Jadi disinilah aku, berdiri tepat di depan cermin berharap untuk pengampunan.
Dalam hati kuberkata, "Hey lihatlah pendosa ini, sungguh malang."
Warna-warni kehidupan perlahan mulai memudar.
Apakah kita telah lupa bagaimana cara untuk berpendar?
Aku hanya takut kehilangan yang tersayang.
Hilang dalam kenangan pahit ketika masalah datang.
Apa yang harus kulakukan untuk masa mendatang?
Karena aku telah kehabisan kata untuk sekarang.
Terlalu dini untuk memutuskan, segala dari yang kita sebut sebagai perpisahan.
Jangan menunggu untukku, karena aku akan sadar dan terbangun untuk sendirinya.
Cukup nikmati masa-masa indah kita, karena kita tidak tahu kapan kita akan berada dalam masa suram.
Aku hanya terlalu takut untuk kehilangan dirimu, sayang.
arsyr04~
(22)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination
PoesíaKumpulan puisi murni dari imajinasi otak saya yang bisa dibilang agak rusak , haha xD Hampir seluruh puisi ini saya buat pada tengah malam, jadi jangan kaget dan tersinggung karena isinya mungkin mengikuti suasananya. Akan selalu update sesuai denga...