Bukan Masalah Lo!

27.7K 1.7K 22
                                    

Mohon maaf baru update:')

****

This is my life! Am i happy? Or Am i suffering? That's my bussiness, not you!.
- Grecha -

-----

Echa P.O.V

Gue mendengar samar-samar ada orang ngobrol di depan gerbang rumah gue, tapi siapa? Apa tadi beneran ada orang yang ngikutin gue? Lantas gue pun langsung melihat siapa orang yang ngobrol di depan gerbang, tapi saat gue tau, amarah gue malah memuncak. Dia...

Agam!

Niat nya gue mau langsung usir, tapi saat hendak mengusir nya, dia seperti kesakitan gitu, lalu gak lama pamit ke pak jarot (satpam rumah echa) dan pergi---

Setelah dia pergi gue bertanya ke pak jarot "Pak ngapain dia kesini?" Tanya gue dingin

Pak jarot kaget, yah mungkin ini kali pertama gue bertanya, selama ini bicara gue gak pernah mengeluarkan suara sedikitpun di depan dia.

"Eh.. itu.. non echa, tadi dia nanya ini rumah siapa? Saya jawab ini rumah tuan rohan, papa nya non"

Sialan! Sekarang dia udah tau siapa gue? Gue punya firasat buruk akan hal ini.

"Oh.." jawab singkat gue lalu masuk

Sedikit ngedenger pak jarot bilang "Yeh.. bilang makasih kek, udah jawab juga, dasar manusia es"

Gue berbalik dan "Pak jarot..." gantung gue

Pak jarot shock tanpa sadar menjawab 'iya'

"Terimakasih" singkat gue tetep dingin lalu pergi

Gue yakin ekspresi pak jarot itu nahan malu, berani banget mendumal atasan nya seperto itu, gue boleh gak punya banyak teman tapi kalau attitude be must!

*****

Pagi ini gue hendak berangkat ke sekolah, tapi saat kaki gue akan melangkan ke luar rumah, suara bariton khas papa gue terdengar memanggil "GREC...."

Jujur di dalam hatu gue bahagia, karna jarang banget papa ada di rumah , seperti nya papa juga baru aja pulang dan astaga gue kangen, gue berbalik badan..

Tapi, Harapan itu sirna saat gue melihat seorang wanita berdandan menor dan memakai pakaian yang minim di rangkul sama papa.

"Good morning echa" ucap cewe itu dengan nada menjijikan

"Mmhp.." dehem kecil gue menjawab sapaan cewe itu

"Kamu gak kangen sama papa?" Tanya papa, belum sempat gue menjawab, papa udah menyambung ucapan nya lagi "---- Ah itu mah gak penting kan?.."

Gue tersenyum kecut.

Gak penting menurut papa? Rasa kangen itu emang gak penting, papa emang bener banget, rasa kangen gue kini udah berganti jadi rasa benci!

"Oh yeah.. kenalin ini Sonia, mama baru kamu"

DUAAARRRRRRR

Suara gemuruh seperti mengahantam bongkahan hati gue. Papa bilang apa? Mama baru? Kapan mereka nikah?

"Kamu pasti kaget yah sayang. Mama dan papa kamu ini menikah di Uni Soviets, sekalian holiday. Kami baru kasih tau kamu hari ini supaya jadi surprise" ucap sonya atau siapalah gue lupa..

Dengan wajah tanpa mimik, gue menjawab "Alright!!!! gue sangat terkejut.. you right!" Dingin gue

Mereka berdua kelihatan bahagia banget. Bravo tenggo banget kan! Mereka semua tertawa tapi gue.. Menderita

"But papa.. perlu papa tau--- Lain kali kalau cari istri itu yang lebih SOPAN, because this is my house, not a place for bitches" sekertik gue pada wanita itu

Dan raut kedua nya berganti penuh dengan amarah dan sonia nampak tak terima.

Persetanan! Gue males ada di sini, lebih baik gue pergi, lagi pula gue harus berangkat keburu telat.

