Valkyrie Network

Bagian 1: She was a girl

Suara-suara jalanan di depan gudang tua itu terserap olehnya seraya ia mencolokkan kabel *jack* kedalam jackpoint dan menyiapkan diri untuk ekstasi NETLink.

Ia masuk kedalam dunia penuh warna; tiap server ditandai dengan menara berparabola bergemilang perak dimana ditempatkan di lokasinya di dunia nyata. Ia merasakan kulitnya terkelupas, diganti sehelai tekstur digital -- kulit yang berjaket hitam dengan helm bervisor seperti helm motor tetapi lebih kecil -- yang digabung dengan model tiga dimensi yang detil. Diatas kepalanya terdapat tanda-tanda biologisnya dan nama NETLink-nya; "Truth_Under_Shadows" .Ia berjalan ke arah sebuah kotak elektrik kecil berwarna darah yang bertuliskan "For maintenance only" dengan sebuah tombol kata sandi di sisi kanannya. Ia menekan nomor alamat ZenithWirk_0101, N17-2375-AC-P. Ia sedang ingin berbicara soal "proyek" baru yang ia dapat dari klien.
Sebuah portal violet dengan motif mawar ditengahnya muncul bersama teks "Connection secured"
"Have a nice day" di depan matanya.
Ia berjalan kedalam portal.
Dengan pengcahayaan yang remang-remang ia tau ia sudah sampai. Vera duduk di sebuah kursi bar, mencari avatar dengan nama ZenithWirk_0101.

Seorang berjas putih dengan ketiadaan rambut yang menandakan ia sudah menua menghampirinya seperti mereka tidak kenal satu sama lain.
"Indonesia? English?" Kata Vera dengan kelancaran berbahasa.
"Indonesia, tetapi kalau bisa bahasa sunda boleh saja." balasnya sambil tertawa. "Jadi kau orang baru ya?"
"Broker info-mu bagus."
"Ini tahun 2035, semua pembelian harus didahului riset yang baik." Balasnya setengah tersenyum. "Aku tahu kau, tapi kau tak tahu klienmu? Aku Jon Cheng-Stratasky, kau bisa tanya sisanya pada 'PakDe'."
"Lu butuh apa?"
"Dirty work, ada bocah baru di kantor dan dia tak menghormatiku. Namanya David apalah aku tak ingat. Kantor penthouse paling atas. Piece of cake. Satu satunya alasan aku meminta tolong dari kalanganmu adalah kau sangat murah dan ber-skill".
"Bahasanya terampil, om. Penyebab kematian?"
"Terserah, mau Kebakaran otak, atau ditembak atau dimakan mutan. Just kill him."
"Pembayaran dimuka, om." Katanya sambil mengirim nomor akun sebuah panti kedalam modul Chat mereka.
"Aku baru sadar, ini panti sosial yang didekat rumah saya, kan?"
"Less you know, more you can live, om. Mau bantuan nggak?"
"Butuh berapa?"
"5400 unit." Balasnya. "Sudah paling murah."
"Oke oke."
Jon mengetik nomor rekening di Interface di depannya, mengirim sejumlah uang untuk dicuci melalui sebuah panti sosial.
"Bagus, akan selesai kira-kira" Vera melihat jam. "Lusa pagi."
"Rincian misi sudah kan?"
"Sampai jumpa, kembali lagi." Vera berkata sambil berjalan kearah portal.

Dengan itu ia menyentuh portal, menyetelnya menjadi "Log Out" dan keluar.