Hari ini adalah 2 minggu setelah Areshana dan ayahnya pindah dari rumah lamanya. Mereka memilih sebuah rumah di sebuah kompleks perumahan lama namun asri,serta cukup dekat dengan hutan.
Sembari menunggu ayahnya pulang dari hutan, seperti biasa, ia duduk di serambi rumahnya, memanjakan Mueeza di pangkuannya. Ia mengerti bahwa mengelus-elus kucing adalah salah satu pembunuh stress dan kesepian. Kesepian? Harus diakui, ya. Ia sangat mengerti, ayahnya kadang pulang kelewat petang demi kebaikan mereka.
Tetapi, siapa teman yang bisa Areshana ajak untuk berinteraksi selain Mueeza? Dengan tetangganya saja ia belum saling mengenal.
Akhirnya, Areshana merasa bahwa memanjakan Mueeza saja tidak cukup untuk mengusir kesepiannya selama ini."Za,Mueeza..." panggil Areshana,lembut. Memulai percakapan.
Seakan mengerti, Mueeza menatap wajah Areshana lekat-lekat.
"Aku masih ingat, saat 2,5 tahun yang lalu... Iya, saat terjadi peperangan antar ras dan pengrusakan portal! Di siang yang cerah,saat aku pulang sekolah. Dan aku harus menerima bahwa aku menjadi sebatang kara mulai saat itu hingga selamanya. Iya, mahluk itu mengobrak-abrik dunia,tak terkecuali tempat tinggalku, keluargaku...Aku bisa melihat bagaimana kedua orangtuaku dihabisi,tepat di depan mataku. Yang tak pernah bisa kusangka bahwa pagi saat aku sarapan roti bakar bersama mereka, itu akan menjadi akhir dari pertemuan kami! "
Areshana menghentikan ceritanya sejenak, merangkai kata-kata yang akan ia ceritakan selanjutnya.
" Belum cukup mereka ambil orangtuaku. Saat aku bersama sepupuku berlari sejauh mungkin dari jangkauan monster itu, aku bahkan tak menyadari bahwa sepupuku memiliki kondisi fisik yang tak memungkinkan ia untuk lari jauh.. Ia terjatuh. Saat aku berbalik badan, dan ia lenyap! Sekelebat mahluk membawanya,diculik! Seharusnya aku bisa menolongnya,menjaga satu-satunya orang yang sangat kucintai sebagai keluargaku!"Air mata Areshana mulai berjatuhan.
"Aku benar-benar sebatang kara. Aku yang saat itu memutuskan untuk pasrah, bahkan berniat menyerahkan diri kepada mahluk tersebut agar diberangus,agar aku dapat menyusul kedua orangtuaku. Saat itu aku benar-benar tidak karuan. Menurut tim penyelamat serta keluarga yang akan mengadopsiku, aku ditemukan terkapar di dalam hutan tandus, dengan perut kosong,tanpa makanan. Hanya berbekal senjata Eyetooth peninggalan ayah. "
Sambil berlinangan air mata,Areshana mulai mengenang masa-masa terbaiknya saat menjadi anggota keluarga adopsi dari yayasan yang dibuat khusus untuk menampung anak-anak yang kehilangan keluarganya akibat peperangan.
"...Tetapi,semua berubah sejak akhir tahun lalu. Mereka yang bahkan tak segan bertengkar di depan anak-anak adopsinya. Soal sengketa, harta, bahkan.."
Areshana tak melanjutkan kata-katanya. Terlalu perih,saat suatu dini hari, ia terbangun dan mendapati bahwa kamar Ibu Lian, ibu adopsinya , tak hanya diisi olehnya seorang, tetapi juga lelaki lain! Serta bau sampanye yang tercium oleh Areshana dari luar kamar.
Mueeza masih menatap Areshana, seakan setia mendengarkan setiap cerita yang keluar dari mulutnya.
"Mungkinkah Ayah sudah tahu...? Ibu macam apa!!" Areshana melanjutkan ceritanya,
"Hingga kau hadir dalam kehidupanku,menghiburku di tengah keretakan rumah tangga keluargaku.."
Air mata Areshana tumpah,membasahi pipinya. Menetes ke arah kepala Mueeza, yang langsung menggosok-gosokkan kepalanya kepada dada Areshana yang sedang mendekapnya erat. Menghiburnya.Beberapa lama setelah berada di dalam dekapan Areshana, tiba-tiba Mueeza bergerak,seolah ingin melepaskan diri. Areshana terkejut,refleks melepaskan Mueeza.
"M-Mueeza?? Mau kemana?"
Mueeza menatap Areshana beberapa detik. Lalu, berlari. Kencang. Kali ini seperti larinya anjing pemburu.
"Astaga, Mueeza! Kembali! Kau tak bisa pergi!" Areshana mengejar Mueeza, mengikuti kemana arah larinya Mueeza.
"Kau harus tetap bersamaku, Mueeza!"
YOU ARE READING
クロシ - Kuroshi | Black Star Will Be Shine
RandomKuroshi, salah satu team bentukan siswa Akademi Alcubra Peninsula, dengan tujuan menampung korban peperangan,ataupun orang yang kehilangan anggota keluarga akibat perperangan. Setiap anggota dilatih kemampuannya untuk mempersiapkan diri dalam bertah...