- 01 -

4.3K 304 5
                                    

-Musim dingin, 2012-

[Author POV]

"Hei, besok aku akan menyatakan cinta padamu."

Ucapan lelaki disebelahnya, membuat Han Seul yang tengah asik memandangi langit musim dingin menoleh ke arah lelaki itu dengan cepat.

"Jadi, kalau kau mau jadi kekasihku, datanglah besok kesini jam 5 sore."

Wajah gadis itu seketika memerah. Ekspresi kaget yang kentara mendominasi wajah cantiknya.

"A-a-apa maksudmu? A-aku tidak mengerti."

"Besok kau pasti akan mengerti," si lelaki tersenyum senang, sambil berdiri. Kemudian menepuk-nepuk celananya, membersihkan beberapa debu yang menempel di lantai kuil yang barusan ia dudukki.

"Ini untukmu," anak lelaki itu memberikan sebuah kartu ucapan bergambar boneka salju yang ia gambar sendiri.

Seul mengambil kartu ucapan itu tanpa bersuara sedikitpun. Hanya menatap si anak lelaki lekat, mungkin masih shock dengan apa yang dikatakan anak itu.

"Ingat ya, jam 5 sore," anak lelaki itu kemudian berlari meninggalkan Seul. "Aku akan menyiapkan sesuatu yang spesial untukmu!"

Seul masih tak bereaksi. Iris kecoklatannya hanya menatap anak lelaki itu dan kartu ucapan yang ada di tangannya secara bergantian.

"Menyatakan cinta? Sesuatu yang spesial?" gumamnya ditengah kebingungan yang melanda.

***

"Eomma, aku pergi dulu ya."

Pamit seorang anak lelaki sembari membawa sebuah benda berbentuk seperti lonceng kuil. Ia segera memakai sepatunya dengan cepat, kemudian melesat pergi dari rumah tanpa mendengar lebih dulu sahutan dari ibunya.

Tepat jam setengah lima sore, lelaki itu sampai di kuil yang akan dijadikan tempat untuknya menyatakan cinta pada Seul.

Perlahan, ia kemudian menaikki pohon yang berada tepat di depan kuil. Ia sudah menyiapkan skenario yang akan ia gunakan untuk menyatakan cinta pada sahabatnya itu.

Benda yang berbentuk mirip lonceng tadi, berisi kertas putih yang ia gunting sendiri hingga berbentuk kecil-kecil. Lalu ketika ia menyatakan cinta, ia akan menarik tali yang menjuntai kebawah yang membuat lonceng itu terbuka hingga akhirnya kertas putih itu jatuh berguguran ke tanah

Ya. Seperti turunnya salju yang didambakan Seul.

Namun secara tak sengaja, ia menginjak ranting yang salah dan terjatuh. Kepala anak lelaki itu menghantam tanah duluan, membuat darah segar mengalir dari kepalanya.

"Soonyoungie! Soonyoungie! Kwon Soonyoung! Bangun! Jangan tinggalkan aku!"

Wajah serta suara tangis Seul, adalah suara terakhir yang ia dengar dan wajah yang ia lihat sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap dan hening.

---

TBC

Fallen Snow ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang