Seperti biasa, setiap pulang sekolah Rysta menggunakan mobil Yaris yang dibelikan oleh papanya sebagai kado ulang tahun nya yang ke 16. Keluarga Rysta memang termasuk orang yg cukup kaya, karena papanya Devan Abraham merupakan seorang pengusaha batubara, dan mamanya Andita Cantika merupakan seorang pengusaha butik ternama diseluruh Indonesia.
Setelah mengendarai selama kurang lebih 20 menit, sampailah Rysta dirumahnya yg terletak di salah satu kawasan perumahan elit di daerah Jakarta. Rumahnya lumayan besar, bergaya vintage dg warna yang terkesan klasik yang sangat menarik perhatian orang2 yang sekedar melewati kompleks perumahan nya.
Rysta POV
"Assalamuallaikum ma, pa, Ita anak kalian yg cantik imut dan menawan ini telah pulang dg selamat sentosa menghantarkan rakyat kedepan pintu gerbang....." teriak gue sambil membuka pintu rumah. Kemudian mama datang dari arah dapur "Ya allah Ita nyantai bisa gak sih, ini itu rumah bukan hutan. Sakit tau telinga mama dengar kamu teriak2 gitu" kata mama.
"Hehehe maaf ma, mungkin ini pengaruh lapar. Mama tau nda, perut Ita tadi disko di mobil, bayangin aja ma. Anak2 Ita udah gak sabar dikasih makan nih" kata gue memelas. "Idih ngeles aja, yaudah kamu ganti baju dulu sana baru makan. Tadi mama udah masak banyak dan yg pasti enakk b g t" kata mama, pede sekali dia -_- .
"Yaudah Ita ke kamar dulu ma" kata gue sambil mencium pipi mama lalu pergi ke kamar gue yang berada dilantai 2.Sampai di kamar, gue merebahkan diri ke atas kasur. Jadi keingat sama Arya deh. 'Udah dibalas belum ya?' Kata gue dalam hati, lalu buru2 membuka Iphone berharap ada kabar dari Arya
From: Arya
Gue kesiangan
To: Arya
Kenapa baru balas? Kemana aja seharian? Aku kangen tau :(
5 menit
10 menit
30 menit
Belum ada balasan dari Arya. Selalu saja seperti itu, menghilang tiba2. Jadi mau nangis "Huft Ita lu mesti kuat, masa begini aja lo nangis. Norak ah" kata gue pelan. Lebih baik gue makan deh, lapar banget. Setelah berganti baju, gue pun turun ke bawah untuk makan.
------------------------------------------------------
Arya POV
Baru pertama hari sekolah udah kesiangan, hedeh. Mana nyokap bokap gak bangunin lagi. Akhirnya gue turun ke bawah dengan tidak semangat.
"Kamu itu ya, telat mulu perasaan. Udah gede masa gak bisa bangun sendiri" omel mama ketika gue udah sampai di meja makan. Gue pun duduk dikursi, lalu menelungkupkan kepala di meja makan "ma ngomel nya di skip masih pagi ini. Arya masih ngantuk ya allah" kata gue.
"Dasar punya anak paling tua, paling malas. Kalah dari Ryan kamu tuh ya" kata mama. Ryan, adik gue yang kini duduk di kelas 9.
"Ah biarin aja ma. Udah ah arya mau ke kamar aja lanjut tidur. Dah ma" kata gue lalu langsung menuju kamar untuk melanjutkan tidur yang terpotong.Saat sedang asik tiduran, gue teringat dg handphone gue. Apa kabarnya ya, sudah sejak beberapa hari ini gue jarang banget megang hape. Pas gue cek ternyata ada notifikasi dari Rysta. Ya, dia pacar gue. Gue pacaran sama dia grgr taruhan bodoh yang dibuat teman2 gue
Flashback
"Woy Ya bagi bakso lo dong pelit amat jadi orang"
"Cewek cantik banget nih sini sama abang"
"Eh kapan kita latihan futsal?"
"Anjirlah bu Bet galak bener takut gue"
Sekarang gue lagi ada di kantin bareng sohib sohib gue. Ardi, Bagas, Ferdi, dan Andri.
"Widihhh cantik bener dah tu si Rysta. Apalagi kalo ketawa gak nahan abiz" kata Ardi
"Iya njir cantik banget. Coba dia jadi pacar gue" kata Bagas
Karena penasaran, gue pun melihat cewek yg dimaksud sama dua kunyuk itu. Boleh juga sih itu cewek. Cantik, manis, ramah, pantas saja dia diincar oleh laki laki di SMA Jaya Bhakti.
"Eh gue punya ide nih. Gimana kalo kita taruhan" ajak Ferdi
"Taruhan apaan?" Kata Ardi
"Kan Rysta itu terkenal gak bisa ditaklukkin di SMA Jaya Bhakti. Nah kita suruh aja si Arya buat naklukkin itu cewe. Gimana?" Kata Ferdi. Merasa nama gue disebut, gue pun menoleh. "Anjir lo kenapa bawa bawa gue. Gak, gue gamau ikut taruhan gila ini. Males bgt" kata gue ogah ogahan.
"Alah cupu lo Ya, bilang aja lo takut kan" kata Andri
Karena gue ngerasa diremehkan, gue pun menerima tantangan tersebut. "Oke kalo gitu. Apa yg gue dapat kalo gue udah taklukkin dia?" kata gue.
"Lo boleh jadiin kita babu lo selama 2 bulan + uang bensin kita bayarin" kata Arya
"Emm menarik juga. Gue terima" kata gue
"Oke selamat mencoba pak" kata Arya cengengesan sambil menyalami gue.
Flashback OFF
Gue pun membuka chat tersebut.
From: Rysta
Kamu dimana? Gak sekolah?
Huft, agak gak tega sih sebenarnya. Sudah berpuluh-puluh pesan nya gak kubalas. Karena gak tega akhirnya gue ngebalas pesan itu
To: Rysta
Gue kesiangan
Setelah itu gue taruh Iphone di nakas, lalu melanjutkan tidur gue yg tertunda.
---------------------------------------------------
A/n
Haduh maafkan kalo gak jelas ceritanya.
Jangan lupa vote + komentar nya ya karna itu sangat penting buat author :D
Thx

KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Historia Corta"Gue kasih kesempatan buat lo untuk memperbaiki semuanya, gue harap lo gak akan nyia-nyiakan kesempatan ini" Erysta Listia Abraham "Gue sadar kalo gue sayang sama lo. Gue gak bakal nyia-nyiain kesempatan yang udah lo kasih buat gue" Arya Dewanto H...