10.1 Reagan's team Route : Hatuibwari Den

39 5 6
                                    

Pukul 12:00, at Vesyrmana Beach

"Hai, kami kembali~ !"
Flint dan Vale datang dari pantai, kali ini membawa jaring besar berisi ikan.
"Hei, aku gak tahu kalau kalian jago renang dan menangkap ikan!" Deliana terkejut, namun juga senang. Perut yang lapar sejak bertarung tadi akan segera terganjal.

"Akhirnya~ makan siang datang!" ujar Bestair dan Reagan, lega. Mereka mengusap peluh di dahinya. Saung sederhana kayu rotan yang mereka buat sudah jadi. Setidaknya, kini anggota team punya tempat peristirahatan yang lebih baik untuk seharian ini. Bahkan, Schneitz sudah mempersiapkan segelondong kayu lagi untuk dijadikan api unggun. Kini, mereka tinggal membakar ikan tangkapan itu, dan dimakan.

"Waktunya makan siang~ Eh,tapi-" Venus menghitung jumlah anggota team yang berada di pantai. Harusnya 9 orang. Di sini hanya 7. Kemanakah 2 orang lagi?

"Kyaaaahnnn!!! Dancer Kick!!"
Terdengar suara Narumi yang ternyata tak jauh dari mereka, tepatnya di tepi pantai. Disusul suara tendangan dan hantaman Chakram.

"U-uukkh, h-hei! Tenang dong!!"
Iori berusaha melindungi diri dari tendangan Narumi. Ia menyilangkan pedangnya, mem-blok gerakan Narumi.
"Aku gak sengaja, mana kutahu kan sedang berjemur disitu!"

"E-ehh,ada apa ini??! Aduhh, kalian ini.. Malah berantem!" Reagan mendatangi lokasi kejadian.

"Huh!" Iori tak berminat memperpanjang masalah. Ia meninggalkan Narumi yang masih berjemur.

"Blessed Heal!" Iori menyembuhkan diri dari hantaman Narumi yang mengenai kepalanya, walau sebenarnya hanya mengakibatkan benjolan.
"Hei,tunggu!" Narumi mengejar kedua lelaki itu.

"Huh, sudah mengintip, dah gitu main tinggalin aja!"

Pukul 14:30

"Tuk, tuk!"

"Hei! Kalian! Apa salahku, kok dilempari batu??!"

Deliana yang sedang bersantai, tiba-tiba terusik akibat sebuah-dua buah lemparan batu yang mengenai dirinya. Ia berdiri dengan gusar, menunjuk-nunjuk Flint, Bestair, dan Schneitz yang kebetulan bermain gundu dengan batu.

"Hah, kami?" ujar salah satunya, tanpa merasa bersalah.
"Untuk apa kami melemparimu batu?"

"Ah, kalian ini, gak mau ngaku! Yaudah ,awas kalau aku terkena lemparan lagi!" Deliana mendengus kesal, sembari mengusap-usap bahunya yang nyeri akibat lemparan batu. Kemudian ia memungut salah satu batu yang mengenainya itu. Ia amati, dan dibandingkan dengan batu yang digunakan untuk gundu.

"Ini bukan batu yang mereka gunakan..." Deliana pun mempercayai perkataan para lelaki tersebut.
Batu yang ia genggam bertekstur amat kasar,da berwarna merah kehitaman.

Pukul 17:05

"Senior Reagan? Ada apa?" tegur Venus, heran mengapa Reagan hanya menatap tumpukan ikan tangkapan tadi siang.

"I,ini.....perasaan tadi ikannya lebih banyak, sekarang kok berkurang ya? Tapi tetap cukup untuk makan malam kami."

"E-eh, nggak apa kok, Venus." Reagan menutupi keheranannya. Dan mengambil seekor ikan untuk dibakar.

Pukul 19:15

"Ughhh, ukhh....."
Deliana yang sudah tidur lebih dahulu di saung, tiba-tiba terbangun.

"A-aku...pundakku..."

Baru saja Deliana menyentuh bahunya,tiba-tiba

"D-del? Astaga! Bahumu....?" Narumi menunjuk-nunjuk bahu kiri Deliana yang muncul luka bakar.
Deliana memegang luka pada bahunya dengan hati-hati. "B-Bahuku??!! Tidak!"

クロシ - Kuroshi | Black Star Will Be ShineWhere stories live. Discover now