Forever LOVE

Sembilan

Prilly POV

"Tte.. gue numpang di mobil lo ya" ucap gue memelas dan membuat ali, gritte, milla, dan kevin menautkan alisnya

"Emng lo gak bawa mobil prill?" Tanya milla

"Gue nggk bawa mobil, dipinjem sama saudara gue. Yaudh jadinya naik taxi deh kesininya."

"Yaudh lo bareng sama gue aja" kata ali dengan nada datarnya

"Tuh prill sama ali aja.. buat 'pdkt' siapa tau entar lo jadian sama dia" bisik gritte yang membuat gue mencubit tangannya.

Akhirnya gue pulang bareng ali..

Sesampainya dimobil hanya ada keheningan, ali pun menyetel musik dimobilnya membuat gue dan dia bernyanyi.

"Lo suaranya bagus loh prill, kenapa gak ikut kontes nyanyi aja. Siapa tau lo jadi artis" katanya sembari menyetir

"Biasa aja kok, lo juga suaranya bagus." Kata gue membuat dia tersenyum

Setelah beberapa lama diperjalanan
Akhirnya sampai di rumah prilly..

"Li lo gak masuk dulu?" Tawar gue

"Yaudh deh, sekalian mau ketemu tante ully"

Gue menekan bel, setelah ditekan akhirnya pintu terbuka, tetapi yang membuka bukan mamah gue tapi papah gue.

"Ehh ayah.. kirain belum pulang dari kanto" kata gue, dan alipun mencium tangan ayah gue

"Perkenalkan om saya ali.. temennya prilly" kata ali dengan nada sopannya

"Ohh.. ali anaknya resi ya? Ayo masuk!" Kata ayah gue, gue dan alipun masuk kedalam rumah.

Setelah masuk gue menyiapkan minuman untuk papah dan ali, mereka terlihat akrab sekali. Padahal baru hari pertama bertemu

"Nih ali diminum dulu" kata gue sembari menyodorkan segelas minuman

"Makasih prill"

"Oh ya om, ali pamit pulang dulu ya." Pamit ali dan mencium tangan papah gue

"Oh yasudh hati2 dijalan ya" kata papah gue

"Ali itu orangnya sopan ya?" Kata papah gue setelah ali pulang.

"Iya" ucap gue singkat

"Pengen deh punya menantu kaya ali" kata papah gue dan gue pun kaget

"Yaudh jodohin aja raja sama ali" ucap gue asal dan papah gue pun tertawa.

****
Hari ini prilly masuk kampus, dia sudah siap2 ingin berangkat. Namun sesaat kemudian ia ingat bahwa mobilnya masih dipinjam oleh saudaranya, alhasil ia buru2 kebawah agar ia diantarkan oleh papahnya.

"Mamahh.. papah mana?" Tanya prilly ke mamahnya

"Papah udh berangkat, barusan banget. Emngnya kenapa?" Tanya tante ully. Belum sempat prilly menjawab tiba2 didepan rumahnya ada suara klakson mobi dan saat prilly melihat ternyata itu ali.

"Ali? Lo ngapain kesini?!" Tanya prilly saat mengahampiri ali

"Gue mau jemput lo!!"

"Tapi gue gk mau"

"Lo mau ke kampus jalan kaki?"

"Enggak"

"Yaudah ayo ke kampus bareng"

"Lo tau darimana kalo gue gak bawa mobil?" Tanya prilly

"Papah lo yang bilang" kata ali

"Isshh papah.. kenapa bilang-bilang ke ali" bathin prilly

"Mau bareng gak? Yaudh kalo gak mau gue duluan" kata ali beranjak masuk ke mobilnya

"Iya iya gue mau"

"Mamah prilly berangkat" teriak prilly

Sesampainya dikampus ada sesosok wanita yang tiba-tiba memeluk ali dari belakang. Wanita itu adalah ghina, dia selalu saja cari-cari kesempatan buat mengambil hatinya ali

"My love kamu kok lama banget datengnya" kata dia yang tambah mengeratkan pelukannya ke ali, ali tidak menghiraukan omongannya. Ia lebih memilih pergi meninggalkannya.

Saat ali pergi, ghina berjalan ke arah prilly dengan tatapan sinisnya.

"Ngapain lo dateng2 bareng sama pacar gue? Mau jadi cabe-cabean goceng lo!" Kata ghina

"Heh! Jaga omongan lo ya, jangan sampai ini sepatu melayang dimuka lo" kata prilly membentaknya. Tiba-tiba saja ghina mendorong tubuh prilly dan langsung pergi begitu saja, prilly yang didorong sampai ingin terjatuh namun seseorang menopang tubuh prilly.

"Lo gak kenapa napa kan?" Tanya cowok itu, prilly pun menoleh ke belakang. Sesosok pria bertubuh tinggi, hidung mancung dan lumayan tampan

"Iya gak papa, makasih ya udh nolongin"

"Iya sama2, perkenalkan gue edo" kata dia mengulurkan tangannya. Prilly pun berjabat tangan dengannya

"Gue prilly" senyum prilly ke arahnya

"Hm ke kampus bareng yuk" ajaknya, prilly yang tidak bisa menolak pun meng-iyakan ajakannya

"Boleh.." kata prilly mengiyakan ajakan edo.