Mission In Bali Part 5

354 22 0
                                    


Ve segera pergi meninggalkan ruangan tersebut dan berlari menuju ke lokasi tersebut. Di dalam mobil Ve terus menangis dan memanggil nama Kinal. Beberapa saat kemudian Ve telah sampai dan memakirkan mobilnya di sekitar lokasi tersebut. Ketika Ve hendak memasuki lokasi tersebut , ia di cegat oleh beberapa polisi yang berjaga di sana. Lalu Ve mengeluarkan id cardnya dan ia diperbolehkan memasuki lokasi tersebut.

Ve bertemu dengan Elaine yang sejak dari tadi sudah berada di sini.

"Bagaimana ?"tanya Ve

"Para tim medis beserta petugas damkar sedang berusaha mencari mereka di sana."kata Elaine.

"Kinal..."gumam Ve ketika melihat tim medis sedang menggotong Kinal dan yang lain ke dalam ambulans.

Segera Ve dan Elaine menyusul mereka ke rumah sakit dan mereka menunggu dokter yang memeriksa keadaan mereka. Akhirnya dokter dari ruangan tersebut keluar.

"Maafkan kami , kami sudah berusaha semaksimal mungkin, untuk saudari Rona , Desy dan Andela mereka sudah meninggal ketika menuju rumah sakit. Untuk Sinka , Jeje ,Dhike mereka mengalami cedera patah tulang di kaki dan tangan mereka. Untuk Shania , sepertinya ia mengalami benturan keras di kepalanya dan hingga kini belum sadarkan diri dan Kinal .... Dia koma."kata dokter menjelaskan.

Ve yang mendengar penjelasan dokter dengan keadaan semua anggotanya shock dan lemas dan menangis. Elaine yang berada di sampingnya berusaha menguatkan hati Ve.

"Bukan cuma kamu yang kehilangan tapi aku juga."kata Elaine.

Di tempat lain.

"Kami sudah menyelesaikan tugasmu untuk menyingkirkan pejabat - pejabat itu dan mungkin anggota NII menjadi korban dalam ledakkan itu."kata Ghaida.

"Bagus. Aku ingin mereka hancur."kata Naomi.

"Kalian boleh keluar."lanjut Naomi.

"Nanti malam kamu ikut aku. Aku mau pergi ke suatu tempat."kata Naomi.

"Baiklah."kata Frieska.

Rooftop markas NII.

Melody berjalan ke pagar pembatas dan membiarkan rambutnya tertiup oleh angin sambil memejamkan matanya .Ia terus memikirkan kejadian di Bali.

"Sebenarnya kamu itu adik aku atau bukan ?"kata Melody dalam hati.

"Seandainya itu adalah kamu , apakah aku akan sanggup untuk menangkap atau membiarkan kamu bebas."katanya lagi.

Kemudian Melody mendengar suara teriakan Beby dan Viny yang memanggil Ve yang sedang berlari menuju mobilnya dan mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Lalu Melody segera turun ke bawah menemui Viny dan Beby.

"Apa yang terjadi ?"tanya Melody.

"Gedung pertemuan di bom."lirih Beby.

"Apa mereka masih di gedung ketika bom itu meledak ?"tanya Melody yang menahan air matanya.

Viny menganggukan kepala. Melody yang sedari tadi menahan air matanya akhirnya menangis. Ia tidak menyangka bahwa kejadian yang beberapa tahun yang lalu terulang lagi. Kemudian ia berlari menuju mobilnya di ikuti Beby dan Viny untuk menyusul Ve. Melody segera memakirkan mobilnya di rumah sakit setelah sebelumnya Beby mendapat sms dari Ve yang menyuruh mereka ke rumah sakit.

"Ve , bagaimana keadaan mereka semua ?"tanya Melody.

"Rona , Andela dan Desy meninggal , Kinal koma dan yang lain terluka parah."kata Ve.

"Apa yang harus kita lakukan ?"tanya Beby.

"Kita berdoa saja supaya mereka bisa cepat sembuh dan besok kalian urus pemakaman mereka. Aku mau pulang ke rumah dulu."kata Ve.

Mission In BaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang