[ Author POV]
Siang ini, Soonyoung tengah berada di rumah Seul untuk belajar bersama. Empat tahun tak sadarkan diri, membuat Soonyoung banyak tertinggal pelajaran. Jadi untuk menyesuaikan diri sebelum masuk sekolah, ia memutuskan untuk belajar bersama Seul.
"Untukmu," Soonyoung melempar sekotak pocky rasa strawberry begitu ia membuka pintu kamar Han Seul.
Hap!
Dan gadis itu dengan sigap menangkapnya. Lalu membuka sekotak pocky rasa strawberry kesukaanya, mengambilnya sebatang, lalu memakannya.
"Kenapa kau baru datang?" Seul bertanya.
Soonyoung mengangkat kedua alisnya sembari duduk di depan sahabatnya. "Aku dan Seyoung tadi membeli buku tulis sebentar."
Gadis iti manggut-manggut. "Kau sepertinya niat sekali untuk belajar bersamaku," ia kembali mengambil sebatang pocky sebelum kembali memasukkannya kemulut.
"Aku berniat masuk sekolah yang sama denganmu. Bukankah wajar kalau aku harus giat belajar demi mengejar ketertinggalanku?"
Han Seul mengangkat kedua alisnya. "Kau benar," Ia tertawa kecil. "Ya. Kau benar."
"Seul-ah...."
"Hm?"
"Ku perhatikan, akhir-akhir ini kau tertawa karena terpaksa 'kan?"
Seul menghentikan tawanya. Lalu menatap Soonyoung dengan tatapan terkejut. "Bagaimana bisa kau..."
Seul menggantung kata-katanya, dan Soonyoung hanya terdiam menatap gadis itu tanpa ekspresi.
"So-Soonyoung-ah..."
Lelaki di depannya tak merespon.
"Ayo kita lanjutkan kejadian empat tahun yang lalu!" Seul menggebrak meja didepannya. Membuat Soonyoung sedikit terkejut.
"A-aku-- Aku tidak perlu salju..."
"Hah?" Soonyoung mengerutkan kening sedalam yang ia bisa. "Tapi-- kenapa tiba-tiba? Kau sudah pacaran dengan Seungcheol 'kan?"
Yoora menundukkan kepalanya dalam. "Kami baru saja putus seminggu yang lalu."
Soonyoung diam.
"Kami sudah berjanji."
Soonyoung membelalakkan matanya. "Kau-- Seungcheol? Berjanji?"
"Dari awal aku sudah menolaknya. Aku selalu bilang bahwa ada orang lain yang kusukai. Tapi dia selalu berada disisiku sebagai teman. Saat dia menyatakan cinta untuk kedua kalinya, Seungcheol bilang..."
Gadis itu menjeda kalimatnya.
"'Hanya sampai Kwon Soonyoung sadarkan diri saja tidak apa-apa.'"
Pupil Kwon Soonyoung mengecil sempurna mendengar penuturan Seul. Sebuah kata yang di ucapkan Seungcheol saat mereka berdua sedang membeli minum terlintas dikepalanya.
"Tolong jaga Yoora, ya."
"Aku jahat sekali. Tapi kalau aku tidak memulainya dari hari itu, aku tidak akan pernah bisa melangkah maju."
Soonyoung memandangi sahabatnua. Tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulutnya sampai beberapa menit kedepan.
Hingga akhirnya lelaki itu memutuskan berdiri dari duduknya. "Aku mau pulang," ucapnya tanpa sedikitpun melirik Seul.
"Besok jam 5, kita bertemu ditempat biasa."
Dan sosoknya pun menghilang dari balik pintu kamar sahabatnya. Menyisakan Han Seul yang terisak sambil memandang kepergiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Snow ✔
Fanfiction"Han Seul, sahabat kecilku pernah bilang padaku bahwa ia ingin ada seseorang yang menyatakan cinta padanya disaat hari bersalju. Ketika aku tanya kenapa, Seul menjawab bahwa ia berfikir itu sangat romantis. Saling menautkan jemari, dan berbagi peluk...