Setelah menunggu sekian lamanya. Akhirnya seorang pria yang mengaku sebagai kepala sekolah mereka yang baru. Mereka akhirnya terpisah menjadi dua golongan yang berbeda yaitu golongan satu dan dua. Golongan satu isinya Shinwoo dan Rai. Sedangkan golongan dua isinya Regis, Seira dan Yuna. Bagaimanakah nasib mereka kini? Apakah mereka bisa seceria dulu atau tidak? Mari kita saksikan.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kelas XI 1
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Saat itu di kelas XI 1 yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran Matematika yang di ajar oleh Ibu Yoseph.Tiba tiba datang lah Frank selaku Kepala Sekolah mereka dengan membawa 3 ekor murid baru kehadapan bu Yoseph yang sedang mengajar anak anak yang ada di ruangan tersebut dengan khidmat dan penuh penghayatan."Permisi Bu saya minta waktu untuk mengenalkan murid baru kita kepada para siswa yang sudah lebih lama di sini," ujar pria berbadan tinggi tersebut kepada wanita tua yang ada di hadapannya itu "Baik pak silah kan," ucap Bu Yoseph dengan nada lembut dan manis karena beliau nyadar kalau dua pria di depannya memilikki aura ketampanan yang cukup unik. "Rai, Shinwoo silahkan perkenalkan diri kalian kepada teman teman baru kalian," pinta pria berambut ombre tersebut kepada kedua makhluk dengan spesies berbeda beda tersebut.
"Namaku Cadis Etrama di Raizel kalian dapat memanggilku sesuka kalian," ucap Raizel dengan nada tenang yang mampu dan sukses mebuat banyak wanita di kelas tersebut hampir dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kekurangan stok darah. Sementara itu sang pemuda stroberi tersebut dengan santainya melirik dan berkedip kedip memberi kode kepada semua siswi di kelas tersebut.
"Hai aku shinwoo senang berkenalan dengan kalian jika kalian ingin mengenalku lebih dekat lagi kalian bisa meminta nomor hp line dan bbm ku aku akan senang sekali jika salah satu wanita disini ada yang mau berkenalan dengan ku.Dan jika kalian ingin menembak ku sebagai pacar kalian aku tidak akan menolak.Sekian perkenalan ku," ucap bocah lelaki berambut stroberry itu dengan santai sambil memberi tatapan mengode kepada setiap siswi di kelas tersebut yang sudah pasti hanya bisa melting di tempat mendengarnya. Sementara itu para siswa, apalagi yang ada di pojok kelas tersebut hanya bisa menatap dengan tatapan 'Dasar bosok, jones, jomblo gtd, dan etc,' yang bersangkutan hanya bisa berdiri sambil mengusap dada sambil membatin 'aku ra po po,' dengan tatapan yang cukup ngenes.
Setelah mereka semua memperkenalkan diri akhirnya makhluk itu digiring ke bangku mereka masing masing oleh Njonja Yoseph menuju ke rumah mereka maksudnya bangku mereka masing masing. "Ya kalau begitu kalian berdua bisa duduk di tempat yang masih kosong," ucap sang Njonja dengan indahnya. "Baik bu," balas sang pemuda Han tersebut, minus Rai yang hanya mengangguk tapi tatapannya tetap tertuju kepada seorang gadis bermata crimson yang sedang asyik dengan buku sketchnya. Sementara itu Shinwoo malah asyik melirik lirik ke arah gadis berwajah setengah oriental setengah barat itu sambil membatin 'Hm....gadis ini boleh juga. Tapi kok dia mirip sama seseorang? Oh ya, dia begitu mirip dengan Rai. Tapi dia siapanya Rai?,' batin Shinwoo.
Lalu dua makhluk berbeda warna rambut itu berjalan menuju tempat yang di beritahu oleh sang guru (tidak) terjintah.Siapa lagi kalau bukan madame Joseph. Ketika Rai ingin duduk di bangku nya ia tetap memperhatikan sosok gadis yang menabraknya saat di koridor sekolah tadi 'Jadi aku satu kelas dengan nya,' batin pemuda raven bermata crimson
Shinwoo yang saat itu tau bahwa Rai sedang melihat kearah gadis yang menabraknya pun bertanya kepada pemuda tersebut "Rai ada apa kau sejak tadi berjalan sampai duduk pun tetap melihat ke arah gadis yang menabrak mu d koridor tadi?," tanya Shinwoo dengan tidak nyantainya kepada Rai "Tak apa," balas sang ndormud(ndoro muda(?)) dengan indahnya "Atau jangan jangan kau menyukai gadis itu?," tanya si kepala merah itu dengan santai.