"ECHA MAU KEMANA KAMU? MINTA MAAF DULU PADA MAMA.. ECHAAA" teriak papa




Tapi gue gak menghiraukan nya! Gue kira pepatah 'orang tua adalah petunjuk arah' itu beneran ada tapi kenapa mereka seakan menghancurkan arah? Mama pergi dengan pria lain, papa nikah lagi sama jalang. Terus apa guna nya gue ada? Percuma gue lahir, papa menikah sama mama kandung gue dan mama melahirkan gue. Tapi ketika gue sudah muncul di dunia ini seperti hanya mainan kayu yang gak terpakai.


Gue kecewa!



"ECHA.."


Seseorang memanggil, tapi gue gak mau menoleh palingan itu papa yang sok ngejar gue. Tapi kalau di pikir kembali kenapa orang tua gue pisah, dan mereka saling pergi dengan pasangan mereka yang lain? Ahhh what do i care? Whether they go or not, they havent effect on me.

Karna gue terus berjalan tanpa berniat menoleh, lalu seseorang mencekal tangan kiri gue, membuat gue terhenti, gue terpaksa harus noleh

"What do you want? Dude? jangan ganggu gue" oceh gue

Dia, agam! Manusia yang suka ikut campur urusan orang, si ketua osis gila, kembali hadir.

"I just wanna see you happy, grec.." jawab nya santai

Lancang sekali dia manggil gue 'grec'

"Don't call me like that. I hate that call" kesal gue

"Grec, lo tuh harus sadar sama dunia sekitar, jangan tumpahin kemarahan lo ke semua orang dengan cara lo gak mau berbaur" ceramah nya

Tau apa dia tentang kehidupan gue!

"Oh gitu yah? Tapi sorry, siraman rohani lo itu gak mempan buat gue"

"Gue tau semua nya grec, dan percaya lah. Tuhan memberikan cobaan pada hamba nya hanya sebatas ujian aja, dan gak akan melebihi batas kemampuan hamba nya"

"Gak melebihi batas kata lo?---" kesal gue "---terus apa maksud nya ngancurin keluarga gue? Bukan nya itu udah jauh dari 'kata gak melebihi'" lanjut gue penuh dengan kemarahan

"Gue emang gak pernah merasakan apa yang lo rasakan sekarang, tapi please--- tuhan selalu ada buat lo" jawab nya

"TERUS DIA DIMANA? DIMANA TUHAN SEKARANG? APA DIA ADA BANTUIN GUE? WAKTU MEREKA DEBAT, APA DIA ADA BUAT NENANGIN MEREKA? SAAT MEREKA PISAH APA DIA ADA BUAT NG-STOP MEREKA? DAN APA DIA ADA BUAT NGEHIBUR GUE?---" emosi gue meluap dengan berteriak.

"Gak ada" lanjut gue dengan suara lirih

Agam memegang telapak tangan gue lalu gue tepis "Dan tau apa lo tentang semua masalah yang nimpah kehidupan gue?"

"Gue tau semua nya, lo anak broken home, terlalu takut akan kasih sayang dan cinta. Terlebih lo gak percaya keberadaan tuhan"

Gue makin marah "Ouh---" lirih gue menatap nya penuh mengejek, "--dalam sekejab lo berubah jadi detektif yah! Lancang banget lo, mencampuri kehidupan orang lain"

"Bukan begitu maksud gue---"

"--- So, gimana?" Gantung gue "Denger yah hamba tuhan yang paling taat, entah gue harus berbuat apa sama lo. Rasa kepo lo itu menghancurkan semua, dan rasa dominan lo lebih merugikan orang lain.
This is my life! Am i happy? Or Am i suffering? That's my bussiness, not you!. Jadi jangan ikut campur masalah gue" jelas panjang lebar gue

"T---tapi cha... Grecha...Grec .... echa gue belum selesai ngomong, echaa!!" Teriak nya

Gue tetep melanjutkan jalan gue, gak peduli deh dia mau teriak ampe pita suara nya rusak! Gue harus jauhin dia. Dia berbahaya!!

****

Maaf banget lama update nya, jangan lupa Vomment yah

Btw thanks juga buat semua yang Vote, kasih saran, dan ada yang Comment juga! Aku ucapin banyak terimakasih, udah bikin aku semangat nulis;) love you full:*

Sweet..
Queenofangela😘

Cold Girl & Ketua Osis (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang