Rabu, pukul 06.45
Aku sedang membuat teh dan roti isi untuk sarapanku dan Daniel pagi ini. Aku sangat bersemangat hari ini karna aku akan menonton konser maroon 5! Tapi tampaknya Daniel tidak bersemangat hari ini, entah apa yang ada dipikirannya.
"El, dimakan dulu sarapannya nanti laper lo dikelas" aku menyodorkan piring berisi dua potong roti isi dan satu cangkir teh manis hangat ke hadapannya
Daniel mengangguk "iya, Ella" Daniel meniup tehnya agar lebih dingin dan dapat diminum dan meminumnya
Aku mengikutinya memakan dan meminum sarapanku pagi ini. Sarapan pagi ini berlangsung hening tidak satupun dari kami bersuara, hingga akhirnya aku yang memulai bicara
"El, hari ini gue nonton konser ya yang bareng Dio itu" ucapku memecah keheningan
Daniel mengangkat sebelah alisnya "iya gue tau" jawabnya singkat
"Iya, nanti gue dijemput sama Dio, kemarin sih bilangnya jemput jam 6. Boleh?"
Daniel memutar bola matanya "udah diterima juga kan ajakannya? ya ikut aja sana"
Aku menunduk takut jika Daniel marah padaku "iya, El"
---------------------------------------------------
Pukul 17.00
Aku sedang bersiap-siap karna satu jam lagi Dio akan menjemputku.
"Ella" Daniel masuk ke dalam kamarku saat aku sedang memilih baju yang akan kupakai nanti
Aku menoleh dan menghampiri Daniel yang sedang duduk di tempat tidur. "Kenapa, El?"
"Have fun ya nanti, sorry gue gabisa kesana sama lo, jadi lo harus kesana sama Dio" Daniel tersenyum
Aku membalas senyumannya "iya gapapa, gue tau lo gasuka ke tempat rame kaya gitu"
"Udah sana cepet ganti baju, dandan yang cantik siapa tau ada cowo ganteng nyantol disana" Daniel mengacak-acak rambutku
"Iyee udah sono keluar gue mau ganti baju"
Aku memilih-milih baju dalam lemari, aku tidak mau memakai baju yang terlalu ribet, akhirnya aku memilih kaos abu-abu dengan celana panjang hitamku. Aku tidak ingin memakai make up berlebih, aku hanya memakai bedak dan menguncir rambutku agar tidak berantakan nantinya.
"Ella. Dionya udah dateng nih" Daniel mengetuk-ngetuk pintu kamarku
Aku keluar dan memberi senyuman pada Dio "hai" sapaku
"Hai Della, udah siap?" tanya Dio
"Udah kok" jawabku "oh iya El, gue udah bikinin makan malem buat lo, itu ada diatas meja. Kalo gasuka lo bikin apa aja deh itu cari aja di dapur"
"Kapan gue gasuka masakkan lo?"
"Iya gue tau masakan gue enak. Yaudah abisin ya! Gue pergi dulu!" Aku melambaikan tangan padanya
"Iya, hati-hati ya! Dio, jagain si Della! Awas kalo kenapa-kenapa"
Aku memutar bola mataku "yaelah gue udah gede juga, see you, El!"
"Have fun!" Daniel melambaikan tangannya lagi
---------------------------------------------
Della sudah pergi bersama Dio, aku memilih diam di apartemen Della. Mencari acara yang menarik di televisi dan aku tak kunjung menemukannya, lantas aku memilih memakan makanan yang sudah Della buatkan untuk ku sebelumnya.
Ponselku berdering dari kamar Della, aku tidak langsung mengeceknya, aku memilih menghabiskan makananku dahulu, setelah habis barulah aku melihat pesan yang masuk tadi
Ternyata itu pesan dari Della
Della: hai El, gue udah sampe yaa
Daniel: iya, have fun! jangan pulang terlalu malem
Della: siap bos!
Aku tidak membalas pesan terakhir itu, aku merasa bosan sendiri didalam apartemen Della, aku memutuskan untuk keluar. Aku mengirim pesan pada Rangga dan teman-temanku yang lain agar bisa menemuiku. Aku mengambil jaket dan kunci motorku dan langsung pergi menuju rumah Rangga.
Aku hanya memerlukan waktu duapuluh menit untuk sampai di rumah Rangga. Sesampainya aku disana, kedua temanku yang lain-Aldo dan Daffa juga sudah berada disana sibuk dengan obrolannya.
"Tumben lo pada gamain ps? main sini lawan gue" ajakku sambil melepas jaketku dan menaruhnya di atas tempat tidur Rangga.
"Sengaja nunggu lo tae, lama bener" jawab Daffa
"Tumben lo malem-malem ngajak kesini, ga sama Della?" tanya Aldo sambil memberiku stik ps.
"Dellanya lagi pergi sama Dio"
Aldo, Rangga, dan Daffa ketiganya langsung memalingkan pandangannya ke arahku
Aku menaikan sebelah alisku "ngapain lo pada ngeliatin gue? ganteng ya gue?"
Ketiganya melemparku dengan bantal "yeh homo lo tai" ucap Rangga
"Ya ngapain ngeliatin gue kaya gitu. Udah ayo cepet main"
Kami mulai main ps, pertama aku melawan Aldo, lalu Rangga melawan Daffa.
"Ah anjir kalah mulu gue" runtuk Aldo padaku karna lagi-lagi dia kalah saat melawanku
"Mampus lo kalah, lagian berani lawan gue"
Aku memberikan stik ps pada Daffa karna ia akan bermain melawan Rangga sekarang
Ditengah permainan Daffa dan Rangga, tiba-tiba Aldo mengajak ku mengobrol karna bosan menunggu gilirannya
"Dan," Aldo memanggilku lantas aku menoleh kearahnya
"Apaan?"
"Si Della ko lo bolehin pergi sama si Dio?" tanyanya
Aku mengerutkan keningku "lah emangnya kenapa? Dio player? Iya gue tau, tapi Della kan berhak temenan sama siapa aja, dia udah gede, udah tau mana yang baik dan engga buat dia. Udah jangan bahas mereka, liat si Rangga stress tuh kebobolan mulu"
"Ah payah lo, Ga. Sama Daffa aja kalah" Aldo menepuk punggung Rangga
Rangga tetap fokus dengan "Gandeng lo tai, diem ini gue bentar lagi menang"
"Menang dari mana lo, liat gue udah menang jauh dari elo, Ga" sahut Daffa
"Ah anjir kalah. kurang lama tuh kalo lima menit lagi gue yakin gue menang nih" Rangga melempar stik ps dengan pelan
"Lo aja yang payah, Ga. Lawan gue aja kalah lo"
-----------------------------------------------
Sekitar jam sepuluh aku memutuskan untuk kembali ke apartemen Della, siapa tau Della sudah pulang, pikirku. Sesampainya di apartemen Della, ternyata Della belum pulang, aku melihat ponselku ternyata ada pesan dari Della
Della: gue mau makan dulu abis nonton, laper banget gue. nanti dio nganter gue pulang lagi
Della: gausah nungguin gue, gue bawa kunci
Aku mengganti pakaianku dulu barulah aku membalas pesan Della
Daniel: jam berapa lo pulang?
Della: ini baru mau makan, lo gatidur?
Daniel: baru pulang dari rumah rangga, bilang ke gue kalo udah otw pulang
Della: gausah ditunggu, el. gue bawa kunci
Daniel: bodo. gue tunggu. cepet pulang udah malem juga
Della: ye sabar
Aku menunggu Della pulang sambil menonton televisi. Sudah pukul sebelas malam dan Della belum juga pulang. Akhirnya aku menghubungi Della
"Halo? Della lo udah dimana?" Aku langsung menanyakan keberadaannya sebelum ia sempat menyapa
"Gue udah deket, sepuluh menitan lagi nyampe kok"
"Oke hati-hati"
"Ayeyey"
KAMU SEDANG MEMBACA
Della & Daniel
Teen FictionDella Adriana, gadis berparas cantik, bertubuh tinggi dan proposional di SMA Cendana Bersahabat dengan Daniel Putra, lelaki tampan, dengan sikapnya yang dingin menjadi idaman para gadis disekolahnya. "jangan berubah, Daniel" -Della "aku berjanji ak...