"Tidak," balas sang tokoh utama dengan pendeknya "Lalu apa yang kamu pikirkan Rai?," tanya bocah merah nan kepo itu dengan lebih nyantainya, padahal sang madame Joseph sudah dari tadi melirik ke arah mereka dengan curiga. "Tidak aku hanya merasa ada yang memgganggu pikiran ku," balas sang pria cantik itu dengan begitu datarnya. Bahkan lebih datar dari 'aset' Haruka(nanti bakal dijelasin dia siapa).
"Apa itu Rai?," pemuda merah itu masih saja penasaran dengan ekspresi sang teman "Tak apa kau tak perlu tau," balas temannya dengan begitu datar dan santai. Karena dia merasa bahwa apapun yang ada di pikirannya adalah hal yang bersifat pribadi, jadi hanya dia saja yang tahu dan tak seorangpun yang bisa dan boleh mengetahuinya.
Saat mereka sedang asyik berbincang bincang. Tiba tiba saja, dari belakang mereka munculah aura aura setan dari belakang mereka. "Hai kamu Shinwoo kamu ini anak baru sudah berisik menggangu pelajaran saya saja," bentak bu Joseph kepada Shinwoo dilengkapi dengan aura gelap dan para jin yang berkeliaran di belakangnya. "Hehe maaf bu saya tidak akan berisik," ucap yang bersangkutan sambil nyengir indah.
"Ya sudahlah tapi jika saya tahu kamu masih berisik saja silahkan kamu keluar saat pelajaran saya," ucap bu Joseph dengan tenangnya seakan tidak ada masalah apapun yang terjadi. "Baik bu saya minta maaf. Saya janji tidak akan ramai lagi di kelas," ucapnya. "Baik saya kasih kamu dispensasi karna kamu murid baru," balas bu Joseph dengan lebih tenang dari yang tadi.
Sementara itu Rai sejak awal pelajaran matanya masih terus menatap ke arah seorang gadis yang berada tidak jauh dari bangkunya. Dia menatap gadis itu secara detil. Seperti ada sesuatu yang mengganggu benaknya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kelas XI 2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Sementara itu dikelas sebelah saat pelajaran Ekonomi. Kelompok Seira yang dari tadi hanya bersabar menunggu, kini boleh merasa sedikit lega. Karena, mereka kini sudah dipersilahkan masuk oleh guru yang mengajar.
"Anak anak kalian dimohon diam dulu ada teman kalian yang baru pindah akan memperkenalkan diri," ujar seorang pria yang dipanggil Pak Anton kepada semua murid yang ada dalam kelas itu. "Bapak mohon waktunya sebentar. Silahkan," ujar pria itu sambil memberi kode tangan supaya ketiga orang itu masuk dan memperkenalkan diri.
"Hmmm namaku Regis. K. Landegre kalian bisa memanggil ku Regis dan aku hanya menyukai orang orang yang berkelas," ucap regis dengan wajah yang begitu angkuh. Sehingga sukses membuat semua siswa dan beberapa siswi menatap Regis dengan tatapan tidak menyenangkan.
"Aku Seira. J. Loyard, kalian bisa memanggilku Seira. Senang berkenalan dengan kalian semua," ucap Seira dengan tatapan datar namun menenangkan.
Bagaimana dengan nasib Yoona? Mari kita lihat, apa yang terjadi selanjutnya "N-n-n-n-nam-maku Yoo-yoo-yoona Seo. S-s-s-senang bertemu dengan kalian," ucap gadis itu tergagap karena ditatap oleh puluhan pasang mata dalam ruangan tersebut. Sampai sampai, Seira hanya bisa menatap dan menepuk pundak sahabatnya itu supaya dia menjadi lebih tenang. Walau level ketenangannya hanya sedikit. Bahkan, hampir tidak ada
_________________________________________
Author's Corner
_________________________________________Dengan ini, author minta maaf jika ceritanya sedikit absurd. Karena, pasokkan ide author menipis. Mohon maaf kalau cerita ini updatenya sangatlah telat. Terima kasih, sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita random ini. Sekali lagi terima kasih dari author ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika mereka ke Indonesia
FanficJust a random story about all Noblesse chara and their daily lives at Indonesia Credit: this manhwa and the characters are belong to Jeho Son and Gwang Su Lee. Except this story and some additional characters are belong to the author