Ketika aku sedang bermain kembang api bersama Ricky, aku mendengar seperti sekelompok orang sedang tertawa-tawa.
"Ricky, apa kamu mendengar itu?"
"Iya, memangnya kenapa?"
"Sepertinya 5 perempuan itu yang sedang tertawa, aku kesana ya!"
"Ye jangan bergurau mana mungkin mereka tertawa jam segini"
"Apa kamu tidak mendengar suara tertawa mereka itu?"
"Tidak, Aku hanya mendengar mereka seperti sedang mengobrol"
Karena aku penasaran, akhirnya aku berlari menuju ke tempat mereka itu dan bersembunyi di balik pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting & Reply
Teen FictionLily masih tidak percaya bahwa Ricky tega meninggalkan sahabatnya itu sendirian tanpa alasan yang jelas. Dan dari kabar yang beredar Ricky telah meninggal! Lily percaya bahwa dia masih hidup, Lily pun mulai menyelidiki semua tentang Ricky. Setiap Li...