6

179 4 0
                                    

Arya POV

Kalian tau gimana rasanya ketemu dengan masa lalu? Pasti terkadang senang bgt kan. Nah itu yg gue rasain sekarang.

Dea. Mantan gue. Cewek yang pernah jadi orang yg paling gue sayang setelah mama.

Setelah berpacaran selama 1 tahun kami pun putus. Mau tau kenapa? Karena dia selingkuh sama cowok lain.

Sakit hati? Sudah pasti.

Hanya saja saat melihatnya datang dan memohon untuk kembali. Gue bimbang.

Di lain sisi, gue ngerasa gak enak sama rysta yg notabene sekarang merangkap menjadi pacar gue. Meskipun grgr taruhan.

Saat gue ngobrol bareng dea di parkiran dan dengan sengaja Dea memeluk gue. Karena gue gak tega jadi gue pun membalas pelukkan tersebut. Dan tanpa sengaja mata gue menangkap siluet  seorang cewek yang sedang terpaku menatap kami. Ternyata itu adalah Rysta!
Haduh gimana ini, pasti ntar dia mikir macam-macam deh.

Gue pun segera melepaskan pelukan tersebut. Dan kembali melihat ke arah Rysta dan ternyata dia telah ditarik oleh temannya. Agak kecewa sebenarnya. Kemudian gue pun menyuruh Dea masuk ke dalam mobil gue dan mengantarkannya pulang.

-------------------------------

Keesokan harinya gue pergi ke sekolah pagi-pagi. Karena teman-teman gue pada ngajak diskusi tentang berakhirnya taruhan ini.

Dikantin

"Nahhh ini dia telah datang sang pangeran kitaa" kata Andri.

"Ewwh norak lo ndri" kata gue

"Nah langsung saja kita memulai rapat kita hari ini. Jadi gimana nih?" Tanya Ferdi

"Iya nih ada kemajuan gak , ya? Atau lo mulai sayang gitu sama dia hahahah" kata Bagas.

"Weessssss Arya lah" kata Ardi

"Sebenarnya gue sendiri bingung sama perasaan gue"

"Huuuu melow abiezz" kata mereka serempak. Hedeh

"Selama ini kan gue pacaran sama rysta cuman buat taruhan dari kalian kan. Gue selalu mengacuhkan dia, tapi lama kelamaan rasanya gue sayang sama dia. Meskipun gue bisa dibilang terlalu cuek ke dia"

"Wesss lo harus secepatnya bilang ke dia, ya. Kasian dia udah terlalu lama berkorban demi lo."

"Iya bener itu"

"Emm okey ntar istirahat gue bakal datangin dia" kata gue.

Kemudian kami melanjutkan perbincangan kami di kantin sampai bel jam masukkan berbunyi.

---------------------------

Rysta POV

"Selama ini gue pacaran sama rysta cuman buat taruhan dari kalian kan........"

Jleb. Sakit.
Gue yang gak sengaja mendengar pembicaraan mereka di kantin langsung lari meninggalkan kantin. Lo tau rasanya dijadiin barang taruhan disaat lo udah sayang sayangnya? Ya itu yang gue rasain sekarang.

Gue mau nangis rasanya. Tapi gak bisa. Huft.

Akhirnya gue kembali ke kelas dan menemui ica. Saat gue duduk dibangku gue, gue pun langsung menangis tersedu sedu

"Ta kenapa lo? Tumben nangis astaga"

"Hikss..... ca sakit ca..... hikss....." kata gue

"Sakit apanya? Lo lagi pms ta? Gue kira apaan"

Gue pun menoyor kepala Ica "gue sakit hati bego. Anjir lo perusak suasana. Hiksss huaaaaaaaaaaa....... mamaaaaaaaaaaaa......." kata gue sambil menjerit jerit

"Buset dah ini bocah, lawak lo. Ceritain cepat kelamaan narasi"

"C...caa ma...masa Arya pacaran sama gu...guee grgr taruhan sa...sama teman nya c...ca . Atiiittt ati in..ces ta... hikssss hiksss" kata gue sesegukan dan agak sedikit lebay -_-

"APAAAAAHHHHHHHHH?????" kata Ica shock

"Anjir gausah pake badai berapa mba. Liur lo noh muncrat seliter" kata gue sewot. Emang ya Ica ini, perusak suasana bgt. Makin bete gue

"Astaghfirullah kamu tak tau kah bahwa diriku ini sangat sangat sangat shock? Eh tapi tega banget dah itu si Arya jadiin lo taruhan. Gue harus kasih pelajaran" kata ica dengan semangat

"Ehh gausah ca gausah. Biarin aja, gue gak enak sama dia. Gue gapapa kok"

"Tapi dia nyakitin sohib gue ta"

"Udah gak papa ca. Mulai besok gue bakal ngehindar dari dia kok"

"Oke deh terserah lo aja ta. Gue selalu ngedukung lo" kata Ica lalu kami pun berpelukan.

Bel jam masukkan pun berbunyi dan mereka pun mengeluarkan bukunya masing-masing.

---------------------------------------

A/n

Maap kalo lebay dan gaje ya wkwkwk

Jgn lupa vomment nya guys ;):*

Tengkyu

Chance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